Namrole, SBS.
20
anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buru Selatan (Bursel)
tidak mengikuti agenda General Chek Up atau
pemeriksaan umum tentang kesehatan pada Tahun 2015 lalu.
Padahal,
pada Tahun 2015 lalu, agenda General Chek Up sudah ditetapkan sebagai salah
satu agenda yang harus dilaksanakan. Tetapi, hingga Tahun Anggaran 2015 lalu
berakhir, agenda pemeriksaan kesehatan para wakil rakyat itu pun tak terlaksana
karena diduga adanya kelemahan-kelemahan Sekretaris DPRD Kabupaten Bursel, Hadi
Longa dalam membangun koordinasi dengan pihak Rumah Sakit Umum (RSU) guna
merealisasikan agenda itu.
Ketika
agenda General Chek Up akan ditetapkan sebagai salah satu agenda DPRD Kabupaten
Bursel dalam Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang III Tahun Sidang 2016 yang
dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bursel Gerson Eliezer Selsily.
Dimana,
ketika Selsily membacakan pidato berisi 20 rancangan agenda yang akan
ditetapkan dalam paripurna tersebut, sejumlah anggota DPRD setempat pun
langsung menyampaikan protes. Protes pertama disampaikan oleh Ketua Fraksi
PDIP, Sami Latbual.
“Menyimak
pidato pimpinan maupun tawaran yang pimpinan sampaikan, mesti kita lihat bahwa
ada agenda tertunda kita, mulai dari masa sidang I dan II yang belum sempat
kita lakukan. Kita ingat bersama bahwa persoalan general Chek Up satu tahun
full tidak kita lakukan akibat karena keterlambatan proses administrasi yang
dilakukan tidak baik oleh saudara Hadi Longa yang adalah Sekwan kita sehingga
pada Tahun 2015 tidak sempat kita melakukan General
Chek Up,” kata Latbual yang juga mantan Ketua Tim Pemenang TOP-BU.
Parahnya
lagi, pada agenda Masa Sidang I maupun Masa Sidang II yang telah berakhir,
agenda General Chek Up pun kembali
terabaikan dan tak direalisasikan.
“Masuk
Tahun 2016, pada Masa Sidang I dan Masa Sidang II lalu, kita agendakan tetapi
tidak kita lakukan dan disini pimpinan menempatkannya pada nomor urut 13, semua
hal boleh kita lakukan apabila kita sehat. Oleh karena itu, pada paripurna ini,
saya minta naskah pidato ini disempurnakan setelah paripurna penyampaian hasil
reses kita, maka kita masuk pada kegiatan General
Chek Up. Tidak ada tawaran lain, karena kegiatan ini dia tertunda-tunda
cukup lama, lebih dari 1,5 tahun kegiatan tidak dilakukan,” papar Ketua DPC
PDIP Kabupaten Bursel itu.
Latbual
pun mendesak agar agenda tersebut harus didahulukan dari sejumlah agenda
lainnya dan harus direalisasikan dalam waktu dekat dan bukan kembali diabaikan.
“Oleh
karena itu, saya minta kepada pimpinan yang terhormat, jangan kita memakai
kebiasaan bahwa nanti kita menyesuaikan mana yang prioritas, tetapi pada pidato
ini kita sempurnakan pidato agenda kita sehingga pada saat pelaksanaan kegiatan
dapat kita lakukan, sebab kebiasaan kita adalah setelah kita tidak menyesuaikan
pada paripurna semacam ini, jawaban sederhana adalah tunggu, sabar, ok, beres,
iya,” tutur Ketua Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Bursel itu.
Apa
yang disampaikan oleh Latbual itu pun di dukung oleh Ketua Fraksi Partai
Gerindra, Adjadad Makassar.
“Mendukung
apa yang disampaikan oleh saudaraku yang terhormat, saudara Sami Latbual tadi,
Ketua Fraksi PDIP. Karena yang disuguhkan oleh pimpinan DPRD pada saat ini
agendanya masih berbentuk rancangan, maka setelah disempurnakan menurut
pendapat saudara Sami tadi, maka akan disahkan dalam paripurna ini dan tidak
lagi sebagai rancangan,” kata Adjajad yang juga Ketua DPC Partai Gerindra
Kabupaten Bursel.
Adjadad
yang juga mantan Ketua Tim HIKMAT ini pun mendesak agar agenda General Chek Up ditetapkan sebagai
agenda prioritas yang harus didahulukan dan jangan lagi diabaikan.
