Namrole, SBS
KM Tanjung Batu Peka baru diuji
coba oleh Bupati Kabupaten Buru Selatan (Bursel) Tagop Sudarsono Soulissa dan
Wakil Bupati Buce Ayub Seleky, Selasa, 22 Maret 2016 lalu.
Kapal yang baru dioperasikan
selama tiga bulan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Bursel, dibawah komando
Siradjan Tomnussa sebagai Kadis itu sudah mengalami kerusakan.
Akibatnya, kapal senilai Rp.
3,4 miliar bantuan Kementerian
Desa dan Daerah Tertinggal di Tahun 2015 yang dibuat oleh PT Krakatau Shipyard dengan berbahan Fiberglass Reinforced Plastik itu pun tak bisa digunakan dalam beberapa minggu
terakhir.
“Iya, mesinnya sementara rusak
dan tak bisa dioperasikan untuk melayani kebutuhan Pemda kemana-mana,” kata Nakhoda
KM Tanjung Batu Peka, Abu Tasidjawa kepada Suara
Buru Selatan di kediamannya, Senin (27/6).
Tasidjawa menjelaskan,
kerusakan tersebut telah terjadi sejak pertengahan bulan Juni lalu. Dimana,
saat itu dirinya baru selesai melakukan Cleaning
tangki mesin kapal di Dermaga Pelabuhan Namrole.
Usai proses Cleaning itu, Tasidjawa pun kemudian
memindahkan kapal dari sisi kiri dermaga ke sisi kanan dermaga untuk
dilabuhkan, tetapi dalam proses pemindahan itu, salah satu mesin pun mati dan
akhirnya hanya menggunakan satu buah mesin saja untuk memindahkan dan melabuhkan
kapal tersebut.
Lebih lanjut dikatakan, selaku
Nakhoda kapal, dirinya tidak memiliki keahlian teknis tentang mesin kapal.
Olehnya itu, dibutuhkan seorang operator mesin guna melakukan perawatan
terhadap mesin kapal.
“Saya hanya bisa melakukan Cleaning. Sebab, ditakutkan ada air dan
lumut yang mengendap di dalam tanki mesin. Tetapi, lebihnya itu harus ada
seorang teknisi mesin. Tetapi, sampai saat ini tidak ada,” paparnya.
Tasidjawa mengaku bahwa sejak
diuji coba hingga saat ini, operasional KM Tanjung Kabat baru sebatas melayani
kebutuhan Pemda Kabupaten Bursel semata dan belum melayani penumpang sesuai
yang direncanakan.
“Selama ini hanya melayani
Pemda saja. Jadi, kalau Pemda pakai, BBM-nya dari Bagian Umum Setda Kabupaten
Bursel. Sedangkan, kalau kami Dinas Perhubungan Kabupaten Bursel yang pakai,
maka BBM-nya juga dari Dinas Perhubungan,” ungkapnya.
Sementara itu, terkait dengan
kerusakan kapal itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bursel, Siradjan
Tomnussa yang dikonfirmasi via telepon selulernya tak bisa dihubungi. Sejumlah
pesan singkat yang dikirimkan pun tak dibalas oleh Tomnussa.
Untuk diketahui, KM Tanjung
Batu Peka merupakan kapal penumpang bantuan dari Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal di Tahun 2015 kemarin kepada Pemerintah
Kabupaten Bursel.
Pembuatan
kapal tersebut menelan anggaran Rp 3,4 miliar dari APBN tahun 2015.
Kapal yang dibangun PT Krakatau Shipyard itu berbahan Fiberglass Reinforced
Plastik. Panjang keseluruhan kapal 18,10 meter, lebar 4 meter dan tinggi
geladak 1,70 meter. Mesin berkuatan 2x340 HP Commins 6LTAA dengan kapasitas 50
penumpang ditambah nahkoda dan kru kapal sekitar 60 orang.
Senin (27/6) lalu, Tagop dan
Buce melakukan uji coba Kapal itu dengan dinakhodai oleh staf Dinas Perhubungan
Kabupaten Bursel, Abu Tasidjawa dengan melakukan perjalanan dari Dermaga
Pelabuhan Namrole hingga laut Desa Wamsisi dan kembali lagi ke Dermaga
Pelabuhan Namrole selama kurang lebih 20 menit.
