Close
Close

Hindari Bentrok, Pengacau Pleno KPU Bursel Bakal Dilumpuhkan Tima Panas


Namrole, SBS.
Pleno rekapitulasi perolehan suara Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bursel akan dilakukan di Ruang Aula Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bursel, Kamis (17/12) besok hingga selesai dan akan dilanjutkan dengan penetapan pemenang Pilkada Bursel pada Senin (21/12) atau Selasa (22/12) mendatang.
Terkait itu, ratusan anggota Polri maupun TNI telah didatangkan sebagai pasukan tambahan di Bumi Fuka Bipolo itu guna mengawal kondisi keamanan agar tidak diganggu oleh pihak-pihak yang tak menghendaki proses rekapitulasi hingga penetapan itu berjalan aman dan damai.
Dimana, Pemkab Kabupaten Bursel bersama pihak Polri dan TNI tidak mau kecolongan dengan ulah orang-orang yang tak bertanggung jawab dan ingin mengacaukan kondisi keamanan di Bumi Kai Wait ini.
Olehnya itu, Pemkab Bursel bersama TNI/Polri telah bersepakat untuk melumpuhkan siapa saja oknum pengacau yang berupaya mengacaukan proses tahapan demokrasi di Bumi Fuka Bipolo tersebut.
Kesepakatan itu dirasa perlu diambil sebagai bagian dari langkah tegas pihak keamanan yang tak mau kondisi kerusuhan di Kecamatan Ambalau terulang kembali di Namrole saat pleno di KPU Nantinya.
“Saya berharap di Namrole, jangan sampai terjadi demikian. Sebab, saya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian maupun pihak petinggi TNI yang sudah ada di Namrole. Dimana, kami sudah sepakat apabila terjadi sesuatu di Namrole, maka tembak di tempat dan tidak ada toleransi untuk melaKukan pendekatan-pendekatan non progresif. Jadi, saya berharap kita saling menjaga kondisi keamanan yang ada di Namrole ini,” kata Bupati Kabupaten Bursel, Tagop Sudarsono Solissa dalam sambutannya diselah-selah membuka acara Bazaar Murah di Gudang milik Disperindag di kawasan Kilo Meter II Namrole, Selasa (15/12).
Hal serupa pun diungkapkan Tagop kepada Suara Buru Selatan diselah-selah peninjaunnya terhadap pembangunan Gedung induk Kantor Bupati Bursel di Kilo Meter II Namrole. Dimana, menurut Tagop, siapa pun yang mengacaukan agenda penting tersebut, maka akan dilumpuhkan dengan tima panas.
“Jadi, pihak keamanan sudah mengambil sikap, sebab segala cara sudah dilakukan. Apabila, diluar dari yang seharusnya, maka akan diambil langkah tegas, ya dilumpuhkanlah istilahnya,” paparnya.
Menurutnya, kondisi stabilitas keamanan di Kabupaten Bursel yang sama-sama kita ketahui memang ada dalam kondisi yang agak terganggu akibat dari proses politik yang berjalan dan nantinya di tanggal 17 Desember 2015 akan dilakukan proses pleno di KPU.
Dimana, beberapa hari kemarin, khususnya di Kecamatan Ambalau terjadi kerusuhan akibat dari pada ketidakpuasan orang-orang yang ingin melakukan sebuah proses pemilu berdasarkan pada keinginan-keinginan diluar aturan yang berlaku.
“Sebagai catatan, kita tidak perlu mengikuti hal-hal yang notabenenya merusak citra kita sebagai masyarakat Bursel yang benar-benar hidup dalam suasana Kai Wait, hidup dalam kondisi kondusif dan persaudaraan yanng cukup tinggi. Jangan dirusak hanya karena kepentingan sekelompok orang yang mereka aktualisasikan dalam langkah-langkah negatif seperti yang terjadi di Ambalau,” paparnya.
Apalagi, tambah Tagop, akibat insiden yang terjadi di Ambalau itu, kita kebanjiran pengungsi dari Desa Selasi, Elara dan Siwar cukup banyak dan menjadi beban pemerintah daerah. Padahal, seharusnya hal ini tidak perlu terjadi sehingga anggaran yang yang dimiliki Pemerintah daerah bisa digunakan untuk pembangunan di Bumi Fuka Bipolo dan bukan sebaliknya terpaksa harus digunakan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang tidak seharusnya terjadi.
Walau begitu, Tagop tetap berharap, tahapan lanjutan Pilkada Bursel akan tetap berjalan aman dan damai dalam pengawalan TNI/Polri maupun dukungan seluruh masyarakat Bursel yang menginginkan kedamaian dan suasana hidup Kai Wait tumbuh subur di Kabupaten berusia tujuh tahun ini.
“Kami berharap amanlah dan saya sudah berkoordinasi dengan seluruh masyarakat, baik tokoh pemuda dan tokoh masyarakat disini juga, maunya juga enak-enak saja kan,” cetusnya.
