Penegakan disiplin bagi Pegawai Negeri
Sipil (PNS) di lingkup Pemerintah Kabupaten Buru Selatan (Bursel) yang semakin
giat digemakan pada periode kedua kepemimpinan Bupati Kabupaten Bursel Tagop
Sudarsono Soulisa dan Wakil Bupati (Wabup) Bursel Ayub Seleky, atau yang
dikenal dengan akronim TOP-BU, ternyata bukan hanya tong kosong belaka.
Asisten II Setda Kabupaten Bursel, Ais
Lesnussa ketika memimpin Apel, Senin (22/08) pagi pun langsung geram ketika
melihat banyak PNS yang tak masuk kantor bahkan mengikuti apel dimaksud.
Sontak saja, Lesnussa pun geram.
Kegeramannya semakin meledak, saat mengetahui bahwa apel pagi hanya didominasi
ratusan Pegawai Tidak Tetap (PTT) lingkup Pemkab Bursel, bukan PNS yang
seharusnya menjadi barometer bagi PTT.
“Dari tadi, sebelum apel, mata saya
melihat ke kiri dan kanan, namun hanya melihat seragam putih hitam yang dikenakan
PTT menghiasi apel pagi ini. Untuk itu, tolong hari ini juga, absensi yang pak
Wabup minta tolong segera dimasukan ke saya. Karena saat melihat di depan saya,
disana tiga, disitu dua, disini satu, dihitung dengan jari lima tidak habis.”
kata Lesnussa dengan geram, di hadapan semua peserta apel pagi.
Maka itu, selaku Asisten Bidang
Administrasi Umum, dirinya meminta perhatian serius Kepala Badan Kepegawaian
Daerah Pendidikan dan Pelatihan (BKD dan Diklat) Kabupaten Bursel Abdul
Muthalib Laitupa untuk segera memperhatikan hal ini, sebab banyak PNS yang
tidak melaksanakan tugasnya.
“Mereka ini, maunya apa? Jangan kira
saya main-main, sebab hal ini bukan baru pertama kali saya sampaikan, tetapi
telah berulang kali dikemukakan,” ujar mantan Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bursel ini.
Lesnussa menuturkan, saat ini banyak
pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemkab Bursel yang tak
menghadiri apel pagi, disebabkan banyak kegiatan yang harus diselesaikan bersama
Pak Bupati dan Wabup di Jakarta.
“Pimpinan SKPD itu saya tahu persis
siapa saja orangnya. Tetapi pimpinan SKPD yang tidak ada agenda di luar, itu
harus ada di sini, tetapi lagi-lagi yang saya lihat hanya Kepala Badan (Kaban)
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Hakim Tuankota, Plt Kadis Perikanan Efendi
Hatuwe, Kepala BKD dan Diklat Abdul Muthalib Laitupa dan Sekeratris Penanaman
Modal dan Pelayanan Perizinan (BPMPP), Nus Anakotta dan Staf Ahli Pemerintahan
Samdar Borut. Hal ini tolong diperhatikan, absen segera dimasukan,” tutur
Lesnussa.
Selain itu, Lesnussa pun turut
melampiaskan kegeramannya bagi para Bendahara yang tak hadir dalam apel
tersebut.
“Bendahara yang ijin itu kami tahu siapa
saja, tetapi kalau setiap saat kami ingatkan itu, cuma empat orang. Jadi
absensi PNS, untuk bendahara juga harus dimasukan, sebab yang ijin di saya itu
ada lima Bendahara. Hal ini harus diperhatikan dengan serius, jangan kira kita
main-main, nanti kalau sudah ada keputusan final baru saudara lari sana lari
sini,” paparnya.
Menurutnya, untuk apa lari sana lari
sini, kalau bekerja dengan baik dan penuh disiplin.
Khususnya untuk Dinas Energi dan Sumber
Daya Mineral (ESDM), Lesnussa mengaku
kepala Dinasnya, Imran Mahmud sedang berada diluar daerah karena urusan
kedianasan. Tetapi dirinya heran PNS pada SKPD tersebut tak satu pun yang ikut
apel.
“Saya belum lihat apakah posisi Kepala
Bidang (Kabid) ada yang hadir tidak pada apel bersama sekarang. Ini kerja model
apa. Kalau kita ingatkan terus menerus, pada saatnya sanksi akan dijatuhkan,
dan meminta pembelaan, saya tidak akan membela, malahan akan saya katakan
dengan jujur bahwa orang tersebut pemalas, orang ini tidak pernah hadir. Tetapi
bila saudara rajin masuk kantor dan bekerja, bila ada sanksi yang dijatuhkan,
maka akan saya lakukan pembelaan, bahwa yang bersangkutan ini rajin,” kata
Lesnussa.
Lesnussa berharap, ini mendapat
perhatian serius dari PNS agar apa yang kerap kali disampaikan Bupati dan Wabup
dalam apel bersama yang dipimpin mereka dapat direspon secara serius.
“Tolong perhatian sehingga disiplin
pegawai ini dapat dilaksanakan dengan baik. Bila saudara merasa bertangung
jawab, apa yang selalu saya bilang dan ingatkan kepada saudara-saudara, bila
saudara mau, untuk kita menjadi satu sistem dalam pemerintahan di Bursel, maka
saudara harus memperhatikannya, karena sudah beberapa yang sudah di catat, yang
hidungnya tak pernah kelihatan dalam berbagai kegiatan pemerintahan, jangan
saudara anggap Pemerintahan Bursel sebagai terminal saja,” tukas Lesnussa. (SBS-02)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!