Puluhan pemuda yang tergabung
dalam Forum Pembela Anak Negeri (FPAN), Rabu (13/4) menggelar aksi demo di halaman
Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buru Selatan (Bursel).
Aksi yang dipimpin oleh
Koordinator Lapangan (Korlap), Sadam Souwakil itu dilakukan untuk
memperjuangkan nasib para honorer yang dipecat dari sejumlah SKPD termasuk di
Sekretariat DPRD Kabupaten Bursel maupun nasib para PNS yang dimutasi menjelang
dan pasca Pilkada beberapa waktu lalu.
Mereka datang dengan mobil pick
up warna hitam dengan nomor polisi DE 8644 D pada pukul 13.10 WIT dan
dilengkapi dengan pengeras suara maupun bendera Merah Putih.
Selain Sadam Souwakil yang tampil
sebagai orator diselah-selah aksi itu, sejumlah orator lain pun turut berorasi,
termasuk Risdan Masbait yang adalah Ketua FPAN dan orator lainnya Jurmin
Lesilawang.
Setelah berdemo sekitar 20 menit,
kemudian Wakil Bupati Kabupaten Bursel Buce Ayub Seleky pun tiba di Kantor DPRD
tersebut dan langsung menerobos keramaian demo yang berlangsung di halaman
kantor tersebut.
Seleky tidak lalu menghampiri
para pendemo yang menyuarakan nasib mereka atas kebijakan yang dilakukan oleh
pemerintah daerah dan mengorbankan nasib para honorer dan PNS di lingkup Pemkab
Bursel itu. Dimana, Seleky kemudian langsung memasuki ruang Paripurna DPRD
untuk mengikuti Rapat Paripurna LPJ Bupati Tahun 2015 bersama belasan anggota
DPRD Kabupaten Bursel maupun puluhan pimpinan SKPD yang telah hadir lebih
dahulu.
Walau begitu, para pendemo terus
melakukan aksi mereka. Bahkan, kendati pun aksi itu dikawal oleh sejumlah
anggota polisi dari Polsek Namrole maupun anggota Satpol PP Kabupaten Bursel,
namun para pendemo kemudian menutup pintu pagar kantor tersebut dari dalam
untuk mengantisipasi agar Wakil Bupati maupun para pimpinan SKPD serta anggota
DPRD Kabupaten Bursel meninggalkan kantor itu usai Paripurna nantinya.
Dimana, pada pukul 14.45 WIT,
Rapat Paripurna pun usai dilaksanakan. Sejumlah pimpinan SKPD pun terlihat
keluar dan mulai berjalan melewati para pendemo untuk meninggalkan kantor
tersebut sambil beraksi cuek terhadap pendemo dan sesekali terlihat tersenyum
ketika para pendemo berorator bahwa para pimpinan SKPD itu juga yang telah
memecat para PTT di kantor mereka.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXBEcxL0dq1BX51fnPEMg2BnzdAM6KwA52jz7_qSY-4JXJ_qn2FbGYkQKvq1RymMVXTha3ZJ0GvSTNfxLWtxS_Mh5hOcSKpRyxfp0LxTOGfzqGh1V__s0zx15L69rMb2AFhZxwJGHvYnV7/s320/ADU+MULUT+DEPAN+KANTOR+DPRD+SUARA+BURU+SELATAN.jpg)
Selanjutnya, para pimpinan SKPD
yang hadir dalam Rapat Paripurna pun kemudian meninggalkan kantor tersebut.
Tak lama kemudian, Wakil Bupati
pun datang menghampiri para pendemo dengan dikawal oleh ajudan maupun anggota
polisi serta Satpol PP dan meminta agar para pendemo turun dan menghentikan
orasi mereka agar dirinya bisa memberikan penjelasan.
Tetapi, Sadam dan Jurmin yang
masih berorasi terus saja berorasi hingga Wakil Bupati beberapa kali kembali
meminta agar para pendemo menyerahkan pengeras suara kepadanya agar Ia bisa
memberikan penjelasan. Akhirnya Sadam pun memberikan pengeras suara kepada
Wakil Bupati dan menghentikan orasinya bersama Risdan.
Wakil Bupati pada kesempatan itu
beralasan bahwa keputusan pemecatatan PTT dan mutasi PNS yang telah dilakukan
oleh pihaknya itu merupakan kewenangan negara yang tak bisa diganggu gugat.
“Apa yang bergetar di hati
kalian, bergetar juga di hatiku. Tetapi keputusan-keputusan negara adalah final
sifatnya,” kata Wakil Bupati.
