Close
Close

Kampanye TOP-BU Dipadati 12.000 Pendukung Fanatik

Namrole, SBS.
Fanatisme dukungan masyarakat Buru Selatan (Bursel) terhadap Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Buru Selatan (Bursel) Nomor Urut 2, Tagop Sudarsono Soulissa-Buce Ayub Seleky (TOP-BU) hari ke hari kian bertambah.
Puncaknya, pada kampanye terbuka yang diselenggarakan Rabu (2/12) di Lapangan Desa Elfule, Kecamatan Namrole tadi, terlihat kurang lebih 12.000 pendukung fanatik pasangan inchumbent itu hadir di tengah teriknya matari untuk mendengar kampanye Bupati dan Wakil Bupati defentif itu.
Antusiasme para pendukung TOP-BU itu datang dari seluruh Kecamatan di Kabupaten berumur tujuh tahun itu, baik dari Kecamatan Namrole, Kecamatan Waesama, Kecamatan Leksula, Kecamatan Fena Fafan, Kecamatan Kepala Madan dan juga Kecamatan Ambalau. Bahkan, mereka tak beranjak dari Lapangan Dese Elfule itu sejak kampanye dimulai dari pukul 11.00 WIT-18.30 WIT.
Tagop dalam orasinya dalam kampanye tersebut mengatakan bahwa masyarakat Bursel saat ini adalah masyarakat yang sangat cerdas dan akan memberikan pilihannya pada tanggal 9 Desember nanti pada dirinya dan Buce Ayub Seleky untuk melanjutkan kepemimpinan di Kabupaten Bursel ini lima tahun kedepan.
“Hari ini kita semua berkumpul, kita semua satukan hati untuk melihat masa depan Bursel kedepan, karena saudara-saudara semua adalah orang-orang cerdas dan mampu memilih siapa yang dapat memimpin Bursel kedepan,” kata Tagop.
Dirinya yakin, bahwa masyarakat yang dicintainya tidak akan memilih para pemimpin yang hanya menjanjikan diri seperti malaikat tanpa bukti perjuangan dan pembangunan yang diwujudkan bagi masyarakat di Bumi Fuka Bipolo ini.
“Tidak mungkin saudara-saudara memilih orang yang mendustai apa yang dilihat oleh dirinya. Tidak mungkin memilih orang-orang yang hanya memberikan isu-isu dan penzaliman bagi saudara-saudara sekalian. Saudara-saudara cerdas memilih orang yang sayang dan mencintai saudara-saudara sekalian, yakni nomor,” ujar Tagop yang disahuti oleh ribuan pendukungnya “Nomor dua,” teriak mereka.
Tagop pun mengaku bahwa memang ada pihak-pihak yang telah mengkhianati TOP-BU dan masyarakat Bursel. Namun, dirinya tidak ingin menghiraukannya.
“Hari ini ada orang yang menghianati Tagop, ada orang yang menghianati kekeluargaan ini, ada orang yang mengkhianati marga ini, tetapi biarkan saja. Karena datuk-datuk dan moyang-moyang di negeri ini, di tanah tahu, kalau Tagop tidak punya hak, dia sudah mati. Jadi biarkan mereka seperti Anjing menggonggong, kafilah berlalu. Dan mereka-mereka itu pada waktunya mata kepala kita akan melihat bahwa mereka akan mendapat azab dari tanah dan leluhur ini,” ucapnya.
Apalagi, dalam berbagai penderitaan dan kesengsaraan masyarakat di Bursel, hanya TOP-BU saja yang mau melihat dan memberikan solusi bagi pemecahan masalah yang dihadapi oleh masyarakat dan bukan orang lain yang selama ini berkepentingan untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati barulah datang layaknya pahlawan beribu janji tanpa bukti.
“Ketika saudara-saudara dalam penderitaan dan kesengsaraan, siapa yang sayang dong, siapa lihat dong,” tanyanya sambil dijawab oleh pendukungnya “TOP-BU”.
Jadi, tambah Tagop, semua yang hadir adalah masyarakat yang cerdas dan telah membuka mata dan hatinya. Bukan seperti mereka-mereka yang selama ini menutup hati, menutup telinga sehingga mereka hanya mampu memberikan fitnahan-fitnahan kepada orang yang telah berbuat.
Pada kesempatan itu, Tagop pun menghimbau agar masyarakat Bursel tidak terkecoh dengan proses demokrasi yang sedang berlangsung dan dapat berimplikasi pada pengkhianatan terhadap keluarga, penistaan terhadap keluarga dan saling memfitnah antar keluarga.
