Close
Close

Hanubun Janji Siap Serahkan Kepemimpinan PAN Maluku ke Tagop

Namrole, SBS.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Maluku, Abas Hanubun belum lama memimpin PAN di Maluku, tapi dirinya sudah sesumbar dan berjanji bakal mengikhlaskan jabatan Ketua DPW PAN Maluku diserahkan kepada Bupati Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Tagop Sudarsono Solissa jika Tagop bersedia.
Padahal, Tagop pernah berproses di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) beberapa waktu lalu untuk menjadi Sekretaris DPD PDIP Provinsi Maluku.
Pernyataan Hanubun itu dilontarkan dalam sambutannya diselah-selah acara Musda II DPD PAN Kabupaten Bursel dan Musda VI PAN Kabupaten Buru, Rabu (20/7) di Resto Alfris Namrole.
“Pak Bupati ini sebenarnya jadi Ketua DPW, cuma dia bilang kasih dolo, Abas dolo laksanakan jadi Ketua DPW dulu. Jadi, beliau belum mau kan,” kata Hanubun.
Bahkan dalam acara yang dihadiri oleh DPP PANWIL Maluku-Maluku Utara, Abdul M Tuanaya  alias Ony itu pun Hanubun mengaku siap menyerahkan jabatan Ketua DPW PAN Maluku kepada Tagop asalkan Tagop bersedia menakhodai partai bentukan Amien Rais itu.
“Nanti, mungkin setelah periode kedua di Bursel baru mungkin beliau mau jadi Ketua DPW PAN berikut. Ya, kita doakan yach. Saya sudah ikhlas, kalau beliau terima sehari dua, saya sudah ikhlas, Pak Ony, saya ikhlas kalau beliau terima,” ucap Hanubun sambil menatap Tagop dan tuanaya alias Ony.
Pada kesempatan itu, Hanubun juga turut menyampaikan terima kasih kepada Tagop dan Wakil Bupati Bursel Buce Ayub Seleky yang telah turut berkontribusi hingga PAN yang pada periode legislatif sebelumnya hanya memiliki satu kursi, kini telah memiliki tiga kursi alias memiliki fraksi di DPRD Kabupaten Bursel.
“Saya menyampaikan terima kasih secara khusus kepada Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bursel. Sebab, dalam diskusi saya beberapa waktu lalu di tempat lain, saya selalu menggunakan barometer PAN di Bursel ini menjadi ukuran, khususnya di internal partai. Sebab, dengan kondisi PAN yang pas-pasan tetapi PAN bisa mencapai posisi ketiga,” tandasnya.
Hanubun yakin, pada Pileg Tahun 2019 mendatang, PAN akan meraih posisi pemenang pertama di Kabupaten Bursel tatkala saat ini Bursel tengah dipimpin oleh Tagop dan Buce.
“Saya melihat sorot mata Pak Bupati ini, kelihatannya berikut ini kita naik ke urutan satu,” ujar Hanubun.
Ketika melihat dukungan yang besar dari para tamu maupun kader PAN yang hadir, Hanubun pun kian optimis.
“Hal itu diamini oleh rekan saya dari PDIP yang turut tertawa sampai tepuk tangan bahwa PAN insya Allah nomor urut satu. Koalisi dengan PDIP ya,” ucapnya.
Tak hanya itu, Hanubun pun kemudian menyampaikan hal serupa dengan mengarahkan pandangan kepada Wakil Bupati Buce Ayub Seleky yang adalah politisi Partai Demokrat.
“Sorot mata dan senyum Pak Wakil Bupati dengan kumis yang kita lihat. Tahun 2019 ini menyejukan bagi PAN. Ini juga yang yakinkan saya bahwa kita jadi nomor satu di Bursel. Apalagi pimpinan SKPD juga sudah sampaikan amin semua. Jadi saya sampaikan terima kasih lebih awal,” tuturnya.
Menurut Hanubun, Tagop merupakan orang yang punya komitmen dan moral yang baik. Sebab, apa yang dijanjikan Tagop pada periode sebelumnya telah nyata bagi PAN di Bursel.
“Saya yakin Pak Bupati ini selalu komitmen. Jadi, kalau beliau bilang begitu ya begitu. Apalagi, pada Musda lima tahun yang lalu seperti saat ini, beliau bilang satu Fraksi, saya amini dan sekarang satu Fraksi. Jadi, tadi ketika saya bilang kita nomor satu, beliau tersenyum dan kalau tersenyum kan sudah tahu,” cetusnya.
