Tagop Didesak Copot Bendahara Dikpora Bursel.
Hingga kini, Bendahara Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Dayan
Solissa belum juga menyalurkan dana operasional Taman Kanak-Kanak (TK)
bagi puluhan TK di seluruh Kabupaten Bursel.
Padahal, dana
kurang lebih Rp. 120 bagi 24 TK se-Kabupaten Bursel itu sudah seharusnya
dicairkan oleh Dayan sejak Januari 2015 lalu dan disalurkan kepada
pihak TK yang harus mendapatkan kucuran dana itu.
Hal ini
mengundang reaksi keras dari Koordinator Lumbung Informasi Rakyat (LIRA)
Maluku Jurmin Lesilawang yang menyoroti kinerja dari Dayan tersebut.
“Kami
sangat menyayangkan kinerja dari Bendahara Dikpora Bursel, Dayan
Solissa ini. Sebab, dana kurang lebih sebesar Rp. 120 juta untuk
operasional TK itu sudah harus dicarikan sejak Januari 2015 lalu, tapi
sampai bulan Juli 2015 saat ini kok belum juga dicairkan,” kata
Lesilawang kepada SBS di Namrole, Jumat (3/7).
Akibatnya,
lanjut Lesilwang, banyak sekali keluhan yang didapatkan pihaknya dari
sejumlah TK di Kabupaten Bursel terkait dengan belum dicairkannya
anggaran tersebut tanpa alasan yang masuk akal.
“Ada kurang
lebih 24 TK di Kabupaten Bursel yang harus memperoleh dana tersebut
dengan pembagian masing-masing Rp. 5 juta per TK. Tapi, tak ada
penjelasan yang rasional soal belum dicairkannya anggaran itu bagi TK-TK
yang mengeluhkan hal itu,” jelasnya.
Lesilawang menduga,
Dayan sengaja mengendapkan anggaran tersebut di rekeningnya atau
digunakan untuk urusan lain yang bukan peruntukannya sehingga belum
dapat dikucurkan bagi seluruh TK di Kabupaten Bursel.
“Kami
menduga anggarannya sengaja diendapkan di rekening yang bersangkutan
atau telah digunakan untuk kepentingan lain yang tidak semestinya,”
paparnya.
Apalagi, lanjut Lesilawang, menurut informarsi yang
didapati oleh pihaknya, ternyata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga (Dikpora) Kabupaten Bursel, Nataniel Solissa telah
memerintahkan agar Dayan segera mencairkan anggaran itu, tetapi ternyata
tak dipatuhi dan dilaksanakan oleh Dayan.
“Hal ini tentu
mengundang tanda tanya bagi kami. Ada apa, sampai anggaran ini belum
dicairkan dan dikucurkan bagi TK-TK tersebut. Sebab, rasa-rasanya
semakin tak rasional,” tandasnya.
Olehnya itu, Lesilawang pun
mendesak agar Bupati Kabupaten Bursel, Tagop Sudarsono Solissa dapat
segera mengevaluasi dan mencopot Dayan yang juga Pengurus Persatuan Guru
Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bursel itu karena dianggap tidak
mendukung program pemerintah Kabupaten Bursel untuk memajukan pendidikan
di Bumi Fuka Bipolo ini.
“Kami anggap perilaku Dayan ini
menunjukkan bahwa yang bersangkutan tidak mendukung program pemerintah
daerah dalam memajukan pendidikan di daerah ini. Olehnya itu, kami
mendesak agar Bupati harus segera mengavaluasi dan mencopot yang
bersangkutan dari jabatannya selaku Bendahara Dikpora Bursel,”
tegasnya.
Dayan kepada SBS via pesan singkatnya, Sabtu (4/7)
mengaku bahwa dana tersebut masih ada di Kas Daerah dan belum dicairkan
karena ada berbagai kegiatan Dikpora Bursel yang harus didahulukan.
“Anggaran
itu belum jalan Pa, karena masih ada kegiatan-kegiatan dinas yang
katong harus jalan duluan. Dananya masih ada di Kas Daerah,” kata Dayan.
Bahkan,
Dayan berjanji akan menunjukkan bukti realisasi anggaran di Dikpora
Bursel. Sebab, menurut Dayan, anggaran itu belum dicairkan olehnya
sehingga belum dapat disalurkan ke TK-TK tersebut.
“Hari
Senin, ketemu Saya supaya Saya kasih realisasi, supaya lihat katong pung
realisasi, apa su cair kah belum. Karena kalau dana itu sudah cair,
mungkin Saya sudah berikan ke sekolah TK,” tulisnya lagi dalam pesan
singkat kepada SBS.
Sementara, Kadispora Kabupaten Bursel,
Nataniel Solissa yang hendak dikonfirmasi tak berada di kantornya.
Telepon selulernya pun tak aktif, begitu pun pesan singkat yang
dikirimkan pun tak diresponi. (SBS-01)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!