Turut serta dalam uji coba itu,
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bursel Siradjan Tomnussa, Kepala Badan
Lingkungan Hidup Kabupaten Bursel Nus Seleky dan sejumlah staf perhubungan
serta sejumlah rombongan lainnya.
Diselah-selah uji coba
tersebut, Tagop maupun Buce tak hanya meninjau berbagai sisi kapal tersebut
dengan kelengkapannya, tetapi Bupati dan Wakil Bupati yang kembali terpilih
dalam pesta demokrasi 9 Desember 2015 itu turut mengambil alih kendali kapal
tersebut dari nakhoda kapal selama beberapa menit secara bergantian.
Tagop sepanjang perjalanan uji
coba kapal tersebut mengaku sangat bergembira atas bantuan Pemerintah Pusat
melalui Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal serta Kementerian Perhubungan
tersebut.
“Kami juga telah melayangkan
surat ucapan terima kasih kepada pemerintah pusat. Dimana, Kementerian PDT atas
rekomendasi Kementerian Perhubungan telah membantu kami sehingga kami pun
mendapatkan bantuan kapal ini,” kata Tagop.
Lebih lanjut, Solissa
menjelaskan bahwa kapal penumpang tersebut direncanakan akan melayari sejumlah
wilayah pesisir Kabupaten Bursel, yakni dari Kecamatan Namrole, Kecamatan
Leksula hingga Kecamatan Kepala Madan.
“Rute yang direncanakan itu
dari Namrole, Leksula hingga Kepala Madan. Tetapi, pada musim-musim tertentu
pun bisa ke Ambon karena kapal ini memungkinkan untuk bisa ke Ambon,”
terangnya.
Sebab, menurut Tagop, kapal
tersebut tidak hanya untuk melayani masyarakat saja, tetapi akan pula digunakan
sewaktu-waktu untuk memperlancar urusan pemerintahan.
“Pengoperasian kapal ini
sebagai angkutan bagi masyarakat dan juga bisa digunakan oleh pemerintah daerah
dalam hal kepentingan kunjungan kerja dan hal-hal lainnya,” tandasnya.
Terkait pengoperasiannya itu,
Pemerintah Kabupaten Bursel, katanya telah menganggarkan sejumlah anggaran di
Dinas Perhubungan Kabupaten Bursel yang dikomandani oleh Siradjan Tomnussa
untuk membiayai pemeliharaan kapal itu. Namun, kedepan akan diupayakan agar
kapal ini dapat dioperasikan oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yakni PT.
Bipolo Gidin yang juga telah mengelola Feri Tanjung Kabat sejak beberapa tahun
lalu.
“Untuk pengoperasiannya, nanti
Pemerintah Kabupaten akan memberikan subsidi. Sementara ini masih dikelola oleh
Dinas Perhubungan untuk pemeliharaannya sambil kita nantinya coba melakukan
kerja sama dengan Perusahaan Daerah. Jadi, akan kita berdayakan perusahaan
daerah untuk mengelolahnya secara profesional,” tutur mantan Kepala BAPPEDA dan
Litbang Kabupaten Bursel itu.
Sementara itu, Tomnussa kepada Suara Buru Selatan mengaku bahwa hingga
saat ini Kapal itu masih dikelola pihaknya dan Dinas Perhubungan Kabupaten
Bursel pun selalu siap untuk mengelola kapal yang telah diperjuangkan oleh
pihaknya dengan susah payah itu.
“Kalau memang pak bupati
menghendaki agar dikelola oleh Perhubungan ya dikelola oleh Perhubungan. Tapi,
kalau Pak Bupati menghendaki untuk dikelola oleh Perusahaan Daerah, ya nanti
akan dibicarakan. Kapal ini didapatkan setelah kita presentasikan tentang
kebutuhan kapal ini di kementerian,” tandas mantan Kepala BKD dan Diklat
Kabupaten Buru itu. (SBS-02)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!