Bahkan, lanjutnya, PAN Bursel saat ini telah menjadi barometer bagi PAN kabupaten/kota lainnya di Maluku, sebab PAN Bursel kini menjadi kebanggaan PAN Maluku.
“Saya bilang Bursel jadi barometer karena dengan suara yang sedikit tapi kita punya kursi dan kita punya fraksi. Sebenarnya saya menginginkan Kota Tual dan Malra itu jadi contoh tetapi ternyata Pak Bupati (Tagop) lebih awal jadi contoh, jadi ya tidak apa-apa kita berkiblat ke Bursel untuk pengembangan PAN,” tandasnya.
Sementara itu, Tagop ketika memberikan sambutan sebelum membuka acara Musda itu mengaku bahwa dirinya memang ditawarkan langsung oleh DPP PAN beberapa waktu lalu untuk memimpin PAN Maluku, hanya saja waktu itu ditolak oleh dirinya.
“Mungkin teman-teman kader bertanya-tanya apa hubungannya Tagop dengan PAN. Histrorisnya banyak. Bahkan, Ketua DPP PAN meminta saya menjadi pimpinan DPW PAN Provinsi Maluku, tapi saya tahu adat, saya punya moral, saya memberikan kesempatan kepada kader-kader PAN terbaik di Provinsi Maluku untuk menjadi pemimpin di PAN,” kata Tagop.
Menurut Tagop, dirinya tidak ingin mengambil hak para kader terbaik PAN Maluku yang telah lama berproses untuk membesarkan partai tersebut di Maluku.
“Saya bukan orang yang orang Ambon bilang galojo jabatan. Saya bukan orang yang tamak terhadap jabatan, saya ingin berada dimana-mana bagi semua teman-teman partai yang ada di Bursel maupun di Provinsi Maluku,” ujarnya.
Menurut Tagop, dirinya tidak berkepentingan lagi untuk menjadi Bupati pada Tahun 2021 nanti, tapi yang dipikirkan dirinya ialah bagamana bisa mensejahterakan masyarakat Maluku secara luas.
“Kenapa, kesempatan saya bukan lagi menjadi Bupati Tahun 2021 di Kabupaten Bursel, kepentingan saya adalah bagaimana berbicara tentang bagaimana Maluku ini kedepan lebih baik dan lebih sejahtera dan inilah yang harus menjadi catatan bagi kita semua,” ucap Tagop dan langsung disahuti dengan tepuk tangan yang cukup meriah dari para tamu dan undangan yang hadir.
Tepuk tangan para hadirin itu merupakan bentuk dukungan bagi Tagop yang konon telah beredar kabar di masyarakat bahwa Tagop akan mencalonkan diri sebagai Gubernur Maluku periode mendatang.
“Olehnya itu, Bursel harus menjadi contoh bagi Provinsi Maluku bahwa Bursel adalah yang terbaik dari Kabupaten/Kota lain di Maluku,” kata Tagop dan disahuti lagi oleh tepuk tangan yang meriah oleh hadirin yang hadir.
Menurut Tagop, ketika dirinya menjadi Bupati pada periode pertama, Bursel adalah daerah termiskin di Maluku, daerah yang ekonominya terendah di Provinsi Maluku, tetapi hari ini semua pihak harus memberikan apresiasi kepada pimpinan Bursel dan seluruh jajarannya.
“Walaupun secara administrasi masih banyak yang harus kiita benahi, tapi kita telah mampu menjadi daerah yang angka kemiskinannya terendah di Provinsi Maluku dan menjadi daerah yang angka pertumbuhan ekonominya tertinggi di Maluku,” ungkapnya.
Tetapi, Tagop tidak lalu berbangga diri atas keberhasilan tersebut sebagai keberhasilan dirinya bersama Buce semata, tetapi merupakan keberhasilan semua pihak, termasuk PAN.

“Harus kita semua pahami bahwa keberhasilan itu, bukan semata-mata keberhasilan dari sebuah peemerintahan, tetapi semua ini merupakan buah dari dukungan politik yang besar dari semua anak bangsa yang ada di Bursel, terutama yang ada pada partai-partai yang mendukung pemerintahan,” cetusnya. (SBS-02)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

أحدث أقدم