Sebagai catatan bagi kita masyarakat Bursel, lanjutnya, kepemimpinan itu bukan kehendak orang per orang, bukan kehendak kelompok manusia, bukan kehendak kelompok primordial, bukan kehendak kelompok sektarian, tetapi semuanya adalah kehendak masyarakat melalui kehendak Tuhan. Sebaab, tanpa ada kehendak dari Tuhan, tidak mungkin seseorang itu bisa menjadi pemimpin di daerah ini.
“Artinya, jangan kita memaksakan kondisi besar pasak dari pada tiang, kan tidak bagus. Teman-teman di kelompok yang lain ini menganggab bahwa pemimpin itu menjadi sebuah alat untuk mencapai kepentingan-kepentingan. Padahal itu salah. Mau jadi pemimpin bagaimana kalau kita punya tindakan seperti itu. Mau jadi pemimpin itu harus bijaksanalah, kemudian biarkan masyarakat yang memilih dan atas kehendak Tuhan juga. Sebab, kalau Tuhan berkehendak, maka tidak akan ada orang yang bisa menghalangi itu,” paparnya.
Walaupun, lanjutnya, seluruh Ambalau ditambah dengan keinginan orang-orang dari mana-mana pun datang disitu dan campur disana juga, tidak mungkin bisa terjadi jika Tuhan tidak menghendakinya. Bahkan, bisa saja akan terjadi suatu musibah besar.
Menurut Tagop, perbedaan pilihan politik di Bumi Fuka Bipolo telah selesai dan seharusnya seluruh komponen masyarakat sebagai kekayaan sumber daya manusia di daerah ini bersatu dan bergandengan tangan untuk menatap Bursel yang lebih baik.
“Perbedaan kemarin itu sudah selesailah, sebab saya jadi pemimpin bukan pemimpin yang asal jadi pemimpin, katong ini terdidik dan terbina untuk menjadi seorang pemimpin. Bukan pemimpin yang instan dan bukan sekedar untuk mendapatkan kepentingan-kepentingan, sebab ada hal banyak yang harus kita lakukan. Karena menjadi pemimpin, bukan hanya kepada kelompok nomor dua, tetapi juga kelompok nomor urut 1,” ujarnya.
Sebab, katanya lagi, dalam proses demokrasi yang berlangsung di daerah ini, masyarakat Bursel dipercayakan untuk memilih pemimpinnya, bukan untuk memilih kelompok masyarakat tertentu.
“Sebab, jadi Bupati untuk rakyat Bursel, bukan Bupati untuk pendukung nomor urut 1. Sebab, kalau hanya untuk nomor 1, maka yang lain mengungsi ke Kabupaten Buru saja,” tandasnya.
Namun begitu, Tagop pun mengaku memberikan apresiasi yang besar bagi masyarakat di daerah ini, karena telah mendukungnya dalam memimpin Bumi Fuka Bipolo tercinta, bahkan telah menjadi contoh bermasyarakat yang baik sehingga budaya Kai Wait bisa tumbuh subur.
“Saya mengucapkan terima kasih, khususnya bagi masyarakat Namrole yang telah memberikan dukungan yang besar kepada pemerintahan untuk melakukan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan. Selain itu, juga masyarakat di Kecamatan Namole pun telah menjadi contoh yang baik, bagaimana hidup sebagai Kai Wait di Bumi Fuka Bipolo yang kita cintai ini,” terangnya.
Ketua KPU Kabupaten Bursel, Said Sabi memastikan bahwa pleno di tingkat kabupaten akan dilakukan di aula Kantor KPU Bursel, Kamis (17/12).
“Pleno akan dilakukan di KPU Bursel tanggal 17 Desember 2015. Direncanakan berlangsung pagi hari sekitar pukul 09.00 WIT hingga selesai,” kata Sabi kepada Suara Buru Selatan di ruang kerjanya, Selasa (15/12).
Menurutnya, sesuai jadwal, pleno di PPK itu dari tanggal 10-16 Desember 2015 dan pleno di KPU itu dari tanggal 16-18 Desember 2015. Sedangkan, untuk penetapan pemenang akan dilakukan tanggal 21-22 Desember 2015 nanti.
Terkait itu, dirinya berharap insiden yang terjadi di Kecamatan Ambalau tidak akan terulang saat pleno di tingkat KPU Bursel nantinya.
“Masyarakat sudah dewasalah. Sebab, kejadian di Ambalau itu hanya dilakukan oleh segelintir orang dan tidak bisa kita jastifikasi semua orang Ambalau seperti itu. Beruntung tidak ada korban jiwa. Mudah-mudahan tidak adalah seperti itu,” kata Sabi yang juga Ketua KAHMI Kabupaten Bursel itu.
Maka dari itu, dirinya berharap agar para tokoh politik di daerah ini bisa bergandengan tangan dalam memberikan pencerahan pikiran secara positif sehingga hasil apa pun yang didapatkan dari proses demokrasi ini dapat diterima dengan legowo tanpa ada aksi-aksi protes yang berlebihan dan tak substansial.

“Saya berkeinginan agar tokoh-tokoh politik ini memberikan pencerahan yang baik. Bisa terimalah dengan legowo. Karena kan sudah ada tanda tangan siap terpilih dan siap tidak terpilih. Kan mubazir, sebab kalau dari awal tidak siap, ya tidak usah calon.,” katanya. (SBS-01)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

أحدث أقدم