Bursel Diguncang Gempa 6,3 SR

Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Senin (6/6) diguncang gempa berkekuatan 6,3 SR.

Hal itu diakui Kepala Seksi Opservasi BMKG Kota Ambon, Lukito kepada Suara Buru Selatan via, telepon selulernya,  Senin (6/6) sore.

“Gempa 6,3 SR terjadi 6 Juni 2016 sekitar pukul 01.25 WIT dengan lokasi 4,63 LS-125,74 BT atau 143 Km Barat Daya Namrole, 183 Km Barat Daya Ambalau Kabupaten Bursel pada kedalaman 445 Km,” kata Lukito.

Menurut Lukito, tak hanya gempa berkekuatan 6,3 SR saja, tetapi terjadi pula satu kali gempa susulan pada pukul 02.17 WIT dengan kekuatan yang lebih kecil, yakni 3,8 SR dengan lokasi 4,61 LS-125,9 BT atau 128 Km Barat Daya Namrole, 167 Km  Barat Daya Ambalau Kabupaten Bursel pada kedalaman 480 Km.

Lebih lanjut dijelaskan Lukito, kedua gempa tersebut tidaklah berpotensi menimbulkan terjadinya Tsunami.

“Tidak berpotensi Tsunami, sebab biasanya Tsunami terjadi jika kekuatan gempa diatas 7 SR. Tetapi, gempa yang terjadi dibawa 7 SR,” ungkapnya.

Lukito pun mengaku bahwa selain kedua gempa tersebut, tak ada lagi gempa susulan lainnya dan tak akan terjadi gempa susulan dengan kekuatan yang lebih besar.

“Hanya satu kali gempa susulan itu saja dan kekuatannya lebih kecil dari gempa pertama dan biasanya begitu,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bursel, Awath Mahulauw yang dikonfirmasi Suara Buru Selatan via telepon selulernya, Senin (6/6) sore mengaku belum menerima laporan dari masyarakat terkait dampak dari kedua gempa itu.

“Sampai saat ini belum ada info terkait dampak dari gempa tersebut dan mudah-mudahan saja tidak ada dampak buruk,” kata Mahulau yang juga mantan Kepala Dinas Pendapatan Kabupaten Bursel itu.

Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bursel, Yusri Usbi  kepada Suara Buru Selatan  via telepon selulernya, Senin (6/6) siang juga mengakui bahwa pihaknya belum mendapatkan dari masyarakat terkait adanya dampak dari kedua gempa yang terjadi tersebut. (SBS-02)