Close
Close

DBD Mengancam, Dinkes Bursel Lakukan Fogging

Namrole, SBS.
Untuk mencegah ancaman penyebaran penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Dinas Kesehatan Kabupaten Bursel melakukan fogging (pengasapan) pada pemukiman warga di Kecamatan Namrole.
Sebanyak 13 Desa di Ibu Kota Kabupaten Bursel menjadi terget kegiatan fogging tersebut. Dimana, dalam pelaksanaannya, Dinkes Kabupaten Bursel mengerahkan sejumlah petugas dibawa komando Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kabupaten Bursel, Hans Lesbatta.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Bursel, Ibrahim Banda kepada Suara Buru Selatan di Penginapan Alfriz Namrole, Jumat (20/5) mengaku bahwa pelaksanaan fogging yang dilakukan tersebut lantaran ada temuan seorang pasien dari Desa Masnana yang terindikasi DBD.
“Ada satu anak dari Desa Masnana kemarin yang indikasinya terkena Malaria komplikasi dan ditangani disini kemudian dirujuk ke Ambon, tetapi ketika kita pantau sampai di Ambon ternyata terindikasi Demam Berdarah dan beritanya itu kami dapatkan kemarin sore. Untuk itu pagi hari tadi, saya tugaskan Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kabupaten Bursel, Hans Lesbatta untuk segera melakukan fogging untuk mematikan nyamuk dewasa yang sudah terinfeksi. Jadi, kita matikan itu dulu,” kata Banda.
Dijelaskan, untuk nyamuk DBD di Kabupaten Bursel cukup banyak dan berpotensi menyebabkan DBD. Namun, selama ini belum terdengar adanya masyarakat yang terkena DBD selain seorang anak asal Desa Masnana tersebut.
“Virus pembawa penakitnya itu selama ini belum ada. Tapi, kita disini kan punya daerah kan terbuka dan sering terjadi mobilisasi penduduk. Karena kita disini tidak pernah dengar adanya pasien DBD sehingga baru tahu satu dan kita langsung bertindak untuk lakukan pencegahan melalui fogging tersebut,” ujarnya.
Menurut Banda, kendati pasien DBD tersebut berasal dari Desa Masnana, tetapi pihaknya tidak hanya memfokuskan pelaksanaan fogging pada Desa Masnana saja, tetapi turut dilaksanakan pula pada 12 Desa lainnya di Kecamatan Namrole.
“Sebenarnya anak yang terkena DBD itu di Desa Masnana, tetapi kita tidak fokus saja disitu, tetapi kita lakukan menyeluruh sampai di desa-desa tetangga. Jadi, targetnya 13 Desa di dalam Kota Namrole. Direncanakan fogging ini akan dilakukan selama tiga hari dan diharapkan melalui fogging selama tiga hari ini, nyamuk dewasa yang terinfeksi membawa bibit penyakitnya itu bisa mati segera. Dengan begitu, berarti untuk kita sementara aman,” terangnya.
Selain melakukan fogging, pihaknya juga mengimbau agar masyarakat tetap menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, terutama melakukan 3M yakni, menguras, menutup, dan mengubur barang-barang yang bisa menampung air. Karena menurutnya, aksi 3M lebih efektif daripada fogging.
“Sosialisasi ada dua, selain dengan tindakan fogging seperti tadi dengan diberangi lewat penyuluhan dan berjalan sambil menggunakan pengeras suara di sekitar pemukiman warga dan juga melalui tenaga Puskesmas atau melalui tenaga-tenaga medis, dimana kami sudah sampaikan kepada pimpinan-pimpinan Puskesmas untuk turun ke masyarakat melalui pertemuan-pertemuan Posyandu dan menghimbau agar masyarakat bisa turut berpartisipaso menjaga lingkungannya agar tidak menjadi sarang nyamuk yang dapat menyebabkan DBD,” tuturnya. (SBS-02)


Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

أحدث أقدم