“Oleh
karena itu, untuk memperkuat apa yang disampaikan oleh saudaraku Sami tadi,
maka saya pun berpendapat yang sama bahwa General
Chek Up mesti didahulukan dari agenda-agenda lainnya, tetapi kemudian kalau
penyampaian paripurna hasil reses itu adalah penting sesuai dengan Tata Tertib,
maka secepatnya paripurna ini mesti digelar sebentar atau besok, lalu kita
masuk ke agenda yang paling penting itu adalah General Chek Up. Saya kira itu pendapat saya,” tuturnya.
Tak
hanya Adjajad, dukungan terhadap aksi protes yang disampaikan oleh Latbual pun
datang dari Sekretaris Fraksi Pembaharuan, Alfred E Lesbatta.
“Mungkin
sampai seperti apa yang disampaikan oleh Ketua Fraksi PDIP dan Ketua Fraksi
Gerindra terkait dengan General Chek Up. Kita sekarang berada di pertengahan
tahun pimpinan sehingga ini menjadi catatan penting, memang benar agenda kita
fleksibel, tetapi mesti menjadi prioritas itu yang menjadi perhatian pimpinan,”
kata Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Bursel itus.
Mendengar
aksi protes sejumlah anggota DPRD itu, Selsily yang memimpin Sidang Paripurna
pun menjelaskan bahwa apa yang diprotes oleh para anggota pun dialami oleh
pimpinan DPRD Kabupaten Bursel.
“Sebetulnya
kalau berbicara mengenai general chek up, kita pimpinan dan anggota juga
mengalami nasib yang sama. Jadi bukan hanya soal anggota saja, atau pimpinan
sudah General Chek Up dan anggota
belum. Kita semua sama,” kata Selsily yang juga Ketua DPC Partai Demokrat
Kabupaten Bursel.
Selsily
pun mengaku kecewa, sebab efektifnya memang para anggota DPRD Kabupaten Bursel
sudah harus melakukan General Chek Up paling lambat pada bulan April
2016 lalu, namun nyatanya hingga kini belum terlaksana.
“Terakhir
kemarin, saya jujur agak kecewa karena ini baru pertama kali terjadi kita di
Tahun anggaran yang lalu tidak melakukan General
Chek Up. Kemudian di tahun anggaran ini kita mengalami keterlambatan,
harusnya pada bulan Maret dan paling terlambat pada bulan April itu kita sudah
sudah harus melakukan general chek up,”
cetusnya.
Setelah
mempertanyakan hal ini berulang kali kepada Sekwan, Selsily pun kemudian
berinisiatif untuk bertemu langsung dengan pihak Rumah Sakit Umum (RSU) Dr. M
Haulussy Ambon guna membicarakan persoalan ini agar dapat direalisasikan dalam
waktu dekat.
“Saya
sudah mempertanyakan itu kepada Pak Sekwan berulang kali dan Pak Sekwan
menyampaikan bahwa suratnya sudah sampaikan kepada Direktur RSU Dr. M Haulussy
Ambon, tetapi belum ada balasan. Akhirnya saya mengambil inisiatif untuk
bertemu dengan Direktur RSU untuk membirakannya,” terang Selsily.
Dari
pembicaraannya dengan Direktur maupun dengan Wakil Direktur RSU Dr. M Haulussy
Ambon, maka telah disepakati tentang pelaksaan pelaksaan General Chek Up dimaksud.
“Puji
syukur teman-teman, inikan sekarang tergantung dari pada kita untuk menetapkan
waktu kira-kira mau kapan General Chek
Up, karena memang sudah disetujui secara langsung antara Direktur maupun
Wakil Direktur untuk proses persiapan General
Chek Up,” ungkapnya.
Menurut
Selsily, teknis pelaksanaan General Chek
Up itu direncanakan akan dilaksanakan dalam dua hari.
“Jadi,
untuk proses General Chek Up itu,
mungkin kita sama-sama jalan. Tetapi, diagendakan hari pertama mungkin 10
anggota dan besoknya 10 anggota lagi. Jadi, teknisnya sudah diatur dan tinggal
menunggu waktu kita saja, walaupun pencairan dana untuk RSU itu dia mengalami
keterlambatan, tetapi mereka memberikan ruang untuk kita bisa melakukan General Chek Up saja,” tuturnya. (SBS-02)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!