Namrole, SBS
"Kami telah turun langsung ke TKP dan melakukan olah TKP dan dari hasil pemeriksaan saksi-saksi telah didapati bahwa korban mengalami depresi akibat penyakit yang dideritanya dan memilih untuk mengakhiri hidup bersama anaknya," demikian disampaikan Kasat Reskrim Polres Bursel, IPTU. Yefta Marson Malasa saat menghubungi media ini, Sabtu (4/11/2023).
Menurut Kasat Reskrim, dari hasil pemeriksaan diketahui korban tidak memiliki masalah dengan tetangga maupun di dalam internal keluarga korban.
"Korban tidak ada masalah dengan keluarga maupun tetangga. Kami sudah periksa dari saksi keluarga, saksi yang menemukan korban pertama kali maupun masyarakat dusun Kusu-Kusu," terang Malassa.
Bahkan Malasa menambahkan bahwa kematian yang dialami kedua korban sudah di ikhlaskan oleh pihak keluarga dan keluarga menolak untuk melakukan otopsi terhadap jasad korban.
"Keluarga menolak dilakukan otopsi terhadap korban dan telah mengikhlaskan bahwa korban meninggal murni akibat stres yang di alami," pungkasnya.
Ia menghimbau kepada semua pihak jika mendengar informasi lain terkait peristiwa tersebut diharapkan untuk tidak terpancing.
"Sekali lagi itu murni bunuh diri akibat depresi," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Anak dan Bapak Di Bursel nekat mengakhiri hidup mereka dengan cara gantung diri.
Peristiwa viral tersebut terjadi di Dusun Kusu-Kusu, Desa Wamsisi, Kecamatan Waesama, Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Jumat (3/11/2023). Kejadian viral ini terjadi lantaran ditemukannya dua warga di dusun tersebut nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Informasi yang diperoleh kedua korban tersebut diketahui bernama Noken Tasane dan Egan Tasane. Kedua korban adalah Bapak dan anak. Kejadian gantung diri ini terjadi sekitar pukul 16.00 WIT.
"Kejadian sekitar jam 4 WIT," ujar sumber.
Sementara informasi lain yang diperoleh, kedua korban pertama ditemukan oleh saksi Jen Tasane yang saat itu baru pulang dari kebun.
Sesampainya di Tempat Kejadian Perkara (TKP), saksi melihat kedua korban sudah dalam posisi tergantung di batas pohon sekitar 200 meter dari rumah korban. Saksi kemudian meminta pertolongan warga untuk menurunkan kedua korban.
Kedua korban saat ini sudah diturunkan dan sementara berada di rumah duka.
Hingga berita ini di publikasi, belum diketahui alasan apa yang menyebabkan kedua korban tersebut nekat mengakhiri hidup mereka karena istri korban juga masih dalam keadaan syok dan belum bisa memberikan keterangan.
Kasat Reskrim Polres Buru, IPTU Yefta Marson Malasa yang dihubungi terkait kronologi kejadian mengarahkan untuk menghubungi Kapolsek Waesama, IPDA Bastian Tuhuteru.
Sementara Kapolsek Waesama, IPDA Bastian Tuhuteru yang di hubungi melalui pesan WhatsApp belum merespon. (AL)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!