Namrole,
SBS.
Pengurus
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Sabtu
(20/8) menggelar Seminar Kesadaran Hukum (Kadarkum) di ruang Aula Kantor Bupati
Kabupaten Bursel.
Seminar dengan
tema : ‘Tertib Kamtibmas Menuju Pilkades Kabupaten Buru Selatan Tahun 2016 Yang
Aman, Damai dan Berkualitas’ itu dibuka langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten
Bursel, Buce Ayub Seleky dan dihadiri oleh Asisten II Setda Kabupaten Bursel
Ais Lesnussa, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bursel La Hamidi dan tiga anggota DPRD
Bursel lainnya yakni Sami Latbual, Ahmad Umasangadji dan Arwa Waris.
Sementara, tiga
pemateri yang dihadirkan dalam Seminar itu terdiri dari Kapolsek Namrole AKP
Amin dengan materinya ‘Tertib Kamtibmas Jelang Pilkades Serentak di Kabupaten
Bursel’; Kepala Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Bursel Naim Loilatu dengan
materinya ‘Hubungan Wawasan Kebangsaan dengan Pilkades Serentak di Kabupaten
Bursel’; dan Kabag Pemerintahan Setda Kabupaten Bursel Ismid Thio dengan
materinya ‘Tahapan Pilkades Serentak di Kabupaten Bursel’ dan dipandu langsung
oleh Sekretaris PWI Kabupaten Bursel yang juga wartawan Siwalima, Elvis Ch
Lahallo sebagai moderator.
Sementara
peserta Seminar yang berjumlah kurang lebih 80 orang berasal dari Kepala Desa,
Tokoh Agama maupun Tokoh Pemuda yang ada di Kabupaten Bursel.
Wakil Bupati
dalam sambutannya ketika membuka Seminar itu mengatakan pembangunan Kabupaten
Bursel yang sama-sama dicintai ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah daerah
sendiri, baik itu eksekutif maupun legislatif. Tetapi, dibutuhkan peran serta
semua pihak yang mau peduli dan memberi solusi.
Olehnya itu, terkait
dengan pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak yang puncaknya
akan dilaksanakan pada bulan November 2016 mendatang, Wabup sangat
mengapresiasi pelaksanaan kegiatan Seminar Kadarkum oleh PWI Kabupaten Bursel
tersebut. “Sebab, ini merupakan salah satu bukti dan kontribusi nyata
rekan-rekan PWI Kabupaten Buru Selatan yang peduli terhadap pembangunan di Bumi
Fuka Bipolo,” kata Wabup.
Jadi, lanjutnya,
rekan-rekan PWI tidak hanya melaksanakan tugas-tugas jurnalismenya saja, tetapi
mau terjun bersama Pemerintah Daerah maupun pihak Kepolisian untuk memberikan
pemahaman kepada masyarakat, utamanya tokoh agama, kepala desa maupun tokoh
pemuda tentang tahapan Pilkades, Wawasan Kebangsaan dan Tertib Kamtibmas jelang
Pilkades serentak Tahun ini.
“Apa yang
dilakukan oleh rekan-rekan PWI ini sangat positif. Sebab, bila kita mereviuw
jalannya pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Bursel
Tahun 2015 hingga proses pelantikan boleh berlangsung pada tanggal 22 Juni 2016
lalu, tentu memberikan gambaran bahwa masih banyak masyarakat kita yang belum
paham tentang kaidah-kaidah hukum maupun kaidah-kaidah demokrasi sehingga
menimbulkan riak-riak keributan pada sejumlah titik di masyarakat yang sudah
sepatutnya tak terjadi,” ucap mantan birokrat yang telah menjadi politisi
Partai Demokrat itu.
Maka dari itu,
lewat kegiatan Seminar Kadarkum yang diselenggarakan dengan menghadirkan pada
Tokoh Agama, Kepala Desa maupun Tokoh Pemuda, selaku pemerintah daerah Wabup, berharap
para peserta bisa mengikutinya dengan serius sehingga selaku para tokoh di
tengah-tengah masyarakat, para peserta pun dapat memberikan peran yang positif
sehingga berbagai tahapan penyelenggaraan Pilkades Serentak pada 65 desa di
daerah yang kental dengan Budaya Kai Wait ini bisa terselenggara dengan aman,
damai dan berkualitas.
Dijelaskan, tahapan Pilkades serentak 2016 telah
dimulai. Dimana, sesuai keunggulan yang terkandung dalam Undang Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Desa, sangat memberikan daya tarik tersendiri.
