Close
Close

Seorang Penambang Kembali Meninggal Di Gunung Botak

Namlea, SBS
Satu penambang asal Makassar, Sulsel, yang sering dipanggil Roto, (52 tahun), dikabarkan meninggal karena sakit di lokasi tambang Gunung Botak, Kec.Waelata, Kabupaten Buru, sekitar pukul 13.30 WIT, Senin siang (23/08/2021).


Informasi yang diperoleh menyebutkan, usai menebang pohon kayu Samama di longsoran Gunung Botak (GB), Roto yang bertubuh kekar itu tiba-tiba saja muntah darah dan langsung pingsan. Setelah ditolong rekan-rekannya, korban ternyata sudah meninggal.


Wartawan media ini melaporkan , kabar meninggalnya penambang asal Sulsel ini, kini beredar luas di kalangan tertentu. Namun hal itu ditutupi oleh para penambang agar masyarakat luas tidak tahu kalau di GB kini kembali ramai dengan aktifitas PETI.


Sampai berita ini dikirim Kapolres Pulau Buru, AKBP Egia Febri Kusumawiatmaja belum dapat dihubungi guna dimintai informasi.

Sedangkan Paur Humas Polres Pulau Buru, Aiptu MYS Djamaludin yang dihubungi lewat telepon, mengaku belum mengetahui kabar itu karena sedang berada di Ambon.


Sementara itu, informasi yang berhasil dihimpun dari beberapa sumber penambang di GB menyebutkan, kalau Roto meninggal karena sakit.


Seorang penambang yang mewanti-wanti agar namanya tidak ditulis bercerita, kalau Roto bersama beberapa rekannya beraktifitas di kawasan longsoran yang di kalangan para penambang diakui sangat melimpah dengan kandungan emas.


Kemudian ada yang menyuruhnya untuk menebang satu pohon kayu samama yang selama ini tidak pernah disentuh para penambang.

Banyak yang enggan menebang pohon itu, karena di kalangan masyarakat adat, diketahui tumbuh di lokasi yang dikeramatkan.


Setelah pohon itu tumbang, lanjut sumber ini, selang 10 menit kemudian, Roto tiba-tiba muntah darah, pingsan  dan meninggal di TKP.


Setelah diketahui meninggal, korban dibawa turun dari GB menuju Jalur D, Desa Persiapan Wamsait, tempat korban selama ini tinggal sejak ia menjadi penambang di sana.


Korban juga sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat guna memastikan penyebab kematiannya. Beberapa penambang lainnya dihubungi terpisah memberikan keterangan berbeda. Mereka yakin kalau Roto selama ini sudah sakit-sakitan.

Walau sakit, dan agar tetap bisa mendapatkan rejeki, ia memaksa untuk mengikuti rekan-rekannya bekerja di GB.


Namun untung belum dapat diraih, korban tidak terhindar dari musibah.


"Karena Roto meninggal saat pohon selesai ditebang, lalu ada yang percaya kematiannya berbau mistik," tutur satu sumber di kalangan para penambang ini. (SBS/10)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post