Ambon - PDIP dikabarkan akan mengusung incumbent pada pilkada
Kabupaten Bursel, MBD dan SBT. Sementara khusus di Kabupaten Aru, PDIP akan
mengusung kadernya.
Saat ini dalam proses penjaringan
calkada yang dilakukan DPD PDIP Maluku terdapat empat incumbent yang berproses
masing-masing Tagop S Soulisa dan Ayub ‘Buce’ Seleky (incumbent Bupati dan
Wakil Bupati Bursel), Barnabas Orno (incumbent Bupati MBD) serta Sitti Suruwaky
(incumbent Wakil Bupati SBT). Hanya Kabupaten Aru yang tak ada incumbent-nya.
Tagop – Buce kembali berpasangan,
sementara Orno kembali maju sebagai calon bupati namun tak lagi menggandeng
wakil bupati saat ini. Sedangkan Sitti maju sebagai calon bupati karena
Abdullah Vanath sudah dua periode menjadi Bupati SBT.
DPP PDIP dipastikan akan menyerahkan
rekomendasi dukungan pencalonan pasangan calkada di Kabupaten Bursel, MBD, SBT
dan Aru kepada Ketua DPD PDIP Maluku, Edwin Adrian Huwae di Jakarta, hari ini
Jumat (26/6).
Nantinya Huwae akan menyerahkan
fisik rekomendasi dimaksud kepada setiap calon yang diusung di Ambon.
Informasi yang diperoleh Siwalima di DPP PDIP menyebutkan partai
berlambang banteng moncong putih tersebut akan mengusung incumbent di
Kabupaten Bursel, MBD dan SBT.
“Rekomendasi dukungan di Kabupaten
Bursel, MBD dan SBT sudah pasti diperoleh incumbent. Sedangkan di Aru PDIP
akan mengusung kadernya sendiri karena tidak ada incumbent yang maju pada
pilkada,” kata sumber tersebut.
Kendati demikian, Wakil Ketua Bidang
Pemenangan Pemilu DPD PDIP Maluku, Thobyhend Sahureka kepada Siwalima
melalui telepon selulernya, Kamis (25/6) hanya memastikan incumbent di Bursel
dan MBD yang memperoleh rekomendasi untuk mengikuti pilkada.
“Untuk incumbent di Kabupaten
Bursel dan MBD yang juga adalah kader PDIP sudah pasti 100 persen rekomendasi jatuh
ke tangan mereka,” jelasnya.
Menyangkut calon wakil bupati yang
akan mendampingi keduanya, Sahureka enggan menjelaskan secara detail. “Yang
pasti itu PDIP usung incumbent di Bursel dan MBD,” ujarnya.
Begitu juga saat ditanya menyangkut
peluang incumbent di Kabupaten SBT, Sahureka juga menolak berkomentar lebih
jauh. “Nanti lihat saja siapa yang direkomendasikan di SBT,” katanya.
Khusus untuk Kabupaten Aru, Sahureka
memastikan PDIP akan mengusung kader sendiri. “Untuk kabupaten Aru, tentunya
PDIP akan memprioritaskan kader dalam penetapan rekomendasi. Namun untuk siapa
kami saya belum bisa memastikan. Pastinya diantara tiga pasangan calon yang
kami usulkan,” jelasnya.
Ia menambahkan tiga pasangan calon
bupati dan wakil bupati yang diusulkan ke DPP PDIP yaitu Wellem Kurnala-Aziz
Goin, Johan Gonga-Aziz Goin serta Josef Barends-Aziz Goin.
Sesuai aturan, PDIP di Bursel dan
MBD memang dapat mengusung pasangan calkada sendiri tanpa berkoalisi dengan
parpol lain. PDIP memiliki 4 kursi di DPRD Bursel maupun MBD. Hal ini sesuai ketentuan
minimal pencalonan di kedua daerah dimaksud.
Sementara di SBT, PDIP hanya
memiliki 2 kursi sementara batas minimal pencalonan harus 5 kursi. Begitu
juga di Aru, PDIP hanya memiliki 3 kursi, padahal batas pencalonan 5 kursi.