“Kenapa-kenapa demikian, karena orang-orang seperti itu adalah orang-orang yang tidak punya iman, tidak punya ahlak dan saya tahu bahwa seluruh masyarakat yang ada disini, seluruh masyarakat yang memilih nomor dua adalah masyarakat yang memiliki ahlak dan moral dan komitmen untuk daerah ini,” tuturnya.
Tambahnya lagi, hari ini kita semua telah menyatukan hati, menyatukan pikiran bahwa Kabupaten Bursel kedepan harus lebih baik dari saat ini.
“Kita membangun daerah ini harus maju terus, harus berlanjut terus sampai kita mendapatkan kesejahteraan di daerah ini. Kalau masyarakat Namrole, Waesama, Leksula, Fena Fafan, Kepala Madan dan Ambalau pung susah, dong datang kemana? TOP-BU to? Bahkan, kadang-kadang saya mau tidur poo bini juga tidak bisa. Sebab, saudara-saudara toki pintu, saya bangun,” ungkapnya.
Lanjutnya lagi, jika ada pihak-pihak yang menilai TOP-BU dan DPRD seperti Paniki (Kelelawar-red), itu karena pihaknya harus mendatangkan uang bagi pembangunan di daerah Kai Wait ini.
“Kalau mau jadi Bupati dan Wakil Bupati lalu duduk-duduk tanpa kerja, maka semua orang bisa. Semua orang juga mau lagi, tetapi untuk mendatangkan uang ke daerah ini semua orang tidak bisa. Musti pilih dia punya orang lagi. Jadi pilih orang yang bisa mendatangkan uang di daerah ini,” katanya.
Kenapa, karena kandidat nomor urut 2 di dukung oleh 10 partai. Dimana, 10 partai itu yang menunjang pemerintahan di Republik ini. Sedangkan, kalau dua partai yang tidak dukung pasangan TOP-BU, karena memang mereka tidak ada dalam sistem pemerintahan di negara ini.
“Kalau di istana merdeka, mereka tidak ada di tiris-tiris. Jadi, harus pilih orang yang punya tempat duduk di istana, kalau orang yang tidak punya tempat duduk di istana, jang pilih dia. Sebab, bagaimana mereka mau bangun daerah ini,” cetusnya.
Dirinya pun menghimbau agar masyarakat Bursel dapat menyalurkan hak pilihnya pada pasangan yang tepat sehingga tak larut dalam penyesalan selama lima tahun nantinya.
“Saya mau sampaikan kepada Bapak, Ibu, Saudara-saudari sekalian jangan sampai menyesal, karena kalau salah pilih pemimpin, maka akan menyesal lima tahun. Kalau kita pulang dari sini, marilah kita tunjukan bahwa Bursel ini milik Nomor 2, mari kita tunjukan bahwa mencintai Bursel ini nomor 2. Jadi, mari kita pulang ke kampung dengan tertib, sebab yang punya kedamaian di Bursel ini hanya nomor. Jadi, kita harus pulang dengan damai. Yang terpenting lagi tanggal 9 Desember semua masyarakat Bursel harus mengawal TPS dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” himbaunya.
Sementara itu, Calon Wakil Bupati Bursel Nomor Urut 2, Buce Ayub Seleky dalam orasinya ketika mengambil posisi di tengah-tengah masa TOP-BU bersama Ketua Tim Pemenangan TOP-BU, Sami Latbual mengatakan bahwa langkah yang dilakukan itu karena dirinya berasal dari rakyat dan ingin dibesarkan untuk rakyat untuk memimpin daerah ini bersama Tagop guna mensejahterakan masyarakat di Bumi Lolik Lalen Fedak Fena ini.
“Saya lahir untuk kalian dan kalian harus memberikan kekuatan bagi saya untuk berjuang. Kalau saya tidak lahir untuk kalian, tidak mungkin Tuhan mengutus saya dan Pak Bupati ada disini,” kata Seleky.
Menurutnya, tanggung jawab membangun negeri ini adalah tanggung jawab kita semua. Sehingga, kalau ada orang-orang yang mengatakan bahwa pembangun tidak dilakukan oleh pemerintahan dalam kepemimpinan TOP-BU ini, mereka hanyalah orang-orang yang mendorong kepentingan-kepentingan semu semata, mereka hanyalah orang-orang yang tidak pernah berbicara tentang fakta.
