Namrole, SBS
Informasi yang diperoleh di lokasi kejadian, diketahui, Arifin yang kesehariannya bekerja sebagai penjual pentolan ternyata menderita penyakit Gula dan mendapat perawatan jalan dari petugas kesehatan di Puskesmas Namrole.
Menurut penuturan sejumlah saksi, Arifin hanya tinggal sendirian karena ditinggal istrinya. Untuk melanjutkan hidupnya dia bertahan dengan mengambil profesi sebagai penjual Pentolan namun karena sakit, Arifin memutuskan untuk berhenti berjualan.
Dari keterangan sejumlah pegawai Puskesmas di lokasi, Arifin terakhir mendapat perawatan pada Senin, (16/4/2022). Arifin diketahui baru sebulan berada di kabupaten Bursel.
Ali Sela, salah satu saksi kepada awak media mengatakan, awalnya dia baru balik mengantarkan istrinya dari pelabuhan dan kembali memarkir motornya di depan rumah tempat Arifin tinggal.
"Beta balik antar maitua dari pelabuhan sekitar 07.30 WIT dan parkir didepan rumah korban. Beta cium bau busuk tapi beta berpikir itu mungkin ada tikus yang mati. Setelah beta parkir motor beta langsung ke Puskesmas untuk vaksin," terangnya.
"Saat beta di Puskesmas, ada adik yang datang panggil katanya ke rumah bapak Arifin dulu sepertinya beliau sudah meninggal," tambahnya.
Menurut penuturan saksi, terakhir kali melihat korban sekitar hari Senin pagi. Dan diperkirakan meninggal pada malamnya.
"Hari Senin ada lihat. Katong duga itu meninggal sekitar Senin malam karena kondisi saat ini sudah mengeluarkan bau busuk dan cairan," paparnya.
Lanjut saksi, sekitar Pukul 09.30 WIT, rumah korban dibongkar dan ditemukan kondisi sudah meninggal dan mayat almarhum mengeluarkan cairan dan bau busuk.
"Ditemukan dalam posisi mayat sedang tertidur dengan posisi kaki di tekuk menghadap tembok. Katong langsung lapor ke babinkamtibmas dan diteruskan ke Polsek Namrole. Beberapa menit kemudian Kapolsek Namrole dan anggota turun ke TKP," jelasnya.
Sementara Kapolsek Namrole, AKP Obed Remialy dalam keterangannya kepada wartawan menuturkan awalnya bermula dari laporan masyarakat ke Babinkamtibmas dan kemudian dilaporkan ke Kanit Reskrim Polsek Namrole, Ipda Rusman Aufat.
Setelah mendapat laporan, pihaknya langsung turun ke TKP untuk melakukan olah TKP guna memastikan apakah ada tindakan pidana yang mengakibatkan korban meninggal.
"Namun hasil olah TKP tidak ditemukan ada tindakan kekerasan atau pidana terhadap almarhum namun diketahui almarhum menderita penyakit gula dan sedang melakukan perawatan dirumah," ucap Remialy.
Karena korban tidak memiliki keluarga, lanjut Kapolsek, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah Desa Elfule dan para penghulu untuk melakukan pemakaman selayaknya bagi almarhum.
"Pemakamannya di tempat pemakaman umum Desa Elfule," tandasnya.
Pantauan di lokasi, karena tidak memiliki keluarga, Kepala Desa Elfule, Jufri Titawael dan sejumlah toko agama serta masyarakat Elfule langsung mengambil alih melakukan pembersihan mayat, mengkafani dan mendoakan jasad Arifin.
Almarhum Arifin kemudian dimakamkan secara layak di Tempat Pemakaman Umum Desa Elfule secara hukum Islam. (SBS/01)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!