Namrole,
SBS.
Ketua Dewan
Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten
Buru Selatan (Bursel), Sami Latbual telah ditunjuk oleh pasangan Calon Bupati
dan Wakil Bupati Kabupaten Bursel, Tagop Sudarsono Soulisa-Buce Ayub Seleky
(TOP-BU) dan 10 parpol pengusung pasangan
ini.
Ke 10 parpol itu
terdiri PDIP (4 kursi), Partai Demokrat (3 kursi), PAN (3 kursi), Partai Nasdem
(2 kursi), Partai Golkar (1 kursi), PPP (1 kursi), Partai Hanura (1 kursi), PKB
(1 kursi), PKPI (tidak ada kursi) dan PBB (tidak ada kursi).
Sedangkan,
dilain sisi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Bursel,
Adjajad Makasar ditunjuk oleh pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten
Bursel Hakim Fatsey-Anthon Lesnussa (HIKMAT) dan dua parpol pengusungnya. Kedua
parpol itu ialah Partai Gerindra (4 kursi) dan PKS (1 kursi).
Bila ditilik
sekilas, ada kesamaan antara kedua Ketua Tim Pemenangan ini. Dimana, keduanya
merupakan Ketua Partai di tingkat Kabupaten, keduanya sama-sama merupakan
anggota DPRD Kabupaten Bursel sekaligus Ketua Fraksi pada lembaga wakil
tersebut. Dimana, keduanya juga merupakan anggota DPRD Kabupaten Bursel dua
periode.
Kesamaan lainnya
yaitu keduanya sama-sama merupakan mantan bakal Calon Wakil Bupati Kabupaten
Bursel yang gagal maju sebagai kontestan dalam ppesta demokrasi masyarakat di
Bumi Fuka Bipolo tersebut.
Dimana, Latbual
adalah Bakal Calon Wakil Bupati yang di dukung oleh kader PDIP di Kabupaten
Bursel untuk mendampingi Tagop Sudarsono Soulisa. Sedangkan, Makasar adalah
Bakal Calon Wakil Bupati yang di dukung oleh kader Partai Gerindra Kabupaten
Bursel untuk mendampingi Hakim Fatsey.
Namun, yang
membedakan keduanya ialah Latbual gagal maju sebagai Calon Wakil Bupati, karena
ditolak mentah-mentah oleh Tagop yang memilih masih tetap berpasangan dengan
Buce dan akhirnya DPP PDIP pun kemudian merekomendasi TOP-BU untuk kembali
berpasangan pada Pilkada Kabupaten yang kental dengan kehidupan Kai Wait ini.
Padahal, Latbual telah siap untuk mundur dari anggota DPRD Kabupaten Bursel
jika direkomendasikan oleh PDIP untuk berpasangan dengan Calon Bupati siapa
pun, termasuk Tagop.
Sedangkan,
Makasar gagal maju sebagai Calon Wakil Bupati karena dirinya tak bersedia untuk
mundur dari Anggota DPRD Kabupaten Bursel pasca Mahkamah Konstitusi (MK)
mengeluarkan keputusan yang mewajibkan setiap anggota DPRD yang maju sebagai
Calon Bupati dan Wakil Bupati harus mundur dari anggota DPRD. Keputusan Makasar
yang mundur dari proses tersebut, akhirnya membuat Fatsey pun kemudian melirik
beberapa calon pengganti Makasar, termasuk sempat melirik Latbual dan beberapa
figur lainnya dan akhirnya berlabuh pada Anthon Lesnussa yang berhasil
dipinangnya sebagai pasangan dalam Pilkada Kabupaten Bursel.
Selain itu,
perbedaan lainnya yang cukup signifikan antara Latbual dan Makasar ialah
terdapat pada basis yang dimiliki oleh kedua Ketua Tim Pemenangan ini. Dimana,
Latbual ketika Pemilihan Legislatif (Pileg) lalu berhasil meraih suara yang
cukup signifikan di Daerah Pemilihan (Dapil) yang diikutinya, yakni Kecamatan
Namrole-Fena Fafan. Dimana, Latbual dapat kembali melanggeng bebas duduk
sebagai wakil rakyat tanpa ada hambatan. Bahkan, pada Dapil tersebut, Latbual
bukan satu-satunya anggota DPRD asal PDIP, tetapi turut meloloskan wakil rakyat
asal PDIP lainnya pada Dapil itu, yakni Anselany Orpa Seleky.
