Aziz
Tuahuns, Mantan Kabag Umum dan Kerumahtanggaan Setda Kabupaten Buru Selatan
(Bursel), diduga telah melakukan penggelapan terhadap aset Pemerintah Kabupaten
Bursel bernilai ratusan juta rupiah setelah dirinya tak lagi menjadi pimpinan
SKPD yang kini ditempati oleh Hamsah Buton itu.
Berdasarkan
data yang berhasil dihimpun dari sumber terpercaya di Kantor Bupati Kabupaten
Bursel, sejumlah aset yang kini digunakan seperti aset pribadi Aziz sebelumnya
merupakan aset Pemkab Bursel yang digunakan di Kantor Bupati maupun di Pendopo
Bupati Bursel.
Untuk
aset daerah di Kantor, antara lain 1 unit kendaraan roda empat jenis Toyota
Avanza dengan Nomor Polisi
“Semua
aset itu sudah di tampung di rumah Aziz seperti milik pribadi. Padahal itu adalah
aset daerah,” kata sumber terpercaya yang enggan namanya dipublikasikan kepada Suara Buru Selatan, Minggu (14/8).
Sumber
itu menjelaskan, bahwa aset-aset daerah itu tidak bisa diputihkan atau
berpindah tangan ke Aziz begitu saja. Sebab ada mekanisme yang cukup panjang
yang harus dilewati.
“Apalagi
barang-barang tersebut masih layak pakai. Walaupun sudah ada pengadaan baru,
tetapi tidak lantas bisa diambil seperti milik pribadi,” paparnya.
Lebih
lanjut, tak hanya aset daerah yang diangkut ke rumah Aziz dari Pendopo Bupati,
tetapi sejumlah aset pribadi milik keluarga Bupati, Tagop Sudarsono Soulissa
pun turut diangkut ke rumah Aziz.
“Hal
ini pun mengundang kemarahan Pak Bupati. Sebab, ada sejumlah barang yang dibeli
dengan uang pribadi dan ingin beliau serahkan kepada kerabat atau kenalan
beliau yang membutuhkan, tetapi Aziz sudah mengangkat barang-barang pribadi
milik Pak Bupati itu ke rumah Aziz,” paparnya.
Sumber
ini mengaku, saat ini Kabag Umum dan Kerumahtanggaan Setda Kabupaten Bursel, Hamzah
Buton sedang meminta pihak Inspektorat Kabupaten Bursel untuk mengaudit
keuangan di SKPD yang ditinggalkan oleh
Aziz itu sehingga kalaupun ada dosa-dosa yang ditinggalkan Aziz tidak
ditanggung oleh Hamzah.
Usai
Inspektorat melakukan audit, maka pihaknya akan meminta izin dari Bupati untuk mengambil
kembali aset daerah yang kini dijadikan seperti milik pribadi Aziz.
“Selesai
Inspektorat lakukan audit, kami akan koordinasi dengan Pak Bupati untuk ambil
kembali aset-aset itu. Ya, kalau kita angkat semua aset-aset Pemkab Bursel dari
dalam rumahnya, mungkin rumahnya langsung kosong. Apalagi, besi kain Hordeng
dan Dispenser milik Pemkab Bursel saja diambil seperti milik pribadi. Ya, kalau
diambil, mungkin dia miskin sebab berlagak cuma dengan aset Pemkab Bursel. Dia tidak
malu kalau ada tamu datang dan membaca ada label Pemkab Bursel pada aset-aset
tersebut,” paparnya.
Khusus
untuk mobil Dinas Kabag Umum yang hingga kini masih ngotot dipakai oleh Aziz,
sumber ini bercerita bahwa Aziz masih enggan untuk meneyerahkan mobil tersebut
untuk digunakan oleh Hamsah. Aziz beralasan bahwa mantan Kabag Umum dan
Kerumahtanggaan sebelumnya, Julianus Seleky alias Nus ketika pindah SKPD pun
tak mengembalikan mobil dinas.
“Aziz
tak mau kembalikan mobil dinas dengan alasan bahwa dulu Bapak Nus Seleky juga
begitu. Padahal, Bapak Nus itu menjabat lebih dari lima tahun dan sekarang
beliau masih pimpinan SKPD di SKPD lain. Sedangkan Aziz menjabat sebagai Kabag
Umum hanya 1 tahun lebih dan sekarang Aziz bukan pimpinan SKPD. Terlebih lagi,
pengadaan mobil itu menggunakan anggaran pada SKPD Bagian Umum dan
Kerumahtanggaan dan bukan pada SKPD Sekwan Kabupaten Bursel,” ungkapnya.
Menyikapi
itu, Plt Sekda Kabupaten Bursel, Bernadus Waemesse kepada Suara Buru Selatan di ruang kerjanya pekan kemarin pun mengaku
bahwa apa yang dilakukan Aziz tidak bisa dibenarkan, sebab itu adalah aset
daerah.
“Tidak
boleh angkat. Nanti harus dipulangkan. Itukan aset daerah. Harus pulangkan
karena itu aset negara kok,” tegas Waemesse.
Menyangkut
dengan mobil dinas yang masih dipakai oleh Aziz pun, Waemesse memastikan bahwa
Aziz harus memulangkannya untuk digunakan oleh Hamsah yang merupakan Kabag Umum
dan Kerumahtanggaan Seda Kabupaten Bursel saat ini.
“Itu
pasti. Jadi begini, kenapa saya bilang pasti. Nanti setelah ada nomenklatur
baru, maka akan ada tim yang dibentuk. Sebab, kalau mereka tidak mau
memulangkan barang milik daerah, maka mereka akan berurusan dengan pihak
kepolisian to,” ujarnya.
Olehnya
itu, dalam waktu dekat pihaknya akan mendata semua aset daerah guna dilakukan
penertiban sehingga tidak ada aset yang digelapkan oleh oknum-oknum tertentu.
“Jadi,
kita akan melakukan pendataan supaya lengkap. Dimana, tim yang akan kita bentuk
itu dengan melibatkan polisi dan kalau dia melawan, maka dia akan berurusan
dengan polisi,” paparnya.
Sementara
itu, Aziz yang dikonfirmasi via telepon selulernya tak bisa dihubungi. Pesan
singkat yang dikirimkan kepada Aziz pun tak dibalas. (SBS-02)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!