Namrole, SBS - Untuk menjaga Desa Waefusi, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan ( Bursel ) bebas abrasi, maka Pemerintah Kabupaten ( Pemkab ) Bursel melakukan peringatan hari lingkungan hidup sedunia dengan menanam anakan pohon di bantaran sungai Waetina. Adapun hari lingkungan hidup sedunia tahun 2024 mengusung tema " Penyelesaian krisis iklim dengan inovasi dan prinsip keadilan.
Demikian dikemukakan Wakil Bupati ( Wabup ) Bursel Gerson Eliazer Selsily, kepada wartawan, seusai melakukan penanaman anakan pohon, Sabtu, 8 Juni 2024, di Namrole.
" Hari lingkungan hidup sedunia yang hari ini di laksanakan di Waefusi, dengan melakukan penanaman pohon di bantaran sungai waetina untuk menjaga dan menghindari dari abrasi sungai Waetina," kata Selsily.
Menurut orang nomor dua di Fuka Bipolo ini, pemilihan lokasi penanaman anakan di bantaran sungai Waetina, karena air sungai pada saat musim penghujan meluap dan masuk hingga pemukiman masyarakat. Dengan penanaman ini pihaknya berharap ke depan tidak ada lagi abrasi.
Terpisah, Penjabat Desa Waefusi Baitia Solissa merasa bersyukur dengan adanya penanaman hijau di desa mereka, tepatnya di sepanjang bantaran sungai Waetina. Sarjana Hukum ini berharap, dengan penanaman anakan pohon di bantaran sungai Waetina bisa mencegah pengikisan yang kerap terjadi di bantaran sungai Waetina." Saya dari Pemerintah Desa Waefusi berterima kasih kepada semua pihak baik Bupati, Wakil Bupati ( Wabup ) dan semua Organsasi Perangkat Daerah ( OPD ) yang telah mendukung sehingga penanaman dapat di lakukan di Desa kami, " tutur Baitia.
Pantauan awak media ini, saat memasuki bantaran sungai Waetina, Pemkab Bursel bersama para Forum Komunikasi Pimpinan Daerah ( Forkopimda ) yang akan melakukan penanaman anak pohon tersebut di sambut dengan sebuah tulisan pada selembar tripleks yang sudah terpampang di bantaran sungai Waetina.
Dimana, pada tripleks tersebut tertulis permintaan yang tidak di ketahui siapa penulisnya. Dengan jelas terbaca Ibu Bupati tolong bronjong kita ke sana sedikit lagi yang di tulis dengan menggunakan bahasa Ambon. Ternyata tulisan itu mendapat gayung bersambut dari Wabup Bursel.
" Tadi kami sudah kordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) untuk nanti segera mengusulkan pembangunan bronjong di pinggir sungai Waetina, " ujar Gerson.
Menyikapi kondisi anggaran daerah yang belum tentu cukup untuk memfasilitasi pembangunan bronjong di bantaran sungai Waetina, dirinya mengaku akan mengkomunikasikan dengan Pemerintah Pusat ( Pempus ).
" Jadi, kami juga mengusulkan ke Pempus untuk dapat membantu bersinergi dengan Pemkab terkait pembuatan bronjong untuk mengantisipasi meluapnya air Waetina saat musim hujan tiba, " ucap mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) Bursel ini.
Penjabat Desa Waefusi pun sangat antusias menyambut respon positif Pemkab Bursel yang di kemukakan Wabup, yakni akan mengusulkan pembangunan bronjong.
" Mengingat anggaran desa kami yang terbatas, maka Pemerintah Desa ( Pemdes ) Waefusi sangat berharap ada partisipasi Pemkab Bursel untuk bisa membangun bronjong di bantaran sungai Waetina, karena setiap kali air banjir di bantaran sungai Waetina dapat masuk hingga ke permukiman warga, " pinta Solissa. (Yul)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!