Close
Close

PPP Nodai Paripurna Pengumuman TOP-BU Sebagai Kepala Daerah Terpilih

Namrole, SBS.
Sidang Paripurna Istimewa Pengumuman Bupati dan Wakil Bupati terpilih Kabupaten Buru Selatan (Bursel) periode 2016-2021, yang digelar Sabtu (21/5), di ruang sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bursel, ternoda.
Hal itu, akibat aksi tak bermoral yang dipertontokan Ketua Fraksi Karya Pembangunan Sejahtera (KPS) DPRD Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Masrudin Solissa, yang mengamuk dalam Paripurna Istimewa yang kala itu dipimpin langsung oleh ketua DPRD Bursel, Arkilaus Solissa.
Paripurna yang baru berlangsung 30 detik, dimana pimpinan sidang baru saja memulai pidato pembukanya, tetapi kemudian diinterupsi Masruddin untuk memberikan klarifikasi. Namun Arkilaus Solissa selaku pimpinan sidang menolak memberikan kesempatan kepada Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (DPC PPP) Kabupaten Bursel ini, untuk memberikan klarifikasinya, sebab menurut Arkilaus, agenda sidang paripurna istimewa, sehingga tak perlu mendapatkan klarifikasi.
“Saya mohon saudara untuk memahami paripurna yang sifatnya istimewa, sehingga tidak diizinkan u ntuk memberikan klarifikasi,” kata Arkilaus yang juga mantan Ketua DPC PDIP Kabupaten Bursel.
Kemudian ditanggapi Masrudin “Tidak ada satu regulasi manapun yang mengatur bahwa pimpinan sidang dapat membatasi hak berbicara,” teriak Masruddin.
“Anda punya kewenangan tapi pada tempatnya, jangan anda gunakan kewenangan anda pada tempat yang salah, saya harap itu dipahami oleh saudara, sebab seluruh kewenangan anggota DPRD diatur dalam tatib, dalam tatib dengan jelas mengatur bahwa saya berhak mengijinkan dan memberhentikan anda berbicara, ”teriak Arkilaus, yang tampak mulai terpancing emosi dengan sikap Ketua Fraksi KPS ini .
Menurut anggota DPRD Dapil Leksula-Kepala Madan ini, anggota DPRD mempunyai hak dan kewenangan yang sama, tetapi hak dan kewenangan itu harus pergunakan pada tempat yang benar, jangan kita menggunakan hak-hak kita pada tempat yang salah.
“Kalau tadi saudara interupsi untuk menyampaikan hal lain saya berikan kesempatan, tetapi saudara menginterupsi untuk memberikan klarifikasi. Perlu saya jelaskan bahwa paripurna istimewa, yang khusus untuk hal bersifat substansial, seperti yang disampaikan dalam pidato tadi,” ujar Ari sapaan akrabnya.
Seakan tak puas dengan pernyataan pimpinan sidang, Dino sapaan akrab Masruddin yang juga anggota DPRD Dapil Namrole-Fena Fafan ini kemudian menyahuti Arkilaus.
“Apa yang pimpinan putuskan dalam lembaga ini tak disampaikan kepada kami selaku anggota DPRD,” teriak Masrudin.
Arkilaus pun kemudian mencoba mengklarifikasi bahwa apa yang dikemukakan Masruddin itu keliru, sebab sesuatu yang sifatnya internal tidak seharusnya disampaikan di hadapan public.
“Kita menjadi malu, kalau hal internal ini kita sampaikan di hadapan masyarakat yang hari ini hadir dan menyaksikan paripurna istimewa yang kita gelar,” paparnyta.
Tapi, lagi-lagi Masruddin membentak dengan keras Arkilaus. “Seharusnya saya yang malu, sebab yang pimpinan sampaikan dalam rapat ini tanpa melalui kordinasi dengan kami,”kata Masruddin.
Adu mulut yang berlangsung selama lima menit, bukannya semakin meredup, melainkan semakin bergelora dan membakar emosi Masrudin. Nampak Masrudin mengebrak mejanya, yang kemudian dilanjutkan dengan saling ngotot adu mulut.
Tak kuasa membendung emosi yang semakin menjalar dalam raganya, Masrudin kemudian membalikkan meja kerjanya dan melempar ke arah pimpinan siding. Bahkan, tak hanya bertindak demikian, tetapi Masruddin pun dengan sangat emosi malah mulai menghampiri meja pimpinan sidang untuk beradu otot.
Sayangnya, emosi yang meledak bagaikan bom waktu ini dengan scepat dapat diredam. Dimana nampak Kanit Intel Polsek Namrole Brigadir Gustam Mahulette, Danton Brimob, kasat Satpol PP Asnawi Gay bahkan tak mau ketinggalan juga Wakil Bupati Bursel Ayub Seleky, langsung turun dari meja sidang dan menghampiri Masruddin yang kala itu sudah berada pada emosi di luar ambang batas, untuk meredakan emosinya.
Tindakan spontanitas Masrudin sempat menghebohkan Sidang Paripurna Istimewa. Dimana sejumlah anggota DPRD yang terdekat saling bahu membahu untuk melerai Masrudin yang sudah terbakar emosi untuk tidak meluapkan emosinya pada tindakan adu fisik, karena nampak Masrudin dengan bengisnya menghampiri meja pimpinan sidang.
Kondisi ini berlansung sekitar 5 menit dan setelah emosi Masrudin diredam, dan meja kerja Masrudin di kembalikan pada posisi semulanya, Masrudin nampak tak berselera untuk selanjutnya mengikuti sidang paripurna istimewa tersebut.
“Paripurna ini tidak sah,” teriak Masrudin, sembari memungguti tasnya yang jatuh berhamburan di lantai, untuk selanjutnya memilih untuk keluar dari ruang sidang Paripurna.
Langkah Masruddin untuk meninggalkan Paripurna ini nampaknya mengikuti jejak Fraksi Gerindra yang merupakan pendukung pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Rivay Fatsey dan Anthon Lesnussa yang sejak walk out dari Paripurna LKPJ AMJ tak lagi nongol untuk mengikuti Paripurna Pengumuman TOP-BU sebagai Pemenang Pilkada Bursel.
Padahal, Masruddin selaku Ketua DPC PPP harusnya bersikap mendukung pasangan TOP-BU sebagai Pemenangan Pilkada Bursel. Bukan hanya karena memang keputusan KPU dan MK yang telah memenangkan pasangan TOP-BU semata, tetapi PPP merupakan salah satu Partai Pengusung TOP-BU pada Pilkada yang berlangsung tanggal 9 Desember 2015 lalu.