Pertama, Kucuran Dana ke Desa, selain
pilkades didanai melalui APBD Kabupaten. Desa pun dalam peneriman ada yang
bersumber dari APBN, wajarlah penerimaan APBDesa berkisar Rp 700 juta hingga Rp
1,4 milyar.
Kedua, Penghasilan Kepala Desa dan
Perangkat semakin meningkat. Wajar antusiasme berlomba dalam pikades serentak
ini.
Ketiga, Kewenangan Kepala Desa berbeda
dari era sebelumnya karena pembagian kewenangan.
Keempat, Masa Jabatan Kepala Desa tiga kali.
Wajar peminat mengikuti pilkades serentak 2016 semakin bertambah.
Kelima, Penguatan Fungsi BPD terutama
pembuatan Peraturan Desa.
Lima keunggulan itu, katanya, membuat tingginya minat
mengikuti Pilkades serentak Tahun 2016 nantinya. Kendati begitu, pelaksanaan Pilkades serentak
ini haruslah tetap dimaknai sebagai pesta demokrasi di tingkat desa yang
harusnya digunakan untuk menghasilkan Kepala Desa yang berkualitas dalam
kondisi yang aman dan damai serta tidak menjadikannya sebagai moment untuk
memecah belah hubungan persaudaraan masyarakat dalam keributan-keributan yang tidak
harus terjadi diantara orang Kai Wait (Saudara-red).
“Sebab, selaku pemerintah daerah, kami berharap Pilkades
serentak 2016 tidak akan menimbulkan keributan-keributan ataupun konflik sosial
lainnya. Pilkades serentak 2016 yang dikehendaki adalah Pilkades yang
berlangsung dengan tenang, tenteram, dan damai. Desa tetap dalam keadaan yang
kondusif dam dinamis sehingga kedepan, berbagai pembangunan di desa-desa pun
akan berlangsung sesuai harapan bersama kita,” harapnya.
Sebagai Pemerintah Daerah, Wabup yakin dengan
terselenggaranya kegiatan ini, maka berbagai materi yang akan disajikan oleh
ketiga pemateri, para peserta bukan hanya memiliki pegangan pemahaman tentang
berbagai Tahapan Pilkades Serentak semata, tetapi lewat kegiatan seminar ini
akan semakin menumbuhkan Wawasan Kebangsaan kita, utamanya akan menumbuhkan
rasa cinta terhadap bangsa dan negara ini, akan menumbuhkan rasa cinta kepada
Kabupaten ini maupun rasa cinta kepada desa kita masing-masing.
Dimana, atas pemahaman yang dimiliki serta rasa cinta yang
mendalam terhadap daerah yang kita cintai ini, akan terjamin kondisi Kamtibmas
yang jauh dari berbagai pelanggaran hukum.
Pada kesempatan itu, atas nama Pemerintah Daerah dan
jajaran, Wabup mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, yang karena
partisipasinya telah peduli dan memberikan solusi bagi pembangunan di daerah
yang terus kita bangun ini.
Disamping, Wabup pun berharap, kontribusi-kontribusi
kepedulian dan solusi itu pun bisa diwujudkan oleh berbagai pihak lainnya yang
cinta akan daerah ini.
“Jadi, bukan hanya PWI saja, tetapi dengan berbagai
keberadaan kita sebagai tokoh agama, kepala desa dan tokoh pemuda maupun
stakeholder lain, kita semua pun dituntut untuk bersama-sama bergandengan
tangan memajukan pembangunan di daerah ini dari berbagai sisi kehidupan,
utamanya pembangunan terhadap sumber daya manusia, dalam hal ini mental
kekinian masyarakat kita,” pintanya.
Hal yang paling menarik lagi, lanjut Wabup, kegiatan Seminar
ini diselenggarakan oleh rekan-rekan PWI ini dengan anggaran swadaya mereka.
“Hal ini layak diapresiasi. Sebab, kegiatan Seminar Kadarkum
yang diselenggarakan dengan Tema sebagaimana saya sebutkan tadi harusnya
menjadi tugas mutlak dari pemerintah daerah bersama pihak kepolisian,” cetusnya.
Tetapi, tambahnya, teman-teman PWI mau mempolori hal itu dan
atas dasar pelaksanaan kegiatan Seminar Kadarkum yang sudah dilaksanakan ini,
kami atas nama Pemerintah Daerah pun menyampaikan terima kasih yang mendalam
kepada rekan-rekan PWI atas kontribusi kepedulian yang telah memotivasi dan
memberi solusi bagi pembangunan mental hukum bagi masyarakat di daerah ini.
