Namrole, SBS
"Sampai saat ini belum ditemukan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buru Selatan, Awath Mahulauw kepada wartawan usai kembali dari Desa Waeturen, Sabtu (06/11/21) malam.
Kendati tak menjelaskan akan dilakukan pencarian hingga kapan, namun Awath mengaku pencarian masih terus dilakukan.
"Pencarian masih terus dilakukan," katanya.
Untuk membantu pencarian Korban, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Basarnas, namun Basarnas belum tiba di Dewa Waeturen karena mengalami rusak mesin.
"Kita minta bantuan Basarnas, tapi mereka mengalami kerusakan saat melakukan perjalanan dari Buru ke Bursel. Info terakhir mereka sudah ditarik balik dan kami masih menunggu, tapi keluarga maaih melakukan pencarian," terang Mahulauw.
Mahulauw menjelaskan bahwa pihaknya telah menyalurkan bantuan sembako kepada masyarakat korban banjir.
"Tadi kami sudah turun langsung dan menyerahkan bantuan berupa sembako," kata Awath.
Ia menjelaskan bahwa Sembako yang disiapkan sebanyak 53 paket, hanya saja dari laporan yang diterima hanya 36 warga terdampak banjir tersebut.
"Dari laporan hanya 36 rumah warga yang terendam dan diberikan bantuan, tapi dilapangan ada 53 rumah jadi sisanya 17 paket sembako yang belum tersalurkan," jelasnya.
Menyangkut rumah warga yang mengalami kerusakan, Awath mengaku masih menunggu laporan dari Pemerintah Desa setempat dan nantinya akan dipertimbangkan untuk bisa diperbaiki.
"Kita masih tunggu laporan terkait hal itu dari kepala desa, tapi pantauan disana airnya hanya lewat. Lebih baik tunggu surat resmi dari Kades," terangnya.
Sebelumya diberitakan, banjir di Desa Waeturen, Kecamatan Leksula, Kabupaten Bursel, pada Jumat, (5/11) siang mengakibatkan, 36 rumah warga terendam dan satu anak berusia 5 tahun dinyatakan hilang.
Informasi yang berhasil dihimpun dari Danramil Leksula Kapten Inf Idris Leurima menjelaskan, hujan lebat yang mengguyur Desa Waeturen, mengakibatkan air sungai meluap ke sejumlah pemukiman warga.
“Ada satu anak usia lima tahun bernama Rivana Saleky yang terseret arus banjir di pemukiman warga dan sampai saat ini bocah malang itu belum ditemukan,” tandas Danramil.
Selain itu juga kata Danramil, terdapat 36 rumah warga terendam air. Sedangkan satu bangunan PAUD dan satu Posyandu juga rusak diterjang banjir, serta satu perahu berbahan fiber milik warga yang berada di dekat pantai juga pecah, akibat amukan banjir yang membawa limbah kayu.
Bahkan, talud penahan ombak yang berdekatan dengan hulu sungai, juga patah sepanjang 15 meter akibat luapan banjir ini.
“Saat kita telah berkoordinasi dengan Pemkab Bursel untuk mencari alternatif bantuan ke Desa Waeturen. (Red)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!