Namrole, SBS_Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Buru Selatan Ajun Komisaris Polisi (Kabag Ops Polres Bursel AKP) Obed Nego Remialy membeberkan, ada lima Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kabupaten Bursel yang sangat rawan konflik.
"TPS di Bursel ada 258, dari jumlah itu ada lima TPS yang sangat rawan konflik, sisanya TPS rawan konflik, karena tidak ada TPS yang kategori aman, " ujar Kabag Ops Polres Bursel ini, kepada awak media, usai kegiatan Tactical Floor Game (TFG), Senin, 16 Oktober 2023, di Aula Kantor Bupati Bursel.
Menurutnya, kelima TPS sangat rawan konflik itu tersebar di Kecamatan Waesama dua dusun, di Kecamatan Kepala Madan di Desa Waehotong dan di Kecamatan Fena Fafan di Desa Batu Karang dan di Desa Fakal karena pendistribusian logistik agak sulit.
Menyikapi kondisi tersebut, maka Polres Bursel menggelar kegiatan TFG dalam rangka pengamanan Pemilu serentak tahun 2024 dengan tujuan memberi gambaran bagaimana gerakan taktis yang akan dilakukan ketika terjadi permasalahan - permasalahan pada saat Pemilu.
"Jadi kita buat miniatur kota sebagai representatif dari kabupaten Bursel dan secara umum telah kita siapkan bagaimana menyikapi jika hal-hal yang tidak diinginkan terjadi," tutur mantan Kapolsek Namrole ini.
Ia mengaku, potensi kerawanan konflik yang perlu diantisipasi adalah di Desa-Desa yang menjadi batas-batas wilayah antara Kabupaten Bursel dan Kabupaten Buru. Tapi tidak menutup kemungkinan ada lokasi-lokasi yang tidak terjangkau jaringan telekomunikasi maupun daerah yang sulit untuk didistribusikan logistiknya.
"Kita antisipasi seperti di Kecamatan Kepala Madan kemudian di Desa Batu Karang, Kecamatan Fena Fafan. Itu yang perlu di antisipasi," kata Obed.
Mantan Kasat Reskrim Polres Bursel ini menyebut, dalam rangka pengamanan TPS, pihaknya akan menurunkan sejumlah personil ke lokasi-lokasi yang sangat berpotensi terjadinya konflik.
"Jumlah personil pengaman TPS 263. Back up PAM Rayonisasi di 5 TPS, TNI 25 personil dan Brimob 75 personil. 5 TPS ini ada di Kecamatan Waesama di dua dusun, lalu kemudian ada di Kepala Madan di Desa Waehotong dan di Kecamatan Fena Fafan di Desa Batu Karang dan di Desa Fakal karena pendistribusian logistik agak sulit," ujar Remialy.
Untuk dalam kota tidak ada titik rawan, kalau yang titik-titik rawan itu kita tempatkan personil lebih dari satu dan linmas dengan tetap membangun kerja sama bersama pemerintah desa, tokoh Agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat di wilayah rawan tersebut," Kata pria dengan tiga balok berwarna emas ini.
Pihaknya berharap, pemilu yang akan berlangsung pada tahun 2024 berjalan aman, tertib dan lancar serta masyarakat Bursel bisa merasakan kedamaian yang ada di Kabupaten Bursel ini. (Yul)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!