Hal itu membuat PDIP harus berkoalisi dengan sejumlah parpol lainnya di kedua
kabupaten dimaksud.
Berpeluang
Tagop memang berpeluang besar
kembali diusung PDIP, karena satu-satunya balon yang mengikuti fit and
proper test. Dua balon yang sempat mendaftar yaitu Sofian Solissa (Ketua
DPD PAN Kabupaten Buru) dan Hakim Fatsey (Mantan Sekda Bursel) tak hadir.
Soulisa diprediksi akan kembali
berpasangan dengan Ayub Seleky. Apalagi beberapa parpol lainnya sudah
merekomendasikan pasangan tersebut untuk melanjutkan kepemimpinan di Bursel.
Walau begitu, Ayub Seleky harus bersaing dengan Nicolaus Nurlatu (Pegiat LSM),
Noferson Hukunala (Wakil Ketua DPD PDIP Maluku), Julianus Seleky (PNS di
Bursel) dan Sammy Latbual (Ketua DPC PDIP Bursel) yang hadir mengikuti fit and
proper test.
Bukan hanya Tagop dan Ayub, peluang
Bupati Barnabas Orno untuk kembali direkomendasikan PDIP juga sangat besar.
Orno hanya satu-satunya balon bupati yang mengikuti fit and proper test.
Sementara tiga balon Wakil Bupati MBD yaitu Chau Petrusz (Ketua DPC PDIP MBD),
Benjamin Noach (Wakil Ketua DPC PDIP MBD) serta Onisimus Septori (Kader PDIP).
Peluang Wakil Bupati SBT incumbent,
Sitti U Suruwaky juga sangat besar. Kendati harus bersaing dengan lima balon
bupati lainnya yaitu Ansar Wattimena (Dosen Unpatti), Yusuf Rumatoras (Kader
Partai Demokrat), Taslim Tuhuteru (Pensiunan PNS), Syamsu Z Tukuain (Pensiunan
PNS) serta Idris Rumalutur (Wiraswasta), namun kualitas dan kemampuan Sitti
masih berada diatas balon lainnya.
Persaingan bakal terjadi untuk balon
Wakil Bupati SBT karena terdapat nama Yusuf Paitaha (Wakil Ketua DPD PDIP
Maluku), Aroby Kelian (Ketua DPC PDIP SBT), serta Syarifuddin Goo (PNS tapi
sudah mengundurkan diri). Goo bahkan sudah memperoleh rekomendasi sebagai calon
wakil bupati mendampingi Sitti.
Berbeda dengan tiga daerah lainnya,
balon bupati dan wakil bupati Kepulauan Aru yang mengikuti fit and proper
test di PDIP justru bebas incumbent. Walau begitu, PDIP akan mengusung
kadernya sendiri. Konon kabarnya PDIP akan mengusung pasangan Welhelm
Kurnala-Azis Goin di Aru.
Balon Bupati Kepulauan Aru yang
hadir mengikuti fit and proper test PDIP beberapa waktu lalu yaitu Johan
Gonga (mantan Direktur RSUD Cendrawasih Dobo), Soleman Mantaibobir (Pensiunan
PNS), Rahman Djambumona (Mantan Anggota DPRD Kota Sorong), Bertolemi Usdumgair
(Wiraswasta), Welhelm Kurnala (Anggota Fraksi PDIP DPRD Maluku) serta Azis Goin
(Anggota Fraksi PDIP DPRD Aru). Sementara ada dua balon wakil bupati yaitu
Frans Leunupun (Ketua DPC PDIP Aru) dan Azis Goin (Anggota Fraksi PDIP DPRD
Aru). (Siwa5)
Bagi yg mau iku calon Bupati Buru Selatan oke-oke aja tp kita perlu ingat bhw dr semua yang akan ikut calon nanti blm tentu Buru Selatan seperti saat ini cukup maju jd kl sy msh tetap TOP-BU
ردحذفإرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!