Close
Close

TOP-BU dan HIKMAT Mulai Saling Lempar Tudingan

Namrole, SBS.
Bupati Kabupaten Buru Selatan (Bursel) yang juga Calon Bupati setempat, Tagop Sudarsono Solissa menghimbau kepada seluruh rakyat Kabupaten Bursel untuk tidak membiarkan orang lain datang untuk mencabik-cabik kebersamaan yang telah dibangunnya bersama Wakil Bupati Kabupaten Bursel, Buce Ayub Seleky dengan masyarakat di Bumi Fuka Bipolo selama ini.
TOP-BU                                                                                              HIKMAT
“Orang lain boleh berkata, tetapi kami telah berbuat. Delapan tahun yang lalu kita berjuang dari kabupaten ini belum jadi, sekarang sudah jadi dan sudah memiliki infrastruktur segalanya, baru mereka sampaikan bahwa mereka menangis. Kemana mereka. Cuma hanya karena kepentingan-kepentingan politik mereka datang untuk mencabik-cabik kebersamaan kita,” kata Tagop diselah-selah Deklarasi di Lapangan Sepak Bola Desa Elfule, Kecamatan Namrole, Selasa (28/7).
Olehnya itu, lanjut Tagop, TOP-BU kembali dihadapan masyarakat Kabupaten Bursel untuk merajut kembali kebersamaan yang telah berlangsung selama lima tahun ini.
“Kita membangun kebersamaan di dalam masyarakat Buru Selatan tidak sekedar membalik telapak tangan. Baru hari ini ketika saudara-saudara ku sedang sakit, sedang meninggal, kemana orang-orang yang datang kemudian mencabik-cabik kebersamaan kita,” paparnya.
Belum lagi, kata Tagop, ada yang datang ke Kabupaten ini hanya untuk membedah-bedahkan sesama orang Bursel dan menjadikan adat sebagai alat politik yang tidak cerdas.
“Hari ini orang katakan bahwa mereka menangis melihat Bursel, padahal mereka tidak pernah rasakan bahwa kita orang Bursel itu sakit. Mereka tidak pernah bersama-sama kita merasakan kesakitan itu. Mereka mengkamuflase kondisi yang ada di tengah-tengah masyarakat. Hari ini orang baru datang dan bilang bahwa dia mau menangis, menangis apanya,” teriak Tagop dengan mata berkaca-kaca.
Hal itu, katanya turut mengiris hatinya dan membuatnya bersedih dan menangis, karena ternyata orang-orang tersebut telah berhasil membodohi sejumlah warga di Bumi Fuka Bipolo ini dengan kebohongan-kebohongan yang mereka sodorkan.
“Ini saya mau sampaikan, saya menangis, saya sedih mengapa ada saudara kita yang mau dibohongi. Kenapa masih ada saudara kita yang mau membedahkan. Silahkan kalau mau jadi Bupati, silahkan, mau mencalonkan diri silahkan, tetapi jangan membuat isu-isu untuk mendiskreditkan orang lain, apalagi kita yang telah berbuat,” tuturnya.
Tambahnya lagi, mereka yang belum berbuat saja berani menyatakan demikian, apalagi TOP-BU. Padahal TOP-BU bisa lebih dari mereka, tetapi TOP-BU tidak punya moral seperti mereka.
“Karena kita menjunjung kebersamaan kita, karena kita merajut kebersamaan itu sangat susah.,” cetusnya.
Tagop pun mengaku bahwa ternyata ada orang-orang yang dekat dengannya dulu, tetai kemudian lari dan mengkhianati dirinya.
“Itu tidak ada masalah. Karena yang dipikirkan mereka hanya proyek, yang dipikirkan hanyalah mataliket (uang-red). Tapi, hati ini tidak pernah mendendam kepada mereka. Mereka sudah diberikan tetapi tidak puas, dikasih hati mau jantung,” ujarnya.
Namun yang pasti, tambahnya, selama memimpin pemerintahan di Bumi Fuka Bipolo ini, dirinya yakin bahwa apa yang telah diperbuatnya bersama Buce, sapaan akrab wakil Bupati sudah dirasakan oleh seluruh masyarakat di Kabupaten Bursel.
Pada kesempatan itu juga, Bupati mengaku bahwa dirinya sengat mencintai rakyat di Bursel, bahkan karena kecintaannya, dirinya pun terkadang melupakan anak istri.
“Saya cinta semata wayang hanya kepada Bursel, kepada Bursel sampai saya lupa peluk istri dan jaga anak-anak. Cuma untuk kalian saja. Saya punya rambut harusnya masih hitam, tetapi sudah putih seperti ini. Untuk masyarakat Bursel saja, tidak ada lain. Mudah-mudahan kepercayaan lima tahun kedepan kami bisa bikin yang lebih dari apa yang sudah kami lakukan,” tuturnya.
