Menyikapi potensi perikanan di
Kabupaten Buru Selatan (Bursel) yang sesungguhnya sangat berpotensi untuk
dikelola, namun terhambat dengan skill atau kemampuan yang dimiliki para
nelayan, maka anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia
Perwakilan Maluku mengusulkan untuk Kecamatan Namrole harus memiliki Tempat
Pendaratan Ikan (TPI).
“Skill yang saya lihat belum
terlalu tinggi, nelayan-nelayan punya kemampuan sangat terbatas, saya ambil
contoh nelayan Galala dan Latuhalat, di tengah-tengah laut Banda bisa mencari
hingga berhari-hari harusnya di sini juga bisa. Itu soal etos kerja,” kata Jhon
Pieris saat menjaring aspirasi dengan Pemkab Bursel, Selasa, (1/11) di ruang
rapat Bupati dan Wakil Bupati Bursel.
Meski demikian, pihaknya percaya
bahwa kedepan Pemkab akan mencari jalan keluar agar nelayan-nelayan tidak lagi
menangkap ikan secara tradisional tapi dengan kapal-kapal modern.
“Dalam rangka itu saya usulkan
untuk membuat Tempat Pendaratan Ikan (TPI), harus di bangun di Namrole. Sebab,
potensi perikanan di Namrole untuk Pulau Buru itu sangat besar,” kata Jhon yang
juga Guru Besar hukum Tata Negara Universitas Kristen Indonesia (UKI).
Pieris menyebut, nelayan-nelayan
dari berbagai daerah itu mencari di Bursel, dari Sulawesi Tengah, Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Utara bisa mencari ikan sampai di laut Buru.
“Itu tidak masuk akal saya. Itu
memang hak mereka juga untuk mencari ikan, sebab mereka juga warga Indonesia.
Karena memang tidak ada nelayan Buru yang memiliki skill seperti itu,” ujar
senator dua periode ini. (SBS-YB)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!