Close
Close

Watubun Beri Sinyal Siap Nyalon Gubernur Maluku

Namrole, SBS.
Komaruddin Watubun, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Bidang Kehormatan telah memberi sinyal bakal maju sebagai Calon Gubernur Maluku periode 2018-2023 mendatang.
Sinyal tersebut dilontarkan Watubun kepada wartawan di Namrole ketika usai melakukan peletakan batu pertama Pembangunan Gedung Sekretariat DPC PDIP Kabupaten Bursel, Senin (22/08).
Menurut Watubun, hingga saat ini, memang banyak pihak yang telah memintanya untuk maju sebagai Gubernur Maluku serta memberikan perhatian khusus bagi daerah yang kental dengan budaya Pela Gandong ini.
“Banyak orang yang minta begitu. Karena orang minta saya memberikan perhatian. Tetapi kalau kemudian kan rakyat yang menentukan. Kalau rakyat Maluku merasa saya dibutuhkan ya, saya akan menjawab. Kan begitu,” kata Watubun.

Menurut Watubun, dirinya akan siap bertarung di Pilkada Maluku Tahun 2018 mendatang,asal saja rakyat Maluku mendukungnya.
“Itu tadi saya bilang saya siap tergantung rakyat siap atau tidak. Kalau rakyat mendukung ya saya siap, tetapi kalau rakyat tidak mendukung, buat apa saya maju,” ujar anggota Komisi II DPR RI itu.
Menurut Watubun, maju sebagai Gubernur Maluku bukanlah semata-mata merupakan kepentingan PDIP, melainkan kepentingan Maluku secara luas.

“Saya mau menjawab itu bukan karena kepentingan PDIP tetapi, kepentingan rakyat Maluku karena tadi saya lihat kondisi Maluku keseluruhan yang seperti itu. Jadi kalau PDIP kan bagian kecil dari itu. Sebab, Gubernur itukan kepentingan Maluku,” ungkap mantan Ketua DPD PIDP Papua selama 20 Tahun itu.

Sementara itu, dalam sambutannya ketika meletakkan batu pertama, Watubun mengaku bahwa Maluku punya masa jaya di masa lalu, Maluku menjadi negeri yang hebat waktu awal kemerdekaan.
“Ada suku jawa, suku batak, suku padang dan suku Maluku. Empat suku ini yang berjaya disaat Indonesia merdeka, tetapi hari ini, nama besar Maluku itu hanya tinggal cerita. Menjadi tanggung jawab siapa? Ya tanggung jawab anak-anak muda ini, di tangan saudara-saudara, itu akan dikembalikan. Itu titipan para leluhur kita, termasuk leluhur disini yang melahirkan sekalian itu untuk membawa nama besar ini. Ini harus diingat. Jadi, tidak cukup kita cerita Indonesia tanpa Maluku, bukan Indonesia. Ah lagu lama itu,” ujarnya.

Jadi, menurut Watubun, semua partai politik berkewajiban mengembalikan nama besar Maluku, termasuk PDIP.
“Konsolidasi kepada partai yang kuat dan baik untuk mendapat kepercayaan rakyat, berpotensi dan berpeluang mengembalikan kejayaan masa lalu. Tanpa itu, anda hanya tinggal cerita kosong,” tuturnya.
Olehnya itu, lanjutnya, kepemimpinan di Maluku haruslah bisa diwariskan kepada generasi berikut dan tidak serta merta menjadi kepemimpinan yang bersifat dinasti.
“Tadi saya cerita Maluku seperti itu karena yang tua tetap tinggal terus disitu dan tidak melahirkan generasi berikutnya. Sejarah ini harus diwariskan kepada penerus. Jangan mati dengan sejarah itu sendiri. Jadi, pemimpin itu harus melahirkan pemimpin. Jangan habis pimpin, diwariskan ke istri, anak dan gulung tikar, habis sudah,” cetusnya.

Watubun mengatakan, dengan usai Republik Indonesia yang sudah 71 Tahun, harusnya putra-putri Maluku pun harus lebih banyak yang bisa bersaing di kancah perpolitikan nasional maupun lokal.
“Tadi, saya singgung kita punya masa kejayaan di awal masa republik berdiri, mestinya semakin lama usia republik, kita semakin banyak manusianya. Tetapi, semakin panjang usia republik, kita semakin hilang dari pentas politik lokal maupun nasional,” ungkapnya.

Watubun mengaku malu karena selama ini hanya pejabat daerah dari berbagai daerah di jawa yang mampu tampil di kancah perpolitikan nasional, sedangkan dari Maluku kian meredup.
“Kita juga malu yach kalau lihat daerah-daerah di Jawa, Bupati ini muncul dengan kreativitas, Bupati ini dan Walikota ini dan di blow up habis oleh nasional, bahkan internasional. Kenapa kita tidak bisa, itu pertanyaannya. Memang kita tidak bisa? harusnya bisa karena kita punya sejarah kebesaran di masa lalu,” paparnya.

Olehnya itu, Watubun berharap semua pihak di Maluku bisa bergandengan tangan guna mengembalikan masa-masa kejayaan itu.

“Itu pesan untuk menjadi bahan intropeksi, refleksi kepada seluruh rakyat Maluku untuk menginropeksi seluruh perjalanan masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang,” tuturnya. (SBS-02)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

أحدث أقدم