Close
Close

Juhana : Giat Nusantara Bersatu, Sarana Memupuk Kembali Hubungan Keagamaan

Namlea, SB
Pemerintah Kabupaten Buru bersama jajaran TNI/Polri, Rabu (30/11) menggelar kegiatan Nusantara Bersatu dalam rangka menyatukan persepsi dan kekuatan guna menjaga ketentraman dan kedamaian di Kabupaten tersebut.

Kegiatan yang dipusatkan di ruang Aula Kantor Bupati Buru dan dimulai pukul 08.00 WIT itu turut menghadirkan jajaran tokoh agama maupun tokoh adat serta pelajar di daerahitu.

Plt. Bupati Buru, Ir Juhana Soedrajat dalam sambutannya diselah-selah kegiatan itu mengatakan, jika telah terbangun dan terjaga kebersamaan diantara semua pihak termasuk para tokoh agama, tokoh adat mauupun berbagai komponen masyarakat lainnya, maka kesatuan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) secara umum dan di Kabupaten Buru secara khusus dapat terjalin dengan baik.
Dimana, menurut Juhana, yang paling terpenting adalah menjaga ketertiban, kerukunan, persatuan dan kesatuan di NKRI pada umumnya dan terkususnya di tanah Buru yang kita cintai bersama sehingga tidak memberikan ruang bagi kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab.


“Dengan adanya kegiatan seperti ini, kita dapat memupuk kembali tali siraturahmi antara umat beraagama," kata Juhana.

Apalagi, lanjut Juhana,  di Pulau Buru ini ada bermacam ragam budaya, adat istiadat, agama dan suku sehingga keragaman itu perlu dijaga dan dirawat serta dilestarikan oleh generasi-generasi penerus bangsa.

Sementaa itu, perwakilan dari tokoh agama Kabupaten Buru Pdt. W. Lesbassa dalam orasinya menyebutkan bahwa banyak orang mencoba merongrong kesatuan NKRI, tetapi Indonesia tetap mampu menjaga kesatuan kebhinekaan tunggal ika tersebut, sehingga tidak satupun dapat memecah belahkan nusa dan bangsa ini, sebab didalamnya terdapat kekuatan-kekuatan agama yang mampu menopang kesatuan dan kejayaan negara.
“Dengan ivent yang bertema Nusantara Bersatu ini Kabupaten Buru secara khusus dapat menumbuh kembangkan akhlak dan moral serta hubungan orang basudara atau Kai Wait yang selalu menjadi satu kesatuan yang utuh yang terjalin dari dulu hingga masa kekinian," kata Lesbassa.

Menurut Lesbassa, pada prinsipnya Indonesia tanpa Islam bukan Indonesia, Indonesia tanpa Kristen bukan Indonesia, Indonesia tanpa Khatolik bukan Indonesia, Indonesia tanpa Budha bukanlah Indonesia, Indonesia tanpa Hindu bukanlah Indonesia.

Olehnya, Lesbassa mengajak agar masyarakat di daerah itu sebagai Kai Wait dapat terus menyatukan tekad untuk menjaga keutuhan dan menyatukan persepsi guna menciptakan solidaritas kerukunan umat beragama yang kuat di negeri tercinta ini.  (SBS-TL)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

أحدث أقدم