Wakil Bupati
Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Buce Ayub Seleky, Senin (4/4) melakukan
pembukaan sampul soal Ujian Nasional (UN) di SMA Negeri Namrole.
Selain,
membuka soal UN di sekolah tersebut, Seleky pun turut meninjau pelaksanaan UN
di sekolah tersebut dan melanjutkan proses peninjauan pelaksanaan UN di SMK
Namrole yang juga sementara melaksanakan UN setelah soal UN dibuka oleh Asisten
I Setda Kabupaten Bursel Bernadus Waemesse.
Seleky dalam
sambutannya ketika melakukan proses pembukaan soal UN di sekolah itu mengatakan
proses UN yang dilaksanakan itu merupakan sebuah momen penting bagi bangsa dan negara, momen yang bersejarah
bagi perjalanan perjuangan generasi muda dalam cita dan asa, yaitu Ujian Akhir
Nasional Tahun Ajaran 2015/2016 bagi
siswa siswa SMA/SMK secara serentak di Indonesia.
“Hari ini,
Senin tanggal 4 April sampai dengan tanggal 6 April 2016 akan dilaksanakan UN
bagi siswa-siswi SMA dan SMK di Kabupaten Buru Selatan yang berjumlah 1.061
siswa yang tersebar di 6 Kecamatan. Jika dibandingkan dengan tahun lalu,
peserta Ujian Nasional tahun ini meningkat menjadi 10,61 persen dari peserta
Ujian Nasional Tahun lalu 8,89 %,” kata Seleky.
Dikatakan,
ini mempunyai dampak yang positif karena akan berpengaruh pada Angka
Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) peningkatan wajib
belajar bagi generasi muda bangsa di Kabupaten Bursel usia 16-18 Tahun
diharapkan tahun-tahun yang akan datang ada peningkatan wajib belajar terkait
dengan telah dicanangkannya Pendidikan Menengah Universal oleh Menteri
Pendidikan da dan Kebudayaan Nasional pada Tahun 2013.
Artinya, lanjut
Seleky, anak Indonesia usia 16-18 Tahun tidak boleh ada yang tidak bersekolah. Ini
tentu dibarengi dengan penyediaan fasilitas belajar oleh Pemerintah, Penyediaan
Dana Operasoonal Sekolah (BOS) Nasional per siswa 1.400.000 per tahun, Dana Bos
Daerag per siswa 500.000 per tahun dan Bea Siswa Miskin (BSM) bagi anak dari keluarga
tidak mampu.
Olehnya,
tambah Seleky, sekolah diharapkan dapat memanfaatkan dana-dana ini untuk
membebaskan siswa atau meringankan siswa dari biaya-biaya sekolah. Dengan demikian,
siswa miskin lulusan Pendidikan Dasar dapat melanjutkan studinya pada
Pendidikan Menengah sehingga menghindari ada anak yang putus sekolah.
Seleky
mengaku, sesuai dengan Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian
Nasional Tahun Pelajaran 2015/2016 kelulusan ditentukan berdasarkan rapat Dewan Guru.
“Untuk hal
ini, Saya mintakan kejujuran para Guru untuk menentukan keberhasilan anak
sesuai prestasi yang dicapai,” pintanya.
Hari ini,
tambahnya lagi, adalah hari penting bagi para siswa yang mengikuti UN dalam
meniti karier dan harapan.
“Hari yang sangat
menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam perjuangan cita-citanya. Selain
itu, tentu kalian juga ingat, jerih juang Kepala Sekolah , para Guru terutama
orang tua dalam membina, melatih dan mendidik kalian tanpa pamrih, demi
menggapai asa dan cita yang membentang di depan mata,” katanya.
Apalagi,
tambah Seleky, tiga tahun kalian dibina dan ditempah dengan berbagai mata
pelajaran sesuai minat dan bakat yang kalian geluti, dibarengi dengan
pemantapan Kisi-Kisi Ujian Nasional serta Try Out untuk mengukur kesiapan dan
kemantapan kalian dalam menyongsong
Ujian Nasional.
Olehnya,
sebagai pemerintah daerah, pihaknya mendukung sepenuhnya kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan peningkatan mutu belajar siswa yang semuanya bermuara pada penyediaan Sumber Daya Manusia
yang siap mengabdi, membangun kabupaten ini kedepan.
Katanya
lagi, tak ada kesuksesan tanpa perjuangan, ibarat sebuah pepatah lama tapi
sangat bermakna ‘Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian.
Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian’.
“Terus
berjuang !!! Pantang mundur dan pantang menyerah, tetap semangat menyongsong
Ujian Nasional. Insya Allah kesuksesan menjadi milik kalian,” tandasnya. (SBS-03)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!