Kendati sikap Masruddin tersebut sempat menodai dan membuat gaduh dalam Rapat Paripurna tersebut. Tetapi sepeninggal Masruddin keluar dari Ruang Paripurna, proses Sidang Paripurna pun kemudian dilanjutkan oleh Pimpinan Sidang tanpa keikut sertaan Fraksi Gerindra maupun Ketua Fraksi KPS tersebut. (SBS-03)

2 Comments

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

  1. suara bursel mestinya menganalisis masalah sebelum di publikasikan ke media sosial,,, kalau saya lihat dari kronologi masalah,,, ini bukan persoalan pak Masrudin, TOP-BU, atau Vatsei-Anton,,, melainkan persoalan konsistensi pada badan legislatif bursel,,, yang tampa kordinasi melakukan sidang istimewa secara sepihak,,, jadi mestinya suara bursel analisis masalah sebelum dipublikasikan,,,

    ReplyDelete
  2. Suara Buru Selatan sengaja mempropaganda masalah yg terjadi,,, kronologinya kan jelas,,, masalah ini adalah masalah internal lembaga legislatif,, hanyalah persoalan intrupsi oleh salah seorang peserta sidang pak Masrudin Solissa kepada pimpinan sidang pak Arkilaus yg merupakan ketua DPRD BURSEL,,, karena sidang istimewa diselenggarakan tampa ada kordinasi antara ketua DPRD dengan anggota DPRD lainya dan ini jelas melanggar kode etik lembaga,,, kok pak masrudin yg di tuding menodai kemurnian paripurna,, aneh juga yah,,, mestinya pak Arkilaus dong yg menodai kemurnian paripurna Bursel,,, karena ketua DPRD dengan sengaja memanfaatkan kekuasaan secara sepihak.

    ReplyDelete

Post a Comment

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post