SMA Negeri Waepandan, Kecamatan Kepala
Madan, Kabupaten Buru Selatan (Bursel) hingga kini masih kekurangan ruang
kelas untuk kegiatan belajar mengajar.
Akibat kekurangan itu, ruang
perpustakaan yang ada harus digunakan untuk aktivitas baca siswa harus disulap
menjadi kantor dan ruang belajar siswa.
“Untuk RKB kita hanya baru dua ruang dan
itu digunakan untuk aktivitas belajar mengajar 80 siswa yang ada di sekolah
tersebut dari kelas VII,VIII dan IX,”ungkap Kepala Sekolah SMA Waepandan La
Nasa kepada wartawan di Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora)
Kabupaten Bursel kemarin.
Ia mengkau SMA Negeri Waepandan
didirikan pada Tahun 2009. Saat itu masih berstatus SMA LKMD. Seiring dengan
perjalanan waktu dan tuntutan pendidikan SMA LKMD Waepandan diubah namanya
menjadi SMA Negeri Waepandan. Aktivitas pendidikan masih menggunakan gedung
sekolah SMP Waepandan.
“Kita awalnya dengan SMA LKMD, dan saat itu
proses belajar mengajar masih menggunakan SMP Negeri Waepandan,”terangnya.
Pada Tahun 2012, lanjut La Nasa, status
SMA LKMD Waepandan berubah menjadi SMA
Negeri Waepandan hingga saat ini.
Ditanya soal usulan untuk penambahan
RKB, La Nasa mengaku sudah berulang kali dilakukan.
“Saya sudah berulang kali lakukan usulan
dan Tahun 2015 kemarin kita mendapatkan 2 RKB dan ruangan itu yang sampai
sekarang digunakan untuk aktivitas belajar mengajar,”terangnya.
Dari kebutuhan dan jumlah siswa yang ada,
sebut La Nasa, SMA Negeri Waepandan masih membutuhkan 2 RKB dan satu kantor
sehingga proses belajar mengajar bisa berjalan dengan baik.
“Kita masih butuh dua RKB lagi, karena
untuk sekarang ini kita masih pakai ruang perpustakaan untuk kantor dan
kegiatan belajar mengajar,”pungkasnya.
(SBS-03)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!