Namlea, SBS.
Abdullah Wael telah ditunjuk menjadi Raja
Petuanan Kayeli oleh Imam Adat Petuanan, Muhammad Wael, bertempat di Kota Tua
Kayeli, Rabu siang (27/7).
Disaksikan para pemuka agama,
dan warga Desa Kayeli, Imam Adat, Muhammad Wael dalam pertemuan yang
berlangsung di Balai Desa Kota Tua Kayeli, menegaskan telah berikhtiar dan
mengambil keputusan menunjuk Abdulah Wael, menggantikan raja sebelumnya yang
telah mangkat beberapa bulan lalu.
Sedianya setelah memutus
menunjuk Raja yang baru, penerima mantad ini langsung dibacakan doa selamat di
Mesjid Kayeli. Setelah itu, ia akan dihantar menemui para terua soarpito dan
soarpa untuk mengikuti proses penobatan.
Namun rencana ini tertunda,
karena sebelum Imam Adat mengeluarkan lafal menunjuk Abdulah Wael, salah satu
tokoh adat kayeli, Jafar Wael sudah lebih dahulu bereaksi menolak rencana penunjukan
itu.
Dengan tegas, ia mengatakan
kalau hari itu tidak boleh langsung dilakukan penunjukan. Melainkan didahului
dengan musyawarah di kalangan keluarga garis keturunan langsung dari Raja.
Fandy Wael, anak tertua dari
alharhum Awad Wael, yang ikut hadir dalam pertemuan itu, turut menyarankan agar
ada musyawarah. Bahkan Jafar Wael yang terlihat paling ngotot.
Muhammad Wael dalam pertemuan itu lebih lanjut menegaskan, paska almarhum raja yang lama mangkat, ia sudah membuka pintu dan menunggu keluarga yang berhak ditunjuk menjadi pengganti datang berunding membicarakan hal itu.
Muhammad Wael dalam pertemuan itu lebih lanjut menegaskan, paska almarhum raja yang lama mangkat, ia sudah membuka pintu dan menunggu keluarga yang berhak ditunjuk menjadi pengganti datang berunding membicarakan hal itu.
Namun semua fakum dan setelah
melalui proses dan kewenangan adat yang diletakan di pundaknya selaku Imam
Adat, hari itu dia sudah menjatuhkan pilihan menunjuk Abdulah Wael.
Ia menitip pesan kepada para
tokoh yang hadir agar mengawal keputusan itu. Para tokoh ini diberi waktu
bermusyawarah selama tiga hari untuk selanjutnya tertib menerima keputusan adat
tersebut.
Saat acara baru dimulai, situasi sempat panas, saat tetua Jafar Wael menolak duduk di bangku depan bersama para imam dan khatib. Ia memilih berada di kursi paling belakang dan langsung mengajukan keberatan atas rencana menunjuk Abdulah Wael.
Saat acara baru dimulai, situasi sempat panas, saat tetua Jafar Wael menolak duduk di bangku depan bersama para imam dan khatib. Ia memilih berada di kursi paling belakang dan langsung mengajukan keberatan atas rencana menunjuk Abdulah Wael.
Keberatan dari Jafar Wael itu
disambut protes dari sejumlah tokoh, sehingga ia memilih meninggalkan lokasi
pertemuan.
Sebelum meninggalkan pertemuan,
ia sempat beranjak ke depan menyalami para imam dan khatib, seraya menyatakan
Abdulah Wael, juga anaknya. Dan tetap meminta ada musyawarah.(SBS-05)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!