Dimana, Tagop turut menyanyikan sebuah lagu berjudul Cinta Semata Wayang bersama Calon Wakilnya, Buce Ayub Seleky.
Sementara itu, di tempat yang sama, Seleky sebelum menyampaikan orasi singkatnya dalam deklarasi itu, turut meminta para tokoh adat untuk melepaskan pakaian adat di badannya.
“Orang tua-tua adat tolong melepaskan baju saya, saya ingin menunjukan bahwa saya punya identitas dan Pak Bupati punya identitas. Sekarang mereka perintahkan saya untuk bertarung dan baju yang saya kenakan di dalam adalah baju untuk berperang. Saya sudah diperintah untuk bertarung dan harus memenangkan pertarungan ini,” teriak Seleky dengan mata berkaca-kaca.
Dirinya lalu, melantunkan sebuah pantun yang berbunyi : ‘Kalau Ale Biking Bubu, Usaha Tangkap Ikan Batu-Batu. Kalau Ingin Buru Selatan Maju, Tanggal 9 Pilih TOP-BU’.
Sedangkan di tempat berbeda, yakni di Posko Pemenangan Pasangan Hakim Fatsey-Anthon Lesnussa (HIKMAT) di Jalan Baru Desa Elfule pun berlangsung deklarasi pasangan HIKMAT bersama dua parpol pengusungnya, yakni Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Fatsey dalam orasinya mengaku bahwa awalnya ada pihak-pihak yang tak menghendakinya maju bertarung sebagai anak daerah di daerah sendiri. Bahkan, persoalan hukum yang telah usai dihadapinya pun turut dikait-kaitkan oleh oknum-oknum tertentu untuk menjegalnya maju sebagai kompetitor dalam pesta demokrasi rakyat Bursel itu.
Namun sayangnya, Ia bernasib baik, sebab pasca diputuskannya keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) beberapa waktu lalu, dirinya sebagai mantan narapidana bisa ikut serta meramaikan pesta rakyat Bumi Fuka Bipolo yang puncaknya akan dihelat tanggal 9 Desember 2015 mendatang.
“Senjata-senjata untuk menghancurkan dan mengkandaskan hakim fatsey semuanya hancur karena kita ingin membangun daerah ini. Sebab kalau bukan kita siapa lagi,” teriak Fatsey.
Mantan Sekda Kabupaten Bursel ini mengaku bahwa HIKMAT adalah anak daerah yang telah direstui oleh Tuhan dan para leluhur di daerah itu untuk mempin Kabupaten Bursel lima tahun kedepan.
“Moyang-moyang di Pulau Buru dan Ambalau adalah moyang-moyang kita, bukan moyang-moyang orang lain. Dimana, dengan dua partai dan dukungan masyarakat yang ada di seluruh kecamatan, kami yakin kita akan memenangkan pertarungan ini. Sebab, pasca tanggal 9 Desember nanti kita akan dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bursel. Tidak perlu takut dan jangan gentar,” tandas mantan Kadispora Kabupaten Bursel itu.
Sementara itu, Calon Wakilnya, Anthon Lesnussa mengaku bahwa penderitaan warga Kabupaten Bursel selama ini telah menggerakan hatinya untuk kembali bertarung memperebutkan tambuk pemerintahan di Bumi Fuka Bipolo ini dari TOP-BU demi dan untuk kesejahteraan dan kemaslahatan rakyat Bursel.
“Saudara semua, saya sudah ada kembali. Saya ada di tanah Papua, tapi telinga saya selalu mendengar. Saya mendengar ada jeritan hati dari saudara-saudara yang ada di negeri ini dan menggerakan saya untuk kembali dan membangun. Terlebih lagi saya mendengar bahwa saudara-saudaraku disini tidak diperhatikan dalam segala hal. Itu sebabnya, saya tertarik untuk kembali ke negeri ini,” kata mantan Sekda Manokwati itu.
Maka dari itu, tambahnya lagi, semua impian dan cita-citanya akan kembali kandas sebagaimana lima tahun lalu dirinya maju sebagai Calon Bupati melawan pasanagn TOP-BU dan beberapa pasangan calon lainnya, namun sayangnya saat itu, dukungan maksimal belum diberikan dan Ia berharap inilah waktunya untuk rakyat Bursel memberikan kepercayaan dan pilihan kepada HIKMAT guna memimpin daerah ini lima tahun kedepan.
“Saya minta dukungan dan doa untuk pada saatnya tanggal 9 Desember 2015, jangan lupa pilih kami berdua. Mari kita bergandengan tangan, satukan langkah untuk membangun negeri ini bersama HIKMAT,” pintanya. (SBS-02)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

أحدث أقدم