Hal ini, tentu
berbeda dengan apa yang dialami oleh Makasar yang harus bersusah payah untuk
kembali duduk sebagai wakil rakyat di DPRD Kabupaten Bursel asal Dapil
Kecamatan Kepala Madan-Leksula. Dimana, selain mendaoat kursi terakhir dari
Dapil tersebut, Makasar pun sempat dihadang oleh politisi Golkar, Yohanes
Lesnussa dalam perebutan kursi terakhir dari Dapil tersebut. Walau kemudian,
Makasar berhasil mengambil alih jatah kursi sisa itu dan mengkandaskan Yohanes
Lesnussa yang juga merupakan mantan anggota DPRD Kabupaten Bursel dan juga
Kabupaten Buru itu.
Sedangkan, dalam
Pilkada Kabupaten Bursel kali ini, Latbual sepertinya ada di pihak yang lebih
kuat. Sebab, selain menjadi Ketua Tim Pemenangan TOP-BU yang adalah pasangan
Inchumbent. Latbual pun memiliki struktur mesin Tim Pemenangan yang lebih kuat.
Dimana, selain terdiri dari para politisi 10 parpol pengusung, Tim Pemenangan
TOP-BU pun telah terbentuk sejak Senin (27/7) dengan struktural yang lebih
gemuk.
Hal itu tentu
berbeda dengan struktural Tim Pemenangan HIKMAT yang hingga Rabu (29/7) hanya
baru menunjuk Ketua Tim Pemenangan yang diketui oleh Makasar dan didampingi
oleh Ketua DPC PKS Kabupaten Bursel, Mahmud Mukadar sebagai Sekretarisnya. Sedangkan,
untuk struktural yang lain belum dibentuk.
“Ketua Tim
HIKMAT, Adjadad Makasar. Sekretaris, Mahmud Mukadar, yang lain belum,” kata
Makasar kepada Suara Buru Selatan melalui
pesan singkatnya, Rabu (29/7) sore.
Sedangkan, untuk
struktural Tim Pemenangan HIKMAT lainnya, tambah Makasar akan dibentuk dalam
rapat yang akan dilakukan pihaknya.
Sekedar tahu, Mahmud
Mukadar merupakan anggota DPRD Kabupaten Bursel dari Dapil Kecamatan Waesama-Ambalau.
Mukadar sebelum terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Bursel periode
2014-2019, Mukadar sebelumnya telah duduk sebagai Anggota DPRD Kabupaten Bursel
berdasarkan proses Pergantian Antar Waktu (PAW). Dimana, dalam setahun terakhir
sebelum Pemilihan Legislatif saat itu, Mukadar terlebih dahulu menggeser
anggota DPRD dari PKS satu-satunya, yakni Ridwan Polpoke.
Mukadar
diketahui memiliki basis yang cukup kuat di Kecamatan Waesama. Utamanya di Desa
Waelikut. Dimana, dalam proses Pemilihan Legislatif saat itu, Mukadar berhasil
meraih suara yang cukup signifikan untuk mengantarnya kembali duduk sebagai
wakil rakyat.
Sementara untuk
Tim Pemenangan TOP-BU, Latbual didampingi oleh Sekretaris Tim Pemenangan yang dipercayakan
kepada Ketua DPC Partai Nasdem Kabupaten Bursel, Muhajir Bahta. Bahta yang
adalah Putra Kecamatan Ambalau ini merupakan politisi muda yang kini
dipercayakan memimpin Fraksi Perubahan di DPRD Kabupaten Bursel.
Kendati masih muda, sepak terjangnya sebagai seorang
politisi telah ditekuninya sejak 10 tahunan lalu. Bahkan, tak tanggung-tanggung
Bahta pun nyaris duduk sebagai Anggota DPRD Provinsi Maluku periode 2009-2014
lalu dari PAN, namun sayangnya Bahta harus tersisi dari lawan se-Dapilnya,
yakni Farida Umasugi karena perbedaan selisih suara yang tidak terlampau jauh.
Tak lolos kala itu,
Bahta kemudian dipercayakan sebagai Ketua Partai Nasdem di Bumi Fuka
Bipolo ini beberapa tahun terakhir sejak lahirnya partai besutan Surya Paloh
itu di Indonesia. Ternyata, dengan tangan dinginnya, Bahta pun mampu meloloskan
dua orang kader terbaik partai tersebut dalam perhelatan Pemilihan Legislatif
Tahun lalu. Yakni dirinya bersama Ridwan Nurdin.
Namun, dengan bergulirnya klaim mengklaim antar
pasangan calon tentang basis para kandidat di sejumlah kecamatan, tentu akan
menjadi pekerjaan berat bagi Tim Pemenangan TOP-BU, terutama kepada Bahta,
sebab pasangan HIKMAT telah mengklaim dan diduga telah mengkapling basis secara
maksimal di Kecamatan Ambalau dan Kecamatan Waesama yang merupakan dapil yang
mengantarkan Bahta sebagai anggota DPRD Kabupaten Bursel.
