Namrole,
SBS.
Kantor Bupati Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Kamis
(1/10) nyaris dihanguskan oleh api yang diakibatkan oleh konsleting listrik
atau arus pendek yang terjadi di bagian plafon ruangan Sekretaris Bupati
Kabupaten Bursel.
Kejadian ini bermula, ketika seusai jam pulang
kantor, tepatnya sekitar pukul 14.10 WIT terdengar letupan sedang dan cukup
mengagetkan sejumlah pegawai yang masih berada seputaran Kantor Bupati.
Letupan serupa bahkan terjadi hingga empat kali
dengan durasi letupan sekitar 1-5 menit per letupan, namun diduga pada letupan
keempat ini terjadi percikan api, pasalnya sesudah letupan terakhir ini tercium
bau hangus.
Kondisi ini membuat Sekda Bursel Mahmud Souwakil,
serta Asisten II Setda Bursel Johanis Lesnussa dan puluhan pegawai berhamburan
dari ruang kerjanya yang letaknya tak jauh dari sumber percikan api.
Dimana, mereka kemudian memilih untuk berada di
halaman Kantor Bupati. Sedangkan, Sekda yang terlihat cukup panik pun kemudian
memerintahkan Kasat Satpol PP Kabupaten Bursel, Asnawy Gay dan staf bagian Umum
dan Kerumahtanggan Setda Kabupaten Bursel, Iwan Rumra untuk segera memanggil
Staf Kantor Pelayanan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Namrole untuk mengecek
kondisi listrik yang diduga konsleting itu, sambil meminta agar Iwan segera
mematikan aliran listrik dari PLN maupun dari Mesin Genset untuk mengantisipasi
merembetnya konleting yang ditakutkan dapat menghanguskan kantor tersebut.
Iwan yang terlihat panik pun kemudian mematikan
aliran listrik dan enggan untuk menghubungi orang lain yang diketahui bernama
Epin dan Dito yang biasanya memasang instalasi listrik guna memeriksa kondisi
instalasi listrik itu, sebab Iwan kuatir pihaknya bakal dimarahi oleh pihak PLN
lantaran jaringan di Kantor Bupati tersebut bukan dipasang oleh orang PLN.
Sementara itu, staf Sekretaris Bupati, Evan Reawaruw
pun terlihat panik mengetahui kondisi itu dan terlihat cemas ketika mengetahui
adanya percikan api dari kabel-kabel tersebut. Sedangkan salah satu ajudan
Bupati, Mamang Nulette yang turut tahu terhadap percikan api pun kemudian pergi
entah kemana tanpa adanya langkah sigap untuk menyikapi kondisi itu.
Padahal, percikan seperginya Mamang masih terus
berlanjut dan kabel pun terbakar. Dimana, Evan pun tak mengirah bahwa kabel
diatas plapon sudah terbakar kian besar dan semakin menjalar pada kabel-kabel
yang ada tersebut.
Kondisi mulai redah dari kepanikan. Tetapi setelah
banyak pihak mendesak, termasuk adanya desakan dari Sekretaris Pemuda
Muhammadiyah Kabupaten Bursel, Basir Mony terhadap Evan untuk merusak plafon
ruangan itu yang terbuat dari tripleks, barulah Evan pun melakukannya dengan
bantuan Mony dan sejumlah orang lainnya.
Benar saja, dugaan sejumah orang disitu, ternyata
api telah bernyala dan kian menimbulkan kepanikan. Evan dan sejumlah orang yang
berada di lokasi itu pun kemudian berlarian mencari air untuk memadamkan api
yang sudah bernyala itu.
Bahkan, sejumlah kesek kaki pun kemudian dibasahi
dan dilemparkan ke arah api maupun mengambil air dengan gayung dan
menyyiramkannya pada kabel yang bernyala pada kabel-kabel tersebut. Namun,
bukannya mati, percikan api pun kian bertebaran dan sejumlah orang yang ada
disitu pun menghindarinya karena takut terkena percikan api tersebut.
Dalam kondisi kepanikan ini nampak juga salah satu
anggota Polsek Namrole Denny Gasperzs menghampiri lokasi dan hanya sekedar
memantau upaya pemadaman.
