Rivai Fatsey-Anthon Lesnussa
(HIKMAT) diberikan kesempatan pertama untuk menyampaikan visi dan
misinya yang dibacakan langsung oleh Fatsey. Dimana, Visi dari pasangan HIKMAT
adalah ‘Terwujudnya Masyarakat Buru Selatan Yang Religius, Maju, Sejahtera dan
Bermartabat’ yang dijabarkan dalam lima misi besar, yakni : Pertama, Mewujudkan kualitas tata kelola
pemerintahan yang baik, profesional, jujur, akuntabel dan transparan serta
pelayanan publik yang berkualitas. Sehingga masyarakat dapat mengetahui dan
berpartisipasi secara langsung terhadap perencanaan pembangunan daerah;
Kedua, Membangun
masyarakat yang lebih berkualitas dan sejahtera serta meningkatkan perekonomian
daerah yang maju dan berdaya saing. Sehingga upaya peningkatan pertumbuhan
ekonomi daerah juga berbanding lurus dengan peningkatan pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat;
Ketiga, Mewujudkan
pembangunan yang merata dan berkeadilan. Dengan memperhatikan aspek kewilayahan
(lingkup kecamatan) dan potensinya. Sehingga seluruh daerah dapat merasakan
manfaat pembangunan tanpa kecuali;
Keempat, Mewujudkan
masyarakat dan pemerintah yang religius dan meningkatkan kualitas kehidupan
beragama sehingga menjadi kekuatan spiritual dalam kehidupan bermasyarakat;
Kelima,Meningatkan produktifitas
dan pendapatan masyarakat melalui peremajaan kebijakan ekonomi rakyat dan
pembangunan di segala bidang, serta peningkatan infrastruktur desa dan kota.
Sehingga seluruh kebijakan ekonomi harus berpihak kepada masyarakat dan
menunjang pembangunan infrastruktur yang cukup.
Kemudian, ada pula Program Lima
Hebat untuk Bursel, yaitu : Pertama, Program
1 Desa Seribu Bibit; Kedua, Maju
Pendidikanku dan Baik Kesehatanku; Ketiga,
Penataan Birokasi dan Aset Daerah; Keempat,
Membangun Desa dan Menata Kota; dan Kelima,
Buru Selatan Berdering, Buru Selatan Bernyala di Malam Hari dan Buru Selatan
Terhubung.
TOP-BU
Sedangkan, Visi pasangan calon
Nomor Urut 2, Tagop Sudarsono Soulissa-Buce Ayub Seleky (TOP-BU) yang
disampaikan oleh Tagop adalah ‘Mewujudkan Kemandirian Buru Selatan Secara
Berkelanjutan Sebagai Kabupaten Yang Rukun Berbasis Agro-marine’.
Dimana, lanjutnya, yang
dimaksud dengan kemandirian, yakni memanfaatkan segala aset potensi yang
dimiliki secara optimal untuk meningkatkan derajat dan kualitas masyarakat. Sedangkan,
yang dimaksud dengan Berkelanjutan adalah mengembangkan sektor unggulan
potensial dalam rangka mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.
Berikutnya, kata Tagop, yang
dimaksud dengan Kabupaten yang Rukun adalah peningkatan hubungan toleransi
antar umat beragamaa dalam perspektif Kai Wait Ina Ama dan yang dimaksud dengan
Agro-marine artinya mengoptimalkan potensi sumber daya yang dimiliki di darat
maupun di laut serta perluasan kesempatan kerja.
Dari visi tersebut dijabarkan
dalam tujuh misi besar, yakni : Pertama, Memperkuat
sektor perhubungan untuk peningkatan aktivitas ekonomi produktif masyarakat;
Kedua, Pembentukan pusat
pengembangan produk perikanan dan pertanian berbasis potensi unggulan wilayah;
Ketiga, Pengutan usaha
mikro kecil dan menengah berdasarkan pusat pengembangan ekonomi kecamatan
dengan mempertimbangkan geostratejic, geopolitik dan potensi sumberdaya
wilayah; Keempat, Pengembangan sektor
pendidikan berbasis potensi/komoditas unggulan daerah;
Kelima, Perluasan akses
kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat; Keenam, Penguatan adat, budaya dan nilai-nilai kearifan lokal
sebagai modal sosial untuk mendorong akselerasi pembangunan parawisata daerah; Ketujuh, Penguatan tata kelola
pemerintahan yang efektif, profesional dan bersih dari KKN. “tuturnya.
(SBS-02)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!