Selanjutnya, untuk posisi Bendahara Tim Pemenangan
TOP-BU, dipercayakan kepada orang dekat Tagop, yakni Fidat Bawarez atau sering
disapa Aba. Pria berdarah arab ini, dulunya juga menjadi bagian dari Tim
Pemenangan TOP-BU Jilid I.
Dimana, ketika berhasil mengantarkan TOP-BU sebagai
Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bursel defenitif, Aba kemudian dipercayakan
beberapa tahun lalu sebagai Direktur Keuangan PT. Bipolo Gidin, Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bursel.
Sepak terjang Aba dalam menuai kenikmatan di
Kabupaten ini tidak hanya sebatas itu. Aba yang juga seorang kontraktor ini
dikenal turut menangani sejumlah proyek setiap tahunnya pada beberapa SKPD di
lingkup Pemerintah Kabupaten Bursel yang dipimpin oleh orang dekatnya itu.
Sementara itu, untuk posisi Wakil Bendahara Tim
Pemenangan TOP-BU, dipercayakan kepada La Hamidi, Wakil Ketua DPRD Kabupaten
Bursel. Pria asal Kecamatan Kepala Madan ini sudah dua periode menjadi wakil
rakyat di Baileo Rakyat Bursel di Kilo Meter II Namrole dari Dapil Kecamatan
Kepala Madan-Kecamatan Leskula.
Pria yang pada periode pertama duduk sebagai wakil
rakyat dari PPRN ini terbilang bernasib sangat baik. Sebab, setelah akan
memasuki Pemilihan Anggota Legislatif Tahun 2014 lalu, Ia ditawarkan untuk
bergabung dengan PAN lantaran PPRN tak lolos sebagai peserta pemilu.
Setelah loncat ke perahu PAN, La Hamidi pun kemudian
lolos dari dapilnya lagi untuk menjadi wakil rakyat. Tak hanya sampai disitu,
kendati baru di Partai besutan Amin Rais itu. Namun, La Hamidi lebih dianak
emaskan dari rivalnya yang juga Sekretaris DPD PAN Kabupaten Bursel, Thaib
Souwakil yang juga sudah dipercayakan dua periode sebagai Anggota DPRD
Kabupaten Bursel.
Dimana, dalam perebutan kursi Wakil Ketua DPRD Kabupaten
Bursel dari PAN, La Hamidi berhasil menggeser Thaib Souwakil yang telah lebih
dahulu bercucuran keringat untuk membesarkan partai yang kini dipimpin oleh
Zulkifli Hasan itu.
Sementara untuk posisi Wakil-Wakil Ketua Tim
Pemenangan TOP-BU dipercayakan kepada Wakil-Wakil Ketua Parpol pengusung.
Demikian juga dengan jabatan Wakil-Wakil Sekretaris pun dipercayakan kepada
Sekretaris-Sekretaris Parpol pengusung.
Bahta yang dikonfirmasi SBS sekitar pukul 01.35 WIT,
Selasa (28/7) subuh membenarkan tentang struktural Tim Pemenangan TOP-BU
tersebut.
“Hasil Rapat
tadi itu, Ketua Tim Pemenangan itu dari PDIP, Pak Sami Latbual. Sekretaris baru
dari Nasdem, yaitu Saya. Wakil-Wakil Ketua itu dari semua Wakil Ketua DPC
Parpol Pengusung, begitu pun dengan Wakil Sekretaris juga dari semua
Sekretaris-Sekretaris DPC Parpol Pengusung. Sedangkan Bendahara itu Fidat
Bawarez,” ungkapnya.
Dengan melihat
struktural Tim Pemenangan kedua pasangan calon yang diketuai oleh Latbual dan
Makasar ini, tentu akan terbukti hasilnya pasca tanggal 9 Desember 2015 nanti.
Dimana, ketika Calon yang diperjuangkan dilantik sebagai Bupati dan Wakil
Bupati terpilih.
Olehnya itu,
berbagai kelebihan dan kekurangan masing-masing lawan harus dideteksi sejak
dini untuk selanjutnya dijadikan acuan dalam merekayasa strategi pemenangan
yang lebih mutakhir.
Sebab, kendati
pun gagal berkompetisi sebagai kontestan Calon Wakil Bupati, tetapi Latbual dan
Makasar sama-sama tertantang untuk uji strategi kemenangan yang bisa
mengantarkan pasangan yang di dukung oleh masing-masing parpol mereka bernaung
itu untuk keluar sebagai pemenang dalam pesta demokrasi itu. (SBS-02)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!