Kepanikan juga merembet kepada Gamaria Sowakil,
istri Sekda Bursel yang ikut mengamankan sejumlah dokumen berharga di
kediamannya, yang berjarak hanya lima meter dari Kantor Bupati Kabupaten Bursel.
Tak lama berselang, api berhasil dipadamkan Evan,
dengan membawa galah untuk memisahkan kedua kabel yang sementara terbakar.
Nampak dengan kedua tangan yang bergemetaran Evan berhasil memadamkan sumber
api tepat pukul 14.30 WIT, sebelum satupun petugas PLN tiba di lokasi.
Saat Kasat Satpol PP Kabupaten Bursel, Asnawy Gay tiba
dengan staf PLN, dan berbicara dengan suara agak lantang. Ternyata cukup
menyulut emosi Evan terhadap Asnawy. Dimana, ada salah persepsi, lantaran Evan
mengirah bahwa ketika mengetahui kejadian itu, Asnawy malah pergi meninggalkan
kejadian itu. Padahal, Asnawy sementara pergi untuk memanggil staf PLN.
Lantaran tersulut emosi, Evan pun langsung membentak
dan meminta Asnawy tidak banyak bicara karena nyaris saja kantor tersebut
dihanguskan api jika tak cepat dipadamkan.
Namun, Asnawy tak terima dengan sikap Evan itu dan
kemudian tersulut emosi juga sehingga terjadi adu mulut antara keduanya.
Bahkan, Asnawy beberapa kali mengeluarkan kata makian terhadap Evan dan nyaris
menghajar Evan jika tak dilerai oleh beberapa orang yang ada disitu.
Diantaranya, oleh Rasid Pontororeng yang juga keluarga terdekat Asnawy,
sehingga luapan emosi tersebut tak berkepanjangan dan dapat berimbas buruk.
Sedangkan, salah satu staf PLN, Muhammad Syarifudin
yang tiba di lokasi, kendati api berhasil dipadamkan, namun ketika Syarifudin
naik ke tempat sumber api guna mengecek bekas korsleteing dan mengaku menemukan
adanya sambungan instalasi listrik yang tumpang tindih. Dimana, ada kabel
aluminium dan kabel tembaga yang saling bersentuhan, yang mengakibatkan
terjadinya korsleting.
Menurutnya, bila fase dan nol bersentuhan atau
positif dan negatif bersentuhan, maka akan terjadi percikan api.
"Dari hasil pengecekan sementara diketahui
sumber api memang berasal dari listrik di Kantor Bupati, bukan bersumber dari
gardu PLN. Sebab, bila dari gardu PLN, yang tegangan listriknya lebih besar,
dapat mengakibatkan api yang ada di Kantor Bupati dapat cepat menyebar. Namun,
kondisi api yang ada di Kantor Bupati masih kecil sehingga masih dapat
dipadamkan," tutur Syarifudin.
Kendati api berhasil dipadamkan tepat waktu,
sehingga tak berkesempatan untuk merambat lebih jauh dan tidak memakan korban
jiwa maupun material, namun instalasi listrik di Kantor Bupati untuk pemakaian
saat ini belum dapat di salur langsung dari PLN.
"Kabel yang sudah terbakar ini harus diperiksa
kembali, sebelum akhirnya dapat dialiri listrik seperti biasa. Nanti saya balik
dari sini, barulah saya cek stok kabel SR yang ada, untuk dapat dipakai. Saat
ini kabel SR terpaksa saya putus dulu, demi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan,"
kata Syarifudin.
Kendati demikian, Syarifudin menyayangkan instansi
sebesar Kantor Bupati Kabupaten Bursel tak dilengkapi dengan grounding atau
yang lebih dikenal dengan pentanahan atau arde. Sebab, pentanahan wajib
dipasang sebagai bagian keselamatan instalasi listrik rumah itu sendiri.
Syarifudin menjelaskan bahwa grounding adalah
suatu jalur langsung dari arus listrik menuju bumi atau koneksi fisik langsung
ke bumi. Dipasangnya koneksi grounding pada instalasi listrik adalah
sebagai pencegahan terjadinya kontak antara makhluk hidup dengan tegangan
listrik berbahaya yang terekspos akibat terjadi kegagalan isolasi, yang dapat
mengakibatkan kesetrum atau tersengat listrik. (SBS-01)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!