Loilatu dalam postingannya di akun facebook dengan nama Loilatu Ismael, menulis caption "ini video balapan motor di dalam halaman bandar udara Namrole, Kabupaten Buru Selatan, yg diizinkan oleh kepala bandara".
Menyikapi hal itu, Kepala Bandara Namrole, Dede Candra Komala mejelaskan pihaknya tidak pernah mengijinkan terjadinya balapan liar di Bandara Namrole. Namun yang terjadi sebenarnya yaitu proses latihan pemuda Lektama dan Fatmite untuk mengikuti kegiatan Road Race.
"Intinya kami tidak ada pembiaran aktifitas tanpa ijin, kemarin itu bukan balapan liar tetapi salah satu kegiatan latihan teman - teman pemuda yang ada di desa Lektama dan Fatmite guna mempersiapkan diri untuk mengikuti even road rice yang akan digelar di Bursel," terang Komala.
Komala menjelaskan, sebelum melakukan latihan di area bandara (bukan dalam lintasan pacu pesawat), pemuda desa Lektama dan Fatmite telah meminta ijin kepada pihaknya untuk dibantu agar mereka dapat berlatih di area parkir tersebut.
Permintaan para pemuda yang berdomisili disekitar bandara ini dilakukan dengan menyurati pihak bandara terkait maksud serta tujuan mereka berlatih.
"Dari surat permohonan mereka itu kami merespon dengan sejumlah catatan yang harus dipenuhi. Yang pertama menjaga kebersihan, tidak merusak fasilitas bandara dan tidak melakukan latihan disaat jam kerja atau jadwal pesawat masuk dan sejumlah ketentuan lainnya," ujar Komala.
Menurutnya, pemberian ijin melakukan latihan di sekitar area parkir ini dipandang lebih baik ketimbang para pemuda ini melakukan latihan di jalan umum yang kemungkinan besar dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas yang pada akhirnya akan ada korban yang berjatuhan.
"Ini lebih baik ketimbang mereka berlatih di jalan umum yang dapat menggangu keselamatan pengguna jalan lain, karena kita tahu bahwa saat ini banyak warga yang suka sekali duduk di trotoar dan jika mereka latihan disana takutnya bisa terjadi korban," ungkapnya.
Katanya, selagi pemuda ini hanya melakukan latihan di area parkir bandara dan taat pada ketentuan - ketentuan yang diminta pihak Bandara, maka itu tidak menjadi masalah selagi mereka tidak masuk ke wilayah keamanan terbatas.
"Kenapa kita berikan di halaman parkir bandara, karena bandra itu ada dua wilayah yakni wilayah yang bisa diakses oleh umum dan wilayah yang tidak bisa di akses oleh khalayak umum. Wilayah yang bisa di akses itu siapa saja bisa masuk kesitu termasuk lokasi parkir hanya saja ada aturan - aturan yang harus dipatuhi. Kalau wilayah keamanan terbatas itu sama sekali tidak diperbolehkan," ujarnya.
"Wilayah umum yang bisa di akses ini kan sama saja dengan rekan - rekan yang ingin mengantarkan keluarga naik pesawat, ini kan fasilitas umum, ada anak dan istri yang mau mengantar itu kan boleh masuk ke wilayah tersebut," tambahnya.
Ia berharap masyarakat yang melihat hal - hal demikian jangan langsung menjustice bahwa itu balapan liar. Kemudian memvonis bahwa kegiatan itu diizinkan oleh pihak bandara tanpa memperhatikan hal - hal yang dapat mengganggu aktifitas operasional bandara.
"Saya harap untuk masyarakat yang melihat jangan melihat dari satu sudut pandang saja, tetapi harus dilihat dari outputnya. Outputnya apa ? tidak membahayakan orang - orang di jalan. Kita sangat mendukung kegiatan pemuda Namrole yang positif. Ini mereka lakukan latihan setelah ada surat balasnya dan tidak dilakukan dalam terminal tepat parkir pesawat, landasan pacu karena itu sangat dilarang," tandasnya. (OR/01)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!