Namrole,
SBS.
Bupati Kabupaten
Buru Selatan (Bursel) yang juga Calon Bupati setempat, Tagop Sudarsono Solissa
menghimbau kepada seluruh rakyat Kabupaten Bursel untuk tidak membiarkan orang
lain datang untuk mencabik-cabik kebersamaan yang telah dibangunnya bersama
Wakil Bupati Kabupaten Bursel, Buce Ayub Seleky dengan masyarakat di Bumi Fuka
Bipolo selama ini.
TOP-BU HIKMAT |
Olehnya itu,
lanjut Tagop, TOP-BU kembali dihadapan masyarakat Kabupaten Bursel untuk
merajut kembali kebersamaan yang telah berlangsung selama lima tahun ini.
“Kita membangun
kebersamaan di dalam masyarakat Buru Selatan tidak sekedar membalik telapak
tangan. Baru hari ini ketika saudara-saudara ku sedang sakit, sedang meninggal,
kemana orang-orang yang datang kemudian mencabik-cabik kebersamaan kita,” paparnya.
Belum lagi, kata
Tagop, ada yang datang ke Kabupaten ini hanya untuk membedah-bedahkan sesama
orang Bursel dan menjadikan adat sebagai alat politik yang tidak cerdas.
“Hari ini orang
katakan bahwa mereka menangis melihat Bursel, padahal mereka tidak pernah
rasakan bahwa kita orang Bursel itu sakit. Mereka tidak pernah bersama-sama
kita merasakan kesakitan itu. Mereka mengkamuflase kondisi yang ada di
tengah-tengah masyarakat. Hari ini orang baru datang dan bilang bahwa dia mau
menangis, menangis apanya,” teriak Tagop dengan mata berkaca-kaca.
Hal itu, katanya
turut mengiris hatinya dan membuatnya bersedih dan menangis, karena ternyata
orang-orang tersebut telah berhasil membodohi sejumlah warga di Bumi Fuka
Bipolo ini dengan kebohongan-kebohongan yang mereka sodorkan.
“Ini saya mau
sampaikan, saya menangis, saya sedih mengapa ada saudara kita yang mau
dibohongi. Kenapa masih ada saudara kita yang mau membedahkan. Silahkan kalau
mau jadi Bupati, silahkan, mau mencalonkan diri silahkan, tetapi jangan membuat
isu-isu untuk mendiskreditkan orang lain, apalagi kita yang telah berbuat,”
tuturnya.
Tambahnya lagi, mereka
yang belum berbuat saja berani menyatakan demikian, apalagi TOP-BU. Padahal TOP-BU
bisa lebih dari mereka, tetapi TOP-BU tidak punya moral seperti mereka.
“Karena kita
menjunjung kebersamaan kita, karena kita merajut kebersamaan itu sangat susah.,”
cetusnya.
Tagop pun
mengaku bahwa ternyata ada orang-orang yang dekat dengannya dulu, tetai
kemudian lari dan mengkhianati dirinya.
“Itu tidak ada masalah.
Karena yang dipikirkan mereka hanya proyek, yang dipikirkan hanyalah mataliket
(uang-red). Tapi, hati ini tidak pernah mendendam kepada mereka. Mereka sudah
diberikan tetapi tidak puas, dikasih hati mau jantung,” ujarnya.
Namun yang
pasti, tambahnya, selama memimpin pemerintahan di Bumi Fuka Bipolo ini, dirinya
yakin bahwa apa yang telah diperbuatnya bersama Buce, sapaan akrab wakil Bupati
sudah dirasakan oleh seluruh masyarakat di Kabupaten Bursel.
Pada kesempatan
itu juga, Bupati mengaku bahwa dirinya sengat mencintai rakyat di Bursel,
bahkan karena kecintaannya, dirinya pun terkadang melupakan anak istri.
“Saya cinta
semata wayang hanya kepada Bursel, kepada Bursel sampai saya lupa peluk istri
dan jaga anak-anak. Cuma untuk kalian saja. Saya punya rambut harusnya masih
hitam, tetapi sudah putih seperti ini. Untuk masyarakat Bursel saja, tidak ada
lain. Mudah-mudahan kepercayaan lima tahun kedepan kami bisa bikin yang lebih
dari apa yang sudah kami lakukan,” tuturnya.
Dimana, Tagop
turut menyanyikan sebuah lagu berjudul Cinta Semata Wayang bersama Calon
Wakilnya, Buce Ayub Seleky.
Sementara itu,
di tempat yang sama, Seleky sebelum menyampaikan orasi singkatnya dalam
deklarasi itu, turut meminta para tokoh adat untuk melepaskan pakaian adat di
badannya.
