![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0RquhXspwUBtDjXnkvnJFeikoXXxV-en3DYZZJS82ib9hyphenhyphenX9QAacB-0RNX4Hu8wAxo4TDcsP081685O_LifIG3leAtMFDSpRpWatGau7OaoHj-TbTQE9kLPmgbal_-F4y4nEzhnKwP-pG/s320/bimtek+perpus+2+suara+buru+selatan.jpg)
Asisten II Setda Kabupaten Buru
Selatan (Bursel”), Ais Lesnussa, Senin (18/04) membuka kegiatan Bimbingan
Teknis (Bimtek) Perpustakaan untuk pengelola perpustakaan sekolah dan desa serta
Bimtek Kearsipan untuk staf SKPD lingkup Pemkab Bursel.
Kegiatan itu dipusatkan di
ruang Aula Kantor Bupati dan dihadiri oleh Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip
Daerah Kabupaten Bursel Semuel Tuhumury sebagai moderator serta dua orang
pemateri dari Kantor Perpusatakaan dan Arsip Provinsi Maluku, yakni Benyamin
Rubak dan Sapwan Lesssy.
Lesnussa ketika membaca
sambutan Bupati Kabupaten Bursel, Tagop Sudarsono Soulissa mengatakan Kegiatan
Bimtek perpustakaan dan bimtek kearsipan yang diperuntukkan kepada
pengelola-pengelola perpustakaan sekolah, perpustkaan desa dan Arsip untuk staf
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
“Terkait dengan kegiatan Bimtek
ini, saya memberikan apresiasi positif terhadap penyelenggaraannya, karena
kegiatan ini merupakan suatu pembelajaran dan wujud nyata tindakan lanjutan
dari apa yang diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2007 tentang Perpustakaan dan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang
Kearsipan,” katanya.
Menurutnya, keberadaan perpustakaan
tidak dapat dipisahkan dari peradaban dan budaya suatu bangsa juga daat dilihat
dari kondisi perpustakaan yang dimiliki, hal itu dicermin ketika manusia purba
mulai menggores dinding goa tempat mereka tinggal, serbenarnya mereka mulai
merekam pengetahuan mereka untuk diingat dan disampaikan kepada pihak lain dan
saat itulah eksistensi dan fungsi perpustakaan mulai disemai dan kemudian
ditabur.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEKyI9LOPBQIsAXgOeJlvOJtkOii2ynljWoIWk_9LSvVML8spoIOkOH2LiwcdADFBEfC3UHc1sbJRCu2zlFO1Frpk11-eqMdi0OBmEvy_J7yooLP7Zk-1iWXdul-MxcbrDA2dUn0_z3r-9/s320/bimtek+perpus+3+suara+buru+selatan.jpg)
Katanya lagi, perkembangan di
dunia informasi dan teknologi semakin menanjak dan oleh pemerintah lebih diperlebar sayapnya dari kota-kota besar
samai di desa-desa terencil termasuk Kabupaten Bursel yang sampai dengan saat
ini telah ada bantuan buku-buku kepada 45 Desa sampai dengan Tahun 2015 dan
juga telah diadakan sosialisasi perpustakaan bagi kepala-kepala desa juga
kepada semua staf SKPD dalam kegiatan sosialisasi kearsipan.
“Perlu saya ingatkan, silahkan
kita membangun infrastruktur secara fisik, tapi jangan lupa mari kita sisipkan
waktu untuk belajar dan membangun sumber daya manusia kita agar jangan
tertinggal di era yang semakin mengajar kita untuk berkompetisi dengan
kabupaten lain dan jangan kita tersisi di negeri sendiri, karena bangsa yang
besar adalah bangsa yang berisi ilmu pengetahuan dan akhirnya menjadi bangsa
yang makmur dan sejahtera,” ujarnya.
Lanjutnya, ada sekalimat bahasa
yang disampaikan yang bisa dijadikan sebagai motivasi yaitu : orang yang malas
sangat dekat dengan kebodohan. Orang yang bodoh lebih dekat dengan kemiskinan.
Orang yang miskin lebih dekat dengan kesusahaan.
“Bertolak dari motivasi tadi,
marilah kita dengan semangat yang tinggi kita gerakan Maluku Gemar Membaca
untuk masyarakat Bursel dengan cara mengunjungi perpustakaan. Tak perlu mahal
untuk menjadi manusia yang cerdas, hanya dengan membaca semua menjadi nyata,”
ucapnya.
Lebih lanjut, Soulissa pun
mengatakan, arsip sebagai jati diri bangsa serta sebagai memori, acuan dan
bahan pertanggung jawaban dalam kehidupan berbangsa dan bernegara harus
dikelola dan diselamatkan oleh negara.
Katanya lagi, menghadapi tantangan
globalisasi dan mendukung terwujudnya penyelenggaraan negara dan khususnya
pemerintahan yang baik dan bersih serta peningkatan kualitas pelayanan publik,
penyelenggaraan kearsipan di lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga
pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan dan
perseorangan harus dilakukan dalam suatu sistem kearsipan nasional yang
komprehensip dan terpadu.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLzfJmbZHmqWWUYLEOchiX2QYD1lc2794XT44XBggkSYeriIUDqIteuThP9NPcsb8I4pUTGJJza015d4nzwXqpzxrT871dKDu33ly5Jw2Mp9DEFw_hXAsSg7FDhYafpG1MO_Pmz9DdYekb/s320/bimtek+perpus1+suara+buru+selatan.jpg)
Soulissa pun berpesan kepada
peserta Bimtek agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius dan disiplin
sehingga setiap materi yang diberikan dapat dipahami dengan baik, agar
dijadikan ilmu demi pengembangan sumber daya manusia di negeri yang bertajuk
Lolik Lalen Fedak Fena ini.
Sementara itu, Ketua Panitia
Bimtek, Belly Lesnussa dalam laporannya menjelaskan bahwa perpustakaan sebagai
sarana pencerdasan kehidupan bangsa dan peningkatan gemar membaca perlu
ditingkatkan pendayagunaannya sebagai sumber informasi kepada masyarakat.
“Tujuannya menambah wawasan
pengelola perpustakaan desa serta generasi penerus bangsa yang memiliki SDM
yang kuat,” katanya.
Sedangkan, lanjutnya, arsip
sebagai rekaman kegiatan atau peristiwa nyata maupun media agar dijaga dan
diselamatkan dengan jalan diarsipkan pada lembaga yang telah dipercaya
pemerintah.
“Tujuannya, menjamin
terwujudnya pengelola arsip yang handal dan menjamin keselamatan arsip sebagai
aset yang mahal sesuai undang-undang yang berlaku,” ujarnya.
Dirinya pun menjelaskan bahwa
peserta Bimtek terdiri dari pengelola perpustakaan desa 15 orang dan pengelola
perpustakaan sekolah 15 orang serta staf SKPD sebanyak 30 orang.
“Kegiatan ini akan berlangsung
selama dua hari, yakni Bimtek Perpustakaan
hari Senin (hari ini-red) dan Bimtek Kearsipan akan berlangsung besok,
Selasa (19/04),” terangnya. (SBS-03)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!