![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQZlkUMl10L_UbWzDGU9T28ohgGM_GIVKFF6u3oXPcEaDrrBn8b7QM2OF_IzquQEx6nLIK1eBlhBFyD9S9MaNj0ClWEU_uHcMA9YhPKTHM1JtMs4fS5SyEb8YQbvmfTzpPZ3WQmDDl7BW6/s320/ujian+pwiPWI+ke+2suara+buru+selatan.jpg)
Saat penutupan yang berlangsung di
Hotel Pacific Ambon, Selasa (31/5), dua diantara 27 peserta UKW yang digelar
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Maluku dinyatakan tak lulus.
Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat,
Sasongko Tedjo, saat menutup UKW memberikan apresiasi bagi PWI Maluku yang
telah melaksanakan kegiatan ini.
“Kami memberikan apresiasi bagi PWI
Maluku yang telah sukses melaksanakan kegiatan UKW ini. Diharapkan rencana
pelaksanaan kegiatan UKW yang akan berlangsung pada bulan September mendatang
juga bisa sukses dilaksanakan,” ujarnya.
Dijelaskan, dengan jumlah 25
wartawan Maluku yang dinyatakan lolos UKW ini maka dari wartawan di seluruh
Indonesia yang berada di bawah naungan organisasi PWI, ternyata 5.920
diantaranya yang mengantongi sertifikat kompetensi.
Di tempat yang sama, Ketua PWI
Maluku, Fredom Toumahuw mengatakan, jika ada yang dinyatakan tak lulus UKW Angkatan
II ini janganlah putus asa atau merasa minder tetapi menjadi evaluasi untuk
lebih mempersiapkan diri dengan baik agar dapat mengikuti UKW berikutnya lagi.
“Bagi yang dinyatakan lulus dan
kompeten janganlah terlalu bergembira. Kita boleh senang, dan bergembira tetapi
kita tidak boleh lupa status kompeten yang kita pikul. Saya kira ini tanggung
jawab yang besar bagi yang memikul status tersebut,” katanya.
Pimpinan Redaksi Harian Pagi Siwalima
itu juga menghimbau bagi peserta UKW yang telah lolos agar harus menunjukan
professionalisme yang dimiliknya itu dalam melaksanakan tugas profesi dan
harus juga memberikan warna yang berbeda dengan wartawan yang belum dinyatakan
professional dan kompeten.
Sementara itu, salah satu peserta
UKW, Abdul Rasyid Ohorella dalam pesan dan kesannya mengaku mendapatkan
masukan yang luar biasa dari proses UKW itu.
“Satu hal yang kita petik dari UKW,
ternyata selama ini kita yang bertugas di daerah-daerah yang jauh dari kantor
redaksi lebih banyak disuapi sehingga tata cara kerja wartawan secara
professional itu tidak diterapkan namun dengan UKW yang telah diikuti ini, kita
kembali diingatkan bagaimana menjadi wartawan yang professional dan kompeten,”
ungkapnya. (Siwa5)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!