Close
Close

Lesnussa Buka Bimtek Perpustakaan dan Arsip

Namrole, SBS.
Asisten II Setda Kabupaten Buru Selatan (Bursel”), Ais Lesnussa, Senin (18/04) membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Perpustakaan untuk pengelola perpustakaan sekolah dan desa serta Bimtek Kearsipan untuk staf SKPD lingkup Pemkab Bursel.
Kegiatan itu dipusatkan di ruang Aula Kantor Bupati dan dihadiri oleh Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Bursel Semuel Tuhumury sebagai moderator serta dua orang pemateri dari Kantor Perpusatakaan dan Arsip Provinsi Maluku, yakni Benyamin Rubak dan Sapwan Lesssy.
Lesnussa ketika membaca sambutan Bupati Kabupaten Bursel, Tagop Sudarsono Soulissa mengatakan Kegiatan Bimtek perpustakaan dan bimtek kearsipan yang diperuntukkan kepada pengelola-pengelola perpustakaan sekolah, perpustkaan desa dan Arsip untuk staf Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
“Terkait dengan kegiatan Bimtek ini, saya memberikan apresiasi positif terhadap penyelenggaraannya, karena kegiatan ini merupakan suatu pembelajaran dan wujud nyata tindakan lanjutan dari apa yang diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan dan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan,” katanya.
Menurutnya, keberadaan perpustakaan tidak dapat dipisahkan dari peradaban dan budaya suatu bangsa juga daat dilihat dari kondisi perpustakaan yang dimiliki, hal itu dicermin ketika manusia purba mulai menggores dinding goa tempat mereka tinggal, serbenarnya mereka mulai merekam pengetahuan mereka untuk diingat dan disampaikan kepada pihak lain dan saat itulah eksistensi dan fungsi perpustakaan mulai disemai dan kemudian ditabur.
Lanjutnya, penemuan mesin cetak, pengembangan teknis rekam dan pengembangan teknologi digital yang berbasis teknologi informasi turut mempengaruhi percepatan tumbuh kembangnya perpustakaan.
Katanya lagi, perkembangan di dunia informasi dan teknologi semakin menanjak dan oleh pemerintah lebih  diperlebar sayapnya dari kota-kota besar samai di desa-desa terencil termasuk Kabupaten Bursel yang sampai dengan saat ini telah ada bantuan buku-buku kepada 45 Desa sampai dengan Tahun 2015 dan juga telah diadakan sosialisasi perpustakaan bagi kepala-kepala desa juga kepada semua staf SKPD dalam kegiatan sosialisasi kearsipan.
“Perlu saya ingatkan, silahkan kita membangun infrastruktur secara fisik, tapi jangan lupa mari kita sisipkan waktu untuk belajar dan membangun sumber daya manusia kita agar jangan tertinggal di era yang semakin mengajar kita untuk berkompetisi dengan kabupaten lain dan jangan kita tersisi di negeri sendiri, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang berisi ilmu pengetahuan dan akhirnya menjadi bangsa yang makmur dan sejahtera,” ujarnya.
Lanjutnya, ada sekalimat bahasa yang disampaikan yang bisa dijadikan sebagai motivasi yaitu : orang yang malas sangat dekat dengan kebodohan. Orang yang bodoh lebih dekat dengan kemiskinan. Orang yang miskin lebih dekat dengan kesusahaan.
“Bertolak dari motivasi tadi, marilah kita dengan semangat yang tinggi kita gerakan Maluku Gemar Membaca untuk masyarakat Bursel dengan cara mengunjungi perpustakaan. Tak perlu mahal untuk menjadi manusia yang cerdas, hanya dengan membaca semua menjadi nyata,” ucapnya.
Lebih lanjut, Soulissa pun mengatakan, arsip sebagai jati diri bangsa serta sebagai memori, acuan dan bahan pertanggung jawaban dalam kehidupan berbangsa dan bernegara harus dikelola dan diselamatkan oleh negara.
Katanya lagi, menghadapi tantangan globalisasi dan mendukung terwujudnya penyelenggaraan negara dan khususnya pemerintahan yang baik dan bersih serta peningkatan kualitas pelayanan publik, penyelenggaraan kearsipan di lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan dan perseorangan harus dilakukan dalam suatu sistem kearsipan nasional yang komprehensip dan terpadu.
“Dengan demikian, marilah kita belajar di tempat ini untuk mempersiapkan diri baik itu pengelola perpustakaan dan juga staf dari SKPD yang ada agar dalam melayani masyarakat pemustaka maupun penataan arsip tetap berada pada koridor atau aturan yang berlaku,” tandasnya.
Soulissa pun berpesan kepada peserta Bimtek agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius dan disiplin sehingga setiap materi yang diberikan dapat dipahami dengan baik, agar dijadikan ilmu demi pengembangan sumber daya manusia di negeri yang bertajuk Lolik Lalen Fedak Fena ini.
Sementara itu, Ketua Panitia Bimtek, Belly Lesnussa dalam laporannya menjelaskan bahwa perpustakaan sebagai sarana pencerdasan kehidupan bangsa dan peningkatan gemar membaca perlu ditingkatkan pendayagunaannya sebagai sumber informasi kepada masyarakat.
“Tujuannya menambah wawasan pengelola perpustakaan desa serta generasi penerus bangsa yang memiliki SDM yang kuat,” katanya.
Sedangkan, lanjutnya, arsip sebagai rekaman kegiatan atau peristiwa nyata maupun media agar dijaga dan diselamatkan dengan jalan diarsipkan pada lembaga yang telah dipercaya pemerintah.
“Tujuannya, menjamin terwujudnya pengelola arsip yang handal dan menjamin keselamatan arsip sebagai aset yang mahal sesuai undang-undang yang berlaku,” ujarnya.
Dirinya pun menjelaskan bahwa peserta Bimtek terdiri dari pengelola perpustakaan desa 15 orang dan pengelola perpustakaan sekolah 15 orang serta staf SKPD sebanyak 30 orang.

“Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari, yakni Bimtek Perpustakaan hari Senin (hari ini-red) dan Bimtek Kearsipan akan berlangsung besok, Selasa (19/04),” terangnya. (SBS-03)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post