Close
Close

Waisama Daerah Tambang Emas di Bursel


Ambon - Desa Waisama Kabupaten Buru Selatan (Bursel) seluas 10 hektar akan dijadikan sebagai lokasi tambang emas. Dan untuk mewujudkan ini, pemkab sudah bekerja dengan satu perusahaan swasta di Maluku.
Hal ini disampaikan Bupati Bursel, Tagob Sudarsono Soulissa kepada wartawan di sela-sela Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di Kantor Kecamatan Kapala Madang Desa Biloro, Jumat (6/11).
Menurutnya, dengan adanya daerah pertambangan yang dikelola dengan teknologi modern, maka akan mendatangkan nilai ekonomi dan mengangkat Bursel dari kemiskinan.
“Ini kan bagus, karena dapat mengangkat kemiskinan dari masyarakat Bursel. Lokasinya di Desa Waisama sekitar 10 hektar dan kami sudah  teliti,” katanya.
Desa  tersebut, lanjutnya, akan digunakan sebagai daerah tambang emas, dan akan dikelola dengan baik dengan menggunakan teknologi yang lebih canggih. Hal ini bertujuan agar, tidak ada kerusakan lingkungan akibat pengelolaan tambang tersebut.
Oleh sebab itu, pemerintah kabupaten sudah membuka peluang investasi. Dan untuk sekarang ini, pemkab telah menandatangani MoU dengan PT. Antam yang akan berinvestasi di Desa tersebut.
Pemprov diminta, untuk serius menanggapi hal ini dengan melakukan persiapan, karena proses lebih lanjut seperti  proses tender ialah urusan Pemprov Maluku.
“Kami sudah lakukan kerja sama, selebihnya Pemprov yang punya andil, karena proses tender adalah kewenangan dari Pemprov. Kami minta agar dapat serius menangani hal ini,” pungkasnya.
Proses tender yang merupakan lanjutan dari kerja sama ini, katanya, direncanakan akan dilakukan pada Tahun 2016. Untuk mempersiapkan masyarakatnya, mereka telah melakukan sosialisasi.
Sosialisasi ini bertujuan agar, Desa Waisama tak akan sama dengan daerah tambang Gunung Botak yang proses pengolahannya berdampak buruk bagi masyarakat dan biota yang ada.
“Proses tendernya itu tahun depan. Itu merupakan kewenangan provinsi. Kami sendiri sudahkan siapkan masyarakat untuk daerah tambang ini. Kami sudah sosialisasikan dan kami tidak ingin, daerah tambang kami sama seperti daerah tambang di gunung botak, semuanya harus seimbang sehingga tidak ada yang dirugikan akibat dampak pengelolaan tambang yang tidak baik,” jelasnya sembari berharap, daerah tambang di Bursel tidak merugikan masyarakatnya kedepan.
Ia juga berharap, agar masyarakat dapat menjadikan daerah tambang di gunung botak sebagai contoh.
Dengan adanya daerah pertambangan, maka Kabupaten Buru Selatan dapat memberdayakan masyarakatnya dengan teknologi pengolaan tambang emas yang canggih, masyarakatnya juga bisa memperoleh pekerjaan, dan pertumbuhan ekonomi dapat meningkat
“Saya harap agar daerah tambang ini, dapat memberdayakan masyarakat saya. Tujuan kita menggunakan pihak perusahaan dalam pengolaannya, agar masyarakat kita juga diberdayakan dengan teknologi yang lebih canggih. Dengan adanya pertambangan ini, saya yakin pertumbuhan ekonomi di daerah kami akan meningkat, dan masyarakat kami tidak lagi miskin,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan, agar Pemprov Maluku dapat segera membantu pemkab untuk merealisasikan akses transportasi darat, karena selama ini, mereka mengalami kendala di bidang transportasi.
Untuk mempermudah jalannya perekonomian, tambahnya, harus didukung dengan transportasi yang mudah, Namun jika sulit transportasi maka, sudah pasti jalannya perekonomian akan terganggu.

“Kami jaminkan keamanan, kami siapkan daerah tambang untuk mendatangkan investor, namun jika tidak didukung dengan akses transportasi maka perekonomian tidak akan berjalan dengan lancar. Kami minta Pemprov dapat membantu kami,” harapnya. (Siwa5)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

أحدث أقدم