Namrole,
SBS.
Berbagai
perjuangan terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Buru Selatan (Bursel)
dibawa kepemimpinan Bupati Tagop Sudarsono Soulissa dan Wakil Bupati Buce Ayub
Seleky (TOP-BU) agar jatah Jamaah Haji asal Bumi Fuka Bipolo bisa terus
meningkat dari waktu ke waktu setelah Bursel diberikan jatah sendiri sejak
Tahunn 2016 ini dan terlepas dari Kabupaten Buru.
Perjuangan-perjuangan
itu pun dikisahkan Bupati ketika memberikan sambutan di hadapan para tokoh
agama (Togama) yang hadir dalam kegiatan Workshop Pembinaan Kerukunan Umat
Beragama yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bursel di
ruang Aula Kantor Bupati Bursel, Senin (16/8).
Dimana, menurut
Bupati, dirinya pun telah menyampaikan secara langsung kepada Kepala Kantor
Wilayah Kemnterian Agama Provinsi Maluku, Fesal Musaad maupun dengan Kepala
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bursel, H. Japri Kabalmay terkait dengan
berbagai keinginan Pemkab Bursel maupun keinginan masyarakat di Bumi Fuka
Bipolo ini terkait dengan jatah jamaah haji yang masih terbatas, sedangkan
keinginan para calon jamaah haji di daerah cukup tinggi.
“Kita sudah
bercerita banyak tentang berbagai kemajuan di Kabupaten Bursel dan apa yang
menjadi keinginan pemerintah Kabupaten Bursel maupun masyarakat di daerah ini
terhadap Kantor Kementerian di Kabupaten Bursel dibawa kepemimpinan Pak
Kabalmay cukup berkembang dan alhamdulillah syukur di Tahun ini juga kita bisa
mengirimkan jamaah haji dengan kuota tersendiri,” kata Tagop gembira.
Menurut Tagop,
untuk mendapatkan kuota jamaah haji tersendiri dan terlepas dari Kabupaten Buru
bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi merupakan pekerjaan yang turut menguras
perjuangan yang cukup panjang.
“Saya sudah menyampaikan,
bahkan perjuangan untuk mendapatkan kuota sendiri ini cukup panjang, kurang
lebih empat tahun kita berjuang untuk mendapatkan kuota tersendiri, karena kita
masih dengan kabupaten Buru itu kita tidak lebih dari tiga orang tiap tahunnya,
sekarang ini kita sudah 13 orang,” ungkap mantan Kepala Bappeda dan Litbang
Kabupaten Bursel itu.
“Saat ini daftar
antri haji yang terpanjang di Maluku itu di Bursel. Daftar antrinya sudah 18
tahun sehingga yang daftar hari ini, 18 Tahun kemudian baru dia berangkat naik
haji itu,” terangnya.
Walau begitu,
lanjut Tagop, dari hasil pembicaraanya dengan Kepala Kantor Wilayah Kemnterian
Agama Provinsi Maluku Fesal Musaad, maka Bursel dijanjikan akan mendapatkan
kuota lebih pada Tahun 2017 mendatang.
“Kami berharap sesuai dengan janji Pak
Kakanwil sendiri tadi bahwa insya Allah tahun depan kuota kita akan bertambah,”
ujarnya.
Sebab, lanjut
Tagop, Bursel telah dijanjikan bakal memiliki jatah 30 Jamaah Haji pada Tahun
2017 mendatang dan bila hal itu bisa terwujud, maka hal itu pun akan berdampak
pada daftar antri haji yang akan semakin hari kian pendek.
“Mudah-mudahan
di Tahun 2017 itu sesuai dijanjikan 30 orang. Mudah-mudahan dengan tambahan
kuota kita daftar antri bisa turun lagi
jadi 15 tahunlah. Jadi, kalau yang mau daftar haji 30 tahun sudah to supaya 15
tahun kemudian dia bisa naik haji,” tuturnya. (SBS-03)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!