Peringatan ini bukan tanpa sebab, melainkan sikap Polres Bursel melalui Satuan ( Sat ) Reskrim di bawah komando Inspektur Satu ( IPTU ) Yefta Marson Malasa, terhadap temuan konten viral beredarnya telur palsu dengan kuning kembar berdurasi 1 menit 26 detik.
Telur viral tersebut di jual di salah satu kios di kota Namrole, cukup menghebohkan warga Namrole dan membuat sang konten kreator Arun Hamid kemudian menghapus postingan heboh tersebut dan mengunggah video permohonan maaf.
" Kami ingatkan penyebaran informasi secara tidak bertanggung jawab atau melawan hukum, itu punya konsekuensi, " ujar Yefta, kepada awak media ini seusai melakukan sidak ketersediaan bahan pokok, Jumat, 22 Maret 2024, di Namrole.
Menurut Malasa, untuk itu apabila menemukan keanehan yang di rasa berbahaya. Bisa menghubungi kepolisian dan instansi terkait yang berkompeten.
"Di sini kita punya struktur yang membidangi semua hal termasuk kesehatan pangan. Jadi bisa berkordinasi langsung dengan teman-teman dinas kesehatan, kalau soal perdagangan bisa langsung ke dinas perdagangan. Bila perlu bantuan polisi bisa datang berkordinasi dan kami fasilitasi ke dinas terkait, sehingga pemberitaan yang cenderung mengganggu stabilitas dan keresahan bisa di minimalisir, " tutur Marson. (Yul)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!