Close
Close

TOP-BU Menang Telak di 2 TPS PSU

Namrole, SBS.
Surat Sakti alias rekomendasi Panitia Pengawas (Panwas) Kabupaten Buru Selatan (Bursel) dibawah komando Siyusup Solissa untuk melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) nampaknya sia-sia saja.
Sebab, rekomendasi yang terindikasi abu-abu itu tidak merubah hasil pencoblosan pada tanggal 9 Desember 2015 lalu. Sebab, dalam proses PSU yang dilaksanakan Kamis (17/12) di TPS 5 Desa Labuang yang berlokasi di Kilo Meter 7, Kecamatan Namrole dan di TPS 1 Desa Waeraman Kecamatan Fena Fafan, ternyata pasangan Tagop Sudarsono Soulissa-Buce Ayub Seleky (TOP-BU) berhasil meraih 100 persen suara.
Dimana, untuk proses PSU di TPS 5 Desa Labuang dengan jumlah DPT 136, TOP-BU berhasil meraih 100 persen suara. Sedangkan, tiga surat suara tambahan tidak dipergunakan. Dimana, jumlah perolehan ini menurun 3 suara dari raihan tanggal 9 Desember 2015 lalu, dimana saat itu TOP-BU meraih 139 suara karena ada pemilih yang menggunakan KTP.
Sedangkan di TPS I Desa Waeraman, TOP-BU juga berhasil meraih 100 persen suara. Dimana, di TPS yang memiliki DPT 296. Tetapi, yang menggunakan hak pilih hanya 293 pemilih yang seluruhnya memilih TOP-BU. Perolehan ini memang menurun dua suara dari perolehan sebelumnya, yakni 298 suara.
Perlu diketahui, bahwa kendati Panwas Kabupaten merekomendasikan untuk dilakukan PSU, tetapi ternyata tak ada Panwas yang menghadiri proses PSU di TPS 5 Desa Labuang, begitu pun dengan saksi HIKMAT.
Tetapi, hasil yang diraih itu telah diprediksi oleh Tim Pemenangan HIKMAT sebelumnya bahwa kendatipun dilakukan PSU berulang-ulang tak akan merubah hasil perolehan calon dalam Pilkada Kabupaten Bursel.
"Sebagaimana telah kami prediksikan sejak awal bahwa proses PSU tidak akan merubah hasil, karena masyarakat pada dua wilayah ini tetap berkomitmen memberikan dukungan kepada kandidat yang sama," kata Ketua Tim Pemenangan TOP-BU Sami Latbual kepada wartawan di Namrole, Kamis (17/12) malam.
Latbual mengaku, proses PSU di TPS 5 Desa Labuang berjalan secara demokratis dengan lancar, aman dan tertib. Dimana, Desa Waeraman telah selesai melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara.
Dari pemilih di Daftar Pemilih Tetap (DPT) 296 yang menggunakan hak pilihnya hanya 293 dari total penggunaan hak pilih ini, paslon TOP-BU menang 100 persen.
"Jadi tidak ada suara yang keluar. Pemilihan ini disaksikan oleh KPU, PPK, Ketua dan anggota Panwascam dan aparat kepolisian serta turut dihadiri saksi HIKMAT, bahkan menariknya saksi HIKMAT pun juga memberikan suara dukungannya kepada Pak Tagop dan Pak Buce di TPS Waeraman. Bahkan  proses pengamanan PSU di Desa Waeraman di pimpin langsung Kapolsek Leksula AKP Riky Maitimu," ujar Ketua DPC PDIP Kabupaten Bursel itu.
Sementara itu, di TPS 5 Desa Labuang, Kecamatan Namrole dari DPT 136 yang menggunakan hak pilihnya 136 juga yang berarti 100.
"Di Desa Waeraman pada pemungutan 9 Desember 2015, kami mendapat 298 suara, tapi hasil perolehan kali ini berkurang lima suara menjadi 293 lantaran kelima pemilih itu sudah tak berhasil ditemukan. Sebab, ratusan pemilih lainnya yang telah menyalurkan hak politiknya berhasil kami hubungi dari kebun dan tempat lainnya, namun mereka berlima tak berhasil kami temukan," tutur Sarjana Hukum ini.
Menurut Ketua Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) Bursel ini, total perolehan suara pada dua TPS di dua Desa ini TOP-BU berhasil mengantongi 100 persen suara.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC PDIP) ini juga mengaku, apa yang dilakukan pihaknya, merupakan bagian dari tanggung jawab moral dan tanggung jawab politik terhadap proses pelaksanaan Pilkada dengan membuktikan keseriusan dan komitmen kami untuk tetap memenangkan paslon.
"Ini bagian dari menjaga marwah dan kehormatan partai yang memberikan rekomendasi kepada kandidat. Karena itu sebagai petugas partai yang melaksanakan amanah itu, kami bergerak cepat mengantisipasi PSU itu," ujar Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pattimura (Unpatti).
Sesungguhnya, kata Sami, masyarakat di kedua TPS itu tak menghendaki untuk melajukan PSU, karena mereka berprinsip bahwa pilkada dilakukan sekali hanya pada 9 Desember lalu, tetapi setelah diberikan pemahaman oleh penyelenggara dan kami sebagai parpol harus memberikan pendidikan politik yang baik dan benar kepada masyarakat." Puji Tuhan mereka melaksanakan.
PSU Desa Waeraman dimulai agak molor sekitar pukul 07.30 WIT, sebab sebelumnya terjadi perdebatan oleh masyarakat dengan penyelenggara. Masyarakat yang hadir secara lengkap ngotot tidak mau lagi memberikan hak politiknya. Kami merasa bangga dan berterima kasih kepada masyarakat yang telah berpikir positif untuk mensukseskan pilkada di desa masing-masing.
Sedangkan, di TPS 5 Dusun Waenewen PSU juga nyaris tak dapat dilakukan sebab masyarakat ngotot untuk menunggu hingga seluruh DPT yang ada berkumpul untuk kemudian secara bergiliran memberikan hak pilihnya. Ironisnya Panwas yang memberikan rekomendasi PSU tak bernyali untuk menampakkan batang hidungnya bahkan saksi HIKMAT juga tak muncul-muncul hingga proses pemungutan selesai.
Dimana, untuk Kecamatan Fena Fafan dikawal langsung oleh dirinya selaku Ketua Tim Pemenangan, fungsionaris PDIP Kabupaten Bursel Bernadus Lesnussa dan Sekretaris DPC Hanura Max Kermite. Sedangkan di TPS 5 Desa Labuang langsung di kawal Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Bursel, Yohan Lesnussa dan sejumlah fungsionaris DPC PDIP lainnya, yakni Corneles Hully, Jhon Hukunala dan Olivia Hukunala. (SBS-01)


Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

أحدث أقدم