Close
Close

Natal Pemkab Bursel Adalah Wujud Pengharapan Iman

Namrole, SBS.

Pemerintah Daerah Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Sabtu (5/12) menggelar Perayaan Natal Kristus.
Natal yang dipusatkan di di Ruang Aula Kantor Bupati Bursel itu berlangsung dibawa sorotan tema ‘Natal Kristus Mewujudkan Pengharapan Dalam Hidup Saling Berbagi’ dan Sub Tema ‘Semangat Natal Adalah Kesempatan Untuk Belajar Hidup Bersama’.
Bupati Kabupaten Bursel, Tagop Sudarsono Soulissa dalam sambutannya diselah-selah perayaan Natal itu mengatakan momentum Natal adalah merupakan rangkaian peristiwa iman yang mesti diwujudkan bila Desember telah datang.
Menurutnya, bulan Desember adalah Adventus bagi seluruh umat Kristiani di Bumi Fuka Bipolo ini untuk mempersiapkan diri menyongsong Natal dan merayakan Natal pemerintah daerah malam ini adalah bunga-bunga Adventus yang bersemi di Bulan Desember.
“Karena itu, bagi umat Kristiani, merayakan Natal adalah perwujudan pengharapan iman kepada Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan yang penuh kasih, Tuhan yang peduli pada seluruh kehidupan manusia dan bumi ciptaanya,” kata Tagop.
Katanya, keyakinan tersebut terimplementasi dalam tindakan kita untuk hidup bersama dengan orang lain dari latar belakang yang berbeda, keyakinan yang berbeda, tetapi kita semua adalah satu keluarga, keluarga bangsa indonesia.
“Hidup ini terus berjalan dan itu adalah kesempatan. Bahkan saya katakan sebagai anugerah waktu dari Tuhan Yang Maha Esa untuk kita terus belajar bagaimana hidup bersama dalam kemajemukan, karena tanpa kebersamaan, maka roda pembangunan akan berjalan lamban,” ucapnya.
Katanya lagi, pada minggu-minggu penantian Natal di bulan Desember ini masyarakat Bursel pun akan melakukan Pilkada serentak pada tanggal Desember 2015. Olehnya itu, masyarakat Bursel akan memberikan hak pilih untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati, pemimpin Bursel lima tahun kedepan.
“Harapan saya, dalam menyongsong Natal saudara akan memberikan kelancaran dan keamanan, damai dan sukses bagi peserta demokrasi di Bursel. Kami berharap kita ada dalam satu barisan dengan percaya bahwa tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari Allah, Tuhan Yang Masa Esa. Karena itu mintalah petunjuk yang maha kuasa, ketika saudara ada di bilik suara untuk memilih yang terbaik diantara yang baik. Dan biarlah Roh Kudus menentukan nurani kita,”  harapnya.
Selain itu, Calon Bupati Inchumbent ini pun turut menghimbau dan mengajak umat Kristiani dan seluruh umat beragama di Bumi Fuka Bipolo ini untuk tetap menjaga harmanisasi hubungan antar umat beragama yang telah terbangun bagi selama ini.
“Saya mengajak kita semua untuk terus membangun kerukunan antar umat beragama dalam filosofi Lolik Lalen Fedak Fena, saling mengasihi, bergandengan tangan membangun negeri ini menuju masyarakat yang mandiri dan sejahtera,” ajak mantan Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Bursel itu.
Pada kesempatan itu, Tagop pun turut mengucapkan selamat melakukan perjalanan Wisata Ibadah bagi sembilan orang pendeta yang ada di Kabupaten Bursel selaku tokoh agama yang akan diberangkatkan oleh Pemkab Bursel untuk berwisata agama di Betlehem Israel, 10 Desember 2015 nanti.
“Semoga perjalanan ibadahnya diridhoi Tuhan Yang Maha Esa dan Bapak/Ibu yang belum mendapatkan kesempatan pada saat ini nantinya akan mendapat giliran dan pada Tahun depan sesuai dengan program pemerintah, maka akan diberangkatkan juga Bapak/Ibu Pendeta dan tokoh-tokoh agama lainnya untuk mendapat kesempatan yang sama seperti sembilan orang yang mendahuluinya,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Klasis GPM Bursel, Pendeta A.P. Saija dalam refleksi Natal yang disampaikan saat memimpin ibadah Natal itu mengatakan dengan Natal, Allah mempersatukan manusia sehingga semua manusia itu bersaudara dan tidak ada manusia yang menjadi serigala bagi sesamanya dan dengan Natal, Allah menjumpai manusia itu tidak menjadi orang asing bagi Allah, tetapi manusia akan menjadi umat kesayangan Allah.