“Tetapi TOP-BU berkata dan fakta, TOP-BU berjanji dan memberi bukti bahwa negeri ini dan terus mengalami perubahan dan telah menjemput masa depan. Itulah yang selama ini kita dorong dan berada di tengah-tengah rakyat,” ucapnya.
Lanjutnya, program-program pembangunan yang dilakukan oleh pemerintahan TOP-BU selama ini dirasakan oleh masyarakat secara luas tanpa tebang pilih.
“Kalau ada yang tidak merasakannya, silahkan ambil batu dan lempari saya dan pak Bupati. Tapi, kalau saudara-saudara mereviuw pemerintahan di Kabupaten ini, sekarang orang luar datang dan berjalan saja pasti hilang jalan di Namrole. Itu artinya pemerintahan ini tidak stagnant, pemerintahan tidak statis, tetapi pemerintahan ini justru bertumbuh dan berkembang bagi kesejahteraan rakyat,” tuturnya.
Olehnya itu, dirinya pun menghimbau dan mengajak kepada masyarakat Bursel yang terlanjur fanatik terhadap pasangan lain maupun belum menentukan pilihan dapat menjatuhkan pilihannya pada tanggal 9 Desember nanti kepada pasangan TOP-BU.
“Kalau sudah begitu mau apa lagi, mengapa saya dan Pak Bupati berjemuran panas dengan dong, karena kecintaan kami kepada rakyat itu sungguh luar biasa. Oleh karena itu, jika kamu mendengar suaraku, jangan keraskan hatimu,” cetusnya.
Apalagi, tambahnya, TOP-BU selama ini tidak pernah hubungan kekeluargaann berdasarkan pada konteks marga, konteks agama, konteks kecamatan atau konteks desa, tetapi TOP-BU memegang prinsip-prinsip keluarga dalam prinsip Kai Wait dan Lolik Lalen Fedak Fena.
Sebab, orang Bursel memilih filosofi Lolik Lalen Fedak Fena sebagai filosofi dan pandangan hidup dan mendorong Kai Wait sebagai instrumen yang menjadi tepian untuk bertemu, untuk ada dalam bingkai  dalam NKRI, juga ada dalam bingkai kultur budaya yang kental dengan kearifan lokal.
“Itu luar biasa, Lolik Lalen Fedak Fena, Kai Wait telah membingkai kita dengan tanpa batas dan tidak ada tirai diantara kita saat ini. Oleh karena itu, jangan ada klaim di Bursel. Saya dengar dimana-mana bahwa tidak mau menerima TOP-BU, ada biking adat di Ambalau untuk tidak terima TOP-BU, jangan saudara-saudaraku. Saya anak Buru, saya wakil bupati defenitif sampai saat ini dan bupati masih bupati defenitif sampai saat ini,” paparnya.
Sementara itu, terkait dengan kehadiran masa pendukung yang sangat banyak tersebut, dirinya pun sangat bergembira dan yakin bahwa dirinya dan Tagop akan kembali dilantik sebagai bupati dan wakil Bupati Bursel periode 2016-2021 mendatang.
Selain itu, Ketua Tim Pemenangan TOP-BU, Sami Latbual yang turut berkampanye menghimbau agar masyarakat Bursel tidak terkecoh dengan isu-isu sesat yang sengaja dimainkan oleh pihak lawan.
Ketua DPC PDIP Kabupaten Bursel itu mengaku bahwa pasangan TOP-BU adalah pasangan yang ideal bagi Bursel sehingga tak bisa dipisahkan sehingga dirinya berharap masyarakat Bursel tidak menjatuhkan pilihan kepada calon lain.
“Jangan pilih yang lain, pilih saja TOP-BU. Karena TOP-BU adalah pasangan yang ideal bagi Bursel yang lebih baik kedepan,” katanya.

Pada kampanye itu, hadir pula sejumlah Jurkam dari DPP, DPD maupun DPC 10 partai pengusung, termasuk empat orang artis dangdut ibu kota serta artis lokal pun turut meraikan jalannya kampanye itu. (SBS-01)

1 تعليقات

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

  1. Pak Tagop kalau bicara harus tepat diksi dan tepat nalar. Jangan sampai menyinggung orang lain. Apakah hanya orang-orang yang memilih pasangan TOP-BU yang berakhlak dan bermoral, lalu yang tidak memilih tidak berakhlak dan bermoral? Jangan karena terlalu bersemangat lalu tidak fokus dalam memilih kata-kata. Kata orang tua: "bara stori le'ledak".

    ردحذف

إرسال تعليق

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

أحدث أقدم