Namrole, SBS - Guna memberikan sosialisasi yang komprehensif terkait tata cara menggunakan hak pilih, proses pemungutan suara, perhitungan, serta untuk mengidentifikasi potensi pelanggaran hukum yang nantinya bisa terjadi pada saat pemungutan dan perhitungan suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) 14 Februari 2024 mendatang, Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) Bursel menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara serta penggunaan sistem informasi rekapitulasi atau Sirekap, Minggu, 28 Januari 2024, di Dusun Kusu-Kusu, Desa Wamsisi, Kecamatan Waesama.
Dalam sambutan Ketua Pelaksana Harian ( Plh ) KPU Bursel James Tasane menyebut, dalam rangka mempersiapkan tahapan Pemilu di Tahun 2024 yang terhitung tinggal 17 hari lagi, maka KPU Kabupaten Bursel melaksanakan simulasi pemungutan dan perhitungan suara serta penggunaan sistem informasi rekapitulasi atau sirekap, di Desa Wamsisi, Kecamatan Waesama pada Tempat Pemungutan Suara ( TPS ) 9 dengan jumlah pemilih yang terdaftar dalam daftar pemilih sebanyak 96 Pemilih.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada Forum Komunikasi Pimpinan Daerah ( Forkopimda ) dalam kegiatan simulasi ini, dukungan Forkopimda menunjukan bahwa pentingnya Pemilu sebagai hajatan Nasional dan pesta Demokrasi yang menjadi tanggung jawab bersama," kata Tasane.
Komisioner devisi hukum KPU Bursel ini mengaku bahwa Pemilu di 2024 akan menggunakan Si-Rekap sebuah sistem yang sebelumnya telah diimplementasikan pada pemilu 2019 lalu.
"Kita berharap, dalam pelaksanaan simulasi ini, seluruh masyarakat yang secara ketentuan telah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap ( DPT ), Daftar Pemilih Tambahan ( DPTb), dan Daftar Pemilih Khusus ( DPK ), dapat menggunakan hak pilihnya sesuai dengan regulasi yang ada. Bahkan semua anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara ( KPPS ) dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota KPPS, di masing-masing TPS sesuai dengan ketentuan dan Perundang-Undangan, " ujar James.
Dirinya meminta untuk bersama mendoakan agar pelaksanaan pemilu di 2024 ini dapat terlaksana secara aman dan damai. Terhindar dari segala macam konflik kepentingan, yang ingin memecah belah hubungan persaudaraan orang Buru yang selama ini di jaga, dalam bingkai Kai Wait, dengan semboyan Lolik Lalen Fedak Fena.Pihaknya juga mengajak semua elemen untuk menjaga stabilitas keamanan sehingga tercipta hubungan yang harmonis antar orang Basudara. (Yul)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!