Olehnya itu, ketika dunia dijadikan sebagai panggung sandiwara oleh manusia, maka untuk mempertahankan itu, manusia akan kurung kepentingannya dengan membangun bunker agar dia aman untuk diri sendiri seperti yang ditunjukkan dalam pembacaan yang diangkat dalam ibadah perayaan Natal tersebut, yakni pada Kitab Matius 2: 16-18, dimana Herodes takut disaingi, sehingga terjadilah pembunuhan terhadap bayi-bayi, maka Allah datang dan merombak semuanya dengan peristiwa Natal.
“Oleh karena itu, mari kita belajar dari sejarah keselamatan bahwa diatas langit masih ada langit sehingga masing-masing orang menghargai kekuatan, kebersamaan dan talenta yang ada padanya untuk semua keadilan untuk menghadirkan kebenaran dan kebajikan. Jangan dengan kekuatan, jangan dengan kebesaran, jangan dengan talenta kita menghadirkan kecelakaan dan keangkara murkaan yang sering kali muncul dalam ancaman-ancaman dan intrik-intrik yang membuat manusia menjadi serigala bagi sesamanya. Natal memprotes itu,” kata Saija.
Lanjutnya, di perayaan Natal ini Firman Tuhan mengajak kita untuk melihat dan kalau boleh ikut merapat bersama-sama ribuan masyarakat di Bursel untuk mari kita membangun hidup bersama di Bumi Fuka Bipolo ini.
“Mari bersama ribuan masyarakat Bursel, mari kita menghapuskan stigmanisasi negatif bahwa orang beragama suku itu orang belakang, karena dengan Natal, Allah memulihkan kemanusiaan, dengan natal Allah merubah tembok-tembok pemisah antara manusia satu dengan manusia yang lain, dengan Natal Allah menempatkan 24 bangsa di Pulau Buru untuk bagaimana bangsa-bangsa ini bisa memuliakan Allah, bangsa-bangsa ini bisa saling menopang, saling membangun, saling menghidupkan dan bukan saling mematikan dalam intrik-intrik yang terjadi,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, masa depan ini penting dan dengan perayaan Natal ini, Tuhan mau mengingatkan kita, karena di mulut sering kita katakan masa depan. Tetai, ternyata tindakan dan perbuatan kita memperlihatkan yang sebaliknya.
“Dimana, banyak tindakan dan perbuatan orang percaya sekarang membahayakan dan menghancurkan masa depan orang lain dengan saling melecehkan, saling melapor, saling menghakimi, saling cari muka dengan menjatuhkan orang lain,” paparnya.
Olehnya itu, tambahnya, dengan perayaan Natal kita diingatkan untuk stop melecehkan sesama, sebab sesama itu punya Tuhan dan Tuhan sesama itu adalah Tuhan kita juga, yaitu Tuhan yang adil.
Menurutnya, dengan diselenggarakannya Natal Pemkab Bursel ini pertanda ada niat dan tekad baik untuk Bursel kedepan dan niat serta tekad baik ini bisa terwujud itu terletak pada seluruh komponen yang dimiliki daerah ini untuk bersama-sama mewujudkannya dalam pertolongan Tuhan.
Jadi, saya simpulkan bahwa ada niat baik, tapi niat baik ini terpulang kepada kita, tekad untuk mewujudkan kebaikan untuk masa depan Bursel ini bisa terwujud tergantung dari masing-masing orang, tergantung dari kita menyadari diri-diri kita sebagai pelayan umat, sebagai pelayan masyarakat atau tidak, sebab kalau kita tidak menyadari diri seperti ini, maka niat baik di perayaan natal ini adalah sebuah kehampaan,” tuturnya.
Perayaan Natal itu turut dihadiri pula oleh Wakil Bupati Kabupaten Bursel Buce Ayub Seleky, Sekda Kabupaten Bursel Mahmud Souwakil, Kabag Hukum Setda Kabupaten Bursel yang juga Ketua Panitia Perayaan Natal Pemkab Bursel A Soumokil, para pimpinan SKPD dan PNS serta PTT di lingkup Pemkab Bursel.
Dimana, dalam ibadah Natal itu turut ditampilkan puji-pujian melalui solois maupun paduan suara serta tarian.
Tak hanya itu, diselah-selah acara perayaan Natal itu pun turut dibagikan bingkisan Natal bagi 21 orang janda, duda dan anak yatim piatu yang diserahkan langsung oleh Bupati Kabupaten Bursel Tagop Sudarsono Soulissa dan Wakil Bupati Buce Ayub Seleky (TOP-BU) yang juga calon bupati dan wakil bupati inchumbent. (SBS-02)


Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

أحدث أقدم