Walau begitu, dirinya masih
memiliki niat baik untuk mendengar aspirasi para pendemo dan ingin menindak
lanjutinya sehingga dirinya berharap para pendemo bisa menemuinya langsung di
Kantor Bupati hari ini, Kamis (14/04), tapi tidak dalam bentuk aksi demo.
“Oleh karena itu, kepada
anak-anakku sekalian, saudara-saudaraku sekalian saya menunggu saudara-saudara
besok di kantor, tapi tidak dalam bentuk yang begini, ya sekali lagi keputusan
negara adalah keputusan final, tetapi sebagai pimpinan dan anak daerah itu,
saya menunggu saudara-saudara besok di kantor. Tidak dalam bentuk aksi,”
paparnya.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2N7UWC0w0-MpfIo5dlt9wvnqUGUNbmpw0jibfWKKXDxvZWwcGvHOokdtV51goKRVOA0MieCJWLK24VlKjVgwa_qaTPlXPJ3es7zZm-mxcBAkDCZHKVItmKvp26s04NZK5aPxV19sb8eKk/s320/WABUP+TEMUI+PENDEMO+SUARA+BURU+SELATAN.jpg)
Sedangkan, Risdan yang telah
turun dari mobil pick up pun kemudian melampiaskan emosinya kepada para anggota
DPRD Kabupaten Bursel yang dinilainya telah berbohong dan tak menindak lanjuti
aspirasi mereka sebagai rakyat di daerah ini. Bahkan, beberapa kali Risdan
mengambil botol minuman mineral yang ada di halaman kantor tersebut dan
melemparinya ke arah kantor tersebut dan sempat membuat sejumlah anggota DPRD
maupun pegawai honor yang menonton aksi tersebut menghindari diri dari
lembaparn itu.
Tak lama kemudian, sejumlah
anggota DPRD setempat pun kemudian mengajak para pendemo untuk masuk ke ruangan
Komisi C dan menyampaikan aspirasi mereka secara baik.
Para pendemo pun kemudian menuju
depan pintu masuk kantor tersebut sambil masih berorasi. Bahkan, salah satu
mantan honorer Sat Pol PP Kabupaten Bursel, Manan Lesbassa pun kemudian
meneriakan kekesalannya di hadapan Kasat Pol PP Kabupaten Bursel, Asnawi Gay.
Akan tetapi, Asnawi sepertinya
cuek saja dengan apa yang dilontarkan oleh anak buahnya itu. Akibatnya, Manan
pun semakin berang dan menarik tangan Asnawi
dengan cukup kasar dan nyaris saja terjadi aduh jotos antara Asnawi
dengan mantan anak buahnya itu. Namun, aduh jotos itu tidak sampai terjadi,
lantaran upaya Manan yang terus mencoba mendekati Asnawi yang juga telah
menjadi berang tak kesampaian, sebab sejumlah anggota polisi maupun Sat Pol PP
yang ada disitu pun dengan cepat melerainya.
Kemudian, pendemo pun ramai-ramai
masuk ke ruangan Komisi C dan bertatap muka langsung dengan sejumlah anggota
DPRD Kabupaten Bursel, yakni Adjadad Makasar, Sami Latbual, Muhajir Bahta,
Ismail Loilatu, Jamatia Booy, Ahmad Umasangaji, Ridwan Nurdin dan Maruf
Solissa.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzBjysM2nKcinJ8SAhNjB2XkHzjIMGTpaV5ObRfWPUKEdMjqUT-Q4tEcYWo7kxed9I8D3UhWKtJmqyiz_dmq6-x9fOimgAkL2CZ3GFd9hxeh8fjGgBfkunleUXqr-TQEAY9SQWdGu4AT5u/s320/PENDEMO+KETEMU+ANGGOTA+DPRD+BURSEL.jpg)
Olehnya itu, para Wakil Rakyat
ini meminta agar para pendemo bisa memberikan ruang waktu selama seminggu bagi
pihak eksekutif untuk menindak lanjuti rekomendasi itu. Dimana, mereka pun
berharap agar para pendemo dapat menemui Wakil Bupati hari ini sesuai dengan
permintaan Wakil Bupati.
Selain itu, mereka pun berjanji
akan tetap memperjuangkan aspirasi pendemo itu dan juga meminta agar perjuangan
yang dilakukan bisa fokus serta tidak nantinya merugikan nasib para pendemo
sendiri.
Mendengar penjelasan itu, para
pendemo pun dapat menerimanya dan langsung membubarkan diri dari ruang Komisi C
tersebut. (SBS-03)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!