Close
Close

Kantor Bupati Bursel Dijadikan Sarang Miras oleh Satpol PP

 Suparjo Rentua (Tanpak dari Belakang)
Namrole, SBS.
Kantor Bupati Kabupaten Buru Selatan (Bursel) yang seharusnya penuh martabat, Kamis (25/08), ternodai akibat ulah sejumlah Pegawai Tidak Tetap (PTT) Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bursel, yang menjadikan kantor tersebut sebagai sarang minuman keras.
Bagaimana tidak, selaku penegak Peraturan Daerah (Perda) dibawa Komando Asnawi Gay sebagai Kasat, tak semestinya hal tak bermartabat itu diteladankan sejumlah PTT Satpol PP Bursel, terutama disaat aktivitas masih perkatoran masih ramai.
Dari pantauan wartawan, Kamis (siang, sekitar pukul 12. 23 WIT, Abdul Aziz salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) Satpol PP mendapati pos jaga pada pintu keluar Kantor Bupati Bursel dipenuhi sejumlah anggota Satpol yang tengah melakukan aksi meminum miras, saat jam kantor.

Hal ini sontak membuat, Aziz kemudian menegur sejumlah tenaga honorer tersebut untuk berhenti melakukan aksi menegak miras pada Kantor Bupati Bursel. Tapi sayangnya, upaya Aziz yang mengaku sebagai orang ketiga setelah Kasat Satpol PP Bursel Asnawy Gay, tak berbuah manis.
Sebab, para honorer itu bukannya menghentikan aksi meneguk miras di pos jaga pada pintu keluar Kantor Bupati Bursel, mereka malah tak mengubris teguran Aziz.
Sontak saja Aziz menjadi geram dan mencari pejabat di ruang Kantor Bupati untuk melaporkan kejadian terebut. Sayangnya saat mencari Asisten II Setda Kabupaten Bursel, Ais Lesnussa telah meninggalkan Kantor Bupati Bursel dengan mobil dinasnya.

Meski demikian Aziz tak kehilangan cara untuk menghentikan aksi tersebut. Ia kemudian menemui sejumlah wartawan, yang kalah itu tengah berada di Kantor Bupati dan meminta wartawan untuk mengabadikan gambar sejumlah PTT yang tengah mabuk, di areal Kantor Bupati Bursel.
Lagi-lagi, upaya tersebut pun tak berbuah manis, sebab ketika wartawan menghampiri pos jaga di pintu keluar Kantor Bupati Bursel tak mendapati adanya anggota Satpol PP yang tengah melakukan pesta miras.
Tetapi, tak lama berselang, salah satu anggota Satpol PP bernama Suparjo Rentua yang akrab di sapa Ajo, dengan mengenakan baju kaos oblong dan celana dinas, sambil mengunakan sandal jepit dengan mata memerah akibat mengkonsumsi miras dan masih berbau alkohol menghampiri Aziz, yang kala itu tengah bersama para wartawan.

“Oh undang wartawan ya?” kata Ajo kepada Aziz dengan emosi meluap. Ajo bahkan melontarkan caci maki kepada Aziz, yang dinilainya bukan siapa-siapanya.
Hal ini sempat dilerai sejumlah anggota Satpol PP dan sejumlah pegawai yang masih berada di Kantor Bupati Bursel. Bahkan, Ajo sempat mundur beberapa meter, namun kemudian kembali sambil terus memaki Aziz. Tak sampai di situ saja, Ajo yang diduga tengah di bawah pemngaruh miras masih sempat menghujani Aziz dengan bogem mentahnya ke arah bagian belakang kepala Aziz, yang membuat kaca mata yang masih melekat pada pria berdarah Bugis ini akhirnya jatuh terpental.

Saat memunguti kaca matanya yang jatuh terpental, Aziz yang tak terima perlakuan Ajo di depan umum pun menuturkan akan melaporkan permasalahan ini ke pihak kepolisian. “Dia pukul saya dari belakang kan, nanti kita berurusan di polisi saja. Model begini, bagaimana pemerintah daerah mau maju, Satpolnya sendiri minum di pos, padahal yang mengamankan Kabupaten Bursel adalah Satpol. Ini yang harus di tonton oleh seluruh masyarakat Bursel, betapa bobrok Satpolnya, Subahanallah,” ujar Sarjana Hukum ini, sambil berupaya menghubungi pihak kepolisian via selulernya.
Aziz kepada wartawan mengaku, selaku orang yang mengerti akan tupoksi Satpol PP, yang tertuang pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2013 tetang penggunaan pakaian dinas dan kelengkapannya, ia selalu mengingatkan kepada staf Satpol baru. Namun, Ajo yang sudah dalam kondisi mabuk kemudian meneriakinya.

“Selaku orang yang mengerti akan tupoksi saya menjelaskan kepada yang belum paham akan tupoksinya, eh malah dianiaya. Katanya saya ini cari muka dan cari jabatan. Ini merupakan perbuatan tidak menyenangkan di muka umum. Saat, saya meluruskan kepada beberapa honorer yang baru masuk. Mereka tadi ada beberapa orang yang mabuk-mabuk di pos, saya tegur ternyata seperti ini,” tutur suami Dekan fakultas Hukum Universitas Iqra Buru ini.

Menurut Suami Belinda Syam, ini suatu perbuatan yang tidak seharusnya terjadi apalagi sebagai seorang penegak Perda, untuk mengamankan daerah ini. Maka itu, Bupati Bursel Tagop Sudarsono Soulisa harus menindak tegas oknum tersebut. Bagaimana daerah ini bisa tertib, bila ternyata pihak keamanannya sendiri yang melakukan tindakan seperti itu, ini kan memberikan contoh yang tidak bagus untuk daerah, apalagi generasi yang akan datang. Daerah ini bila tidak dibina dan dibenahi dari sekarang bagaimana kedepannya.

“Ini harus segera diproses hukum, bila perlu Pak Bupati harus segera memecat oknum  tersebut. Selain itu, saya tetap akan menempuh jalur hukum sesuai aturan negara, sebab sebagai warga negara yang baik kita harus tunduk pada aturan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Aziz, sambil berjalan keluar Kantor Bupati untuk menghubungi pihak kepolisian.

Pantauan  media ini, seakan tak puas dengan aksi tersebut, Ajo terus menerus mengatai Aziz dengan berbagai cemohan dan makian yang tak sewajarnya dilontarkan seorang tenaga honorer kepada seorang ASN, secara frontal dan bahkan secara sembunyi di belakang Kantor Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan (BKD dan Diklat) Bursel, hingga Aziz pergi untuk menghubungi pihak kepolisian.


Kejadian ini sempat membuat heboh di areal Kantor Bupati Bursel, sebab mengundang perhatian puluhan pasang mata pegawai yang kala itu masih berada di Kantor Bupati Bursel. (SBS-02)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

أحدث أقدم