“Orang tua-tua
adat tolong melepaskan baju saya, saya ingin menunjukan bahwa saya punya
identitas dan Pak Bupati punya identitas. Sekarang mereka perintahkan saya
untuk bertarung dan baju yang saya kenakan di dalam adalah baju untuk
berperang. Saya sudah diperintah untuk bertarung dan harus memenangkan
pertarungan ini,” teriak Seleky dengan mata berkaca-kaca.
Dirinya lalu,
melantunkan sebuah pantun yang berbunyi : ‘Kalau Ale Biking Bubu, Usaha Tangkap
Ikan Batu-Batu. Kalau Ingin Buru Selatan Maju, Tanggal 9 Pilih TOP-BU’.
Sedangkan di
tempat berbeda, yakni di Posko Pemenangan Pasangan Hakim Fatsey-Anthon Lesnussa
(HIKMAT) di Jalan Baru Desa Elfule pun berlangsung deklarasi pasangan HIKMAT
bersama dua parpol pengusungnya, yakni Partai Gerindra dan Partai Keadilan
Sejahtera (PKS).
Fatsey dalam
orasinya mengaku bahwa awalnya ada pihak-pihak yang tak menghendakinya maju
bertarung sebagai anak daerah di daerah sendiri. Bahkan, persoalan hukum yang
telah usai dihadapinya pun turut dikait-kaitkan oleh oknum-oknum tertentu untuk
menjegalnya maju sebagai kompetitor dalam pesta demokrasi rakyat Bursel itu.
Namun sayangnya,
Ia bernasib baik, sebab pasca diputuskannya keputusan Mahkamah Konstitusi (MK)
beberapa waktu lalu, dirinya sebagai mantan narapidana bisa ikut serta
meramaikan pesta rakyat Bumi Fuka Bipolo yang puncaknya akan dihelat tanggal 9
Desember 2015 mendatang.
“Senjata-senjata
untuk menghancurkan dan mengkandaskan hakim fatsey semuanya hancur karena kita
ingin membangun daerah ini. Sebab kalau bukan kita siapa lagi,” teriak Fatsey.
Mantan Sekda
Kabupaten Bursel ini mengaku bahwa HIKMAT adalah anak daerah yang telah
direstui oleh Tuhan dan para leluhur di daerah itu untuk mempin Kabupaten
Bursel lima tahun kedepan.
“Moyang-moyang
di Pulau Buru dan Ambalau adalah moyang-moyang kita, bukan moyang-moyang orang
lain. Dimana, dengan dua partai dan dukungan masyarakat yang ada di seluruh
kecamatan, kami yakin kita akan memenangkan pertarungan ini. Sebab, pasca
tanggal 9 Desember nanti kita akan dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati
Kabupaten Bursel. Tidak perlu takut dan jangan gentar,” tandas mantan Kadispora
Kabupaten Bursel itu.
Sementara itu,
Calon Wakilnya, Anthon Lesnussa mengaku bahwa penderitaan warga Kabupaten
Bursel selama ini telah menggerakan hatinya untuk kembali bertarung
memperebutkan tambuk pemerintahan di Bumi Fuka Bipolo ini dari TOP-BU demi dan
untuk kesejahteraan dan kemaslahatan rakyat Bursel.
“Saudara semua,
saya sudah ada kembali. Saya ada di tanah Papua, tapi telinga saya selalu mendengar.
Saya mendengar ada jeritan hati dari saudara-saudara yang ada di negeri ini dan
menggerakan saya untuk kembali dan membangun. Terlebih lagi saya mendengar
bahwa saudara-saudaraku disini tidak diperhatikan dalam segala hal. Itu
sebabnya, saya tertarik untuk kembali ke negeri ini,” kata mantan Sekda
Manokwati itu.
Maka dari itu,
tambahnya lagi, semua impian dan cita-citanya akan kembali kandas sebagaimana
lima tahun lalu dirinya maju sebagai Calon Bupati melawan pasanagn TOP-BU dan
beberapa pasangan calon lainnya, namun sayangnya saat itu, dukungan maksimal
belum diberikan dan Ia berharap inilah waktunya untuk rakyat Bursel memberikan
kepercayaan dan pilihan kepada HIKMAT guna memimpin daerah ini lima tahun
kedepan.
“Saya minta
dukungan dan doa untuk pada saatnya tanggal 9 Desember 2015, jangan lupa pilih
kami berdua. Mari kita bergandengan tangan, satukan langkah untuk membangun
negeri ini bersama HIKMAT,” pintanya. (SBS-02)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!