Bukan hanya itu, pihaknya pun turut menyampaikan terima
kasih bagi rekan-rekan PWI yang sudah mendukung jalannya pemerintahan dirinya
bersama Bupati Tagop Sudarsono Soulissa selama periode pertama hingga periode
kedua yang sementara berlangsung ini.
“Ucapan terima kasih yang serupa pun kami sampaikan kepada para
Tokoh Agama, Kepala Desa maupun Tokoh Pemuda di daerah ini. Sebab, kami sadar
betul bahwa perjalanan kepemimpinan kami selama ini tidak terlepas dari
dukungan semua pihak, termasuk Bpk/Ibu/Sdr/i yang kami yakini sungguh sangat
mencintai daerah ini,” tuturnya.
Sementara itu,
Ketua PWI Kabupaten Bursel, Taufik Hidayat Tuanaya dalam laporannya mengatakan di
Tahun 2016 ini akan digelar Pemilihan Kepala Desa atau Pilkades serentak pada
65 Desa.
“Olehnya, sudah
barang tentu menjadi kewajiban kita bersama untuk turut serta mensukseskan
pelaksanaanya dalam kondisi aman dan damai serta dapat menghasilkan para Kepala
Desa yang berkualitas dalam memimpin masing-masing desanya kedepan,” kata
Tuanaya yang juga wartawan Suara Maluku.
Terkait maksud
tersebut, lanjut Tuanaya, PWI Kabupaten Buru Selatan sebagai satu-satunya wadah
berhimpun para wartawan di Bumi Fuka Bipolo ini pun merasa terpanggil untuk
berkontribusi secara nyata.
Sebab, jika
bercermin dari rangkaian agenda demokrasi di level Kabupaten Bursel yang telah
berlangsung dan kembali mempercayakan Bapak Tagop dan Pak Buce sebagai Bupati
dan Wakil Bupati di periode kedua kali ini, tentu ada banyak riak-riak
keributan yang turut menyertainya dan tak seharusnya terjadi.
“Atas dasar itu,
sebagai orang-orang yang mencintai daerah ini, kami pun rindu agar proses
demokrasi yang akan berlangsung di level desa pada 65 desa nantinya tidak
bermuara pada berbagai gejolak dan keributan yang mungkin saja bisa terjadi
jika kita tak paham betul soal berbagai tahapan Pilkades bahkan berbagai kaidah
hukum yang mengaturnya,” ucapnya.
Maka dari itu,
PWI merasa perlu untuk terjun langsung guna menggelar Seminar Kadarkum dengan
harapan agar Pilkades serentak nantinya bisa berjalan sesuai harapan bersama
kita.
“Jadi, melalui
kegiatan ini, kami mencoba menjadi pelopor bagi seluruh stakholder di daerah
ini, sebab hal ini sebenarnya bukan tugas utama kami sebagai organisasi
berhimpun para wartawan. Sebab, tugas ini ada pada Pemerintah Daerah dan
jajaran Kepolisian,” ujarnya.
Tetapi,
tambahnya, seperti kata Saya tadi, kegiatan
ini kami lakukan atas dasar cinta terhadap daerah ini. Sebab, kami tidak ingin
ada lagi keributan-keributan di tengah-tengah masyarakat kita yang sudah lama
hidup dalam budaya yang cukup kuat yakni budaya Kai Wait.
“Melalui kesempatan
ini pun saya mengajak semua stakholder di daerah ini untuk turut serta
menunjukan kerja nyata yang bermuara pada sikap peduli dan mau memberi solusi
bagi Bursel yang lebih baik di kemudian hari,” ajaknya.
Tuanaya
menjelaskan, maksud dari dilaksanakannya kegiatan ini ialah para Kepala
Desa, Tokoh Agama, maupun Tokoh Pemuda di Kabupaten ini dapat memahami secara
detail berbagai tahapan Pilkades Serentak yang akan berlangsung dalam rasa
cinta terhadap daerah yang dilandasi pada wawasan kebangsaan yang kuat serta
bersandarkan pada aturan dan kaidah hukum yang berlaku serta
mensosialisasikannya kepada masyarakat luas di desa masing-masing.
“Sedangkan,
tujuan dari kegiatan ini ialah Pilkades serentak yang akan berlangsung pada
Tahun 2016 ini akan berlangsung dalam kondisi aman dan damai serta bisa
menghasilkan 65 Kepala Desa yang berkualitas untuk membangun desa-desanya
masing-masing,” tuturnya. (SBS-02)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!