Close
Close

Kuasa Hukum : RAMA Tak Menghina Etnis Buton

Namlea, SBS
Ketua Tim Hukum dan Advokasi Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Buru Nomor Urut 2, Ramly Umasugi-Amostofa Besan (RAMA), Fahri Bachmid, S.H,.M.H. membantah bahwa RAMA telah melakukan penghinaan terhadap etnis Buton (Sulawesi Tenggara) sebagaimana diberitakan sejumlah media massa lokal, baik cetak maupun online beberapa hari belakangan ini.
Menurut Fahri berita tersebut adalah ‘Hoax’, tidaklah benar, fitnah dan bersifat ‘character assasianation’ atau pembunuhan karakter serta dimaksudkan untuk menyuguhkan informasi secara distorsif, yang jelas tidak mengandung kebenaran. 
“Hal itu sangat jauh dari jati diri kejuangan Pasangan RAMA. Pasangan RAMA tidaklah menghina etnis tertentu maupun etnis yang lain,” tegasnya melalui release yang disampaikan kepada Suara Buru Selatan, Minggu (15/1).
Lanjut Fahri, paradigma serta idiolagi perjuangan Pasangan RAMA senantiasa mengedepankan prinsip-prinsip kebinekaan serta pluralisme, karena Kabupaten Buru adalah miniatur Indonesia yang tentunya didalamnya terintegrasi berbagai macam entitas suku, agama dan golongan.
Kata Fahri, ini merupakan prinsip dasar serta visi dari pasangan RAMA itu sendiri. Hakikatnya pasangan RAMA itu identik dengan keberagaman maupun kebhinekaan serta sangat jauh dari paham serta pandangan-pandangan yang sektarian seperti itu.
“Jadi, kami ingin tegaskan bahwa isu yang sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak tertentu dalam proses Pilkada Buru saat ini adalah tidak benar dan mengandung muatan fitnah yang didesain secara terencana dan dikembangkan secara sistematis untuk membodohi dan mempengaruhi opini masyarakat kemudian pasangan RAMA dicitrakan secara negatif,” paparnya.
Pihaknya berpendapat bahwa itu hanyalah kebohongan yang tidak mencerahkan serta cenderung sesat. Dimana, materi kampanye pasangan calon RAMA prinsipnya selalu mengedepankan materi kampanye berbasis program kerja yang sistemik dan terukur dan sangat menghargai nilai-nilai Hak Asasi Manusia dan Kebhinekaan, bahwa seluruh etnis yang tinggal dan telah menjadi bagian dari warga masyarakat Kabupaten Buru merupakan bagian yang utuh dan tak bisa dipisahkan dalam proses pembangunan dan kemajuan Kabupaten Buru.
“Ini adalah bentuk kampanye hitam (black campegn) yang secara terencana dihembuskan secara massif kepada masyarakat, tapi menurut hemat kami masyarakat tidak terpengaruh sedikitpun dengan isu yang tidak cerdas serta mutunya rendahan seperti ini,” ujarnya.
Terkait hal itu, pihaknya pun telah secara khusus mengambil beberapa langkah penting untuk menangapi dan merespons secara hukum atas fitnah ini.
“Kami sudah melakukan investigasi menyeluruh atas sumber maupun subjek hukum atas info sesat ini dan yang sengaja melemparkan isu-isu berbau SARA seperti itu, kami akan respon secara keras atas pembuat berita ‘Hoax’ ini,” ucapnya.
Lanjutnya lagi, Sabtu (14/1) malam, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Panwas Kabupaten Buru serta aparat keamanan, dalam hal ini Polres Buru terkait langkah-langkah hukum yang dipandang perlu untuk diambil dalam menindak pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Kami pastikan penegakan hukum atas masalah ini harus segera dilakukan. Hal ini demi meminimalisir social impec kepada masyarakat, agar kerukunan dan kehidupan harmoni masyarakat Buru tetap terjaga,” tuturnya.  
Sebelumnya diberitakan, Kapten Inf (purn) La Araba Siompo mengaku sedih ketika orang Buton dihina. Karena itu ia meminta warga Buton Buru bersatu melawan penghinaan ini dengan tak memilih RAMA.
Hal itu diungkapkan Ketua Relawan Sultra Bersatu, Kapten Inf. purn. La Araba Siompo di hadapan warga Buru etnis Buton di Dusun Waeruba, Rabu (11/1) malam. 
Kalau yang dihina adalah pribadi, ia mengaku tak akan ambil pusing. Tapi bila yang dihina adalah suku, maka bukan hanya sedih, tapi La Araba juga sangat murkah dan sangat mengecamnya.
"Di kita ini banyak orang pintar, kenapa kita mau dihina-hina terus. Ayo bangkit dan kita lawan," tegaskan dia.
Hal yang sama juga diungkapkan Pengurus DPC PPP Buru, Ode Fenti saat berbicara di hadapan warga Waeruba semalam. Tanpa tedeng aling-aling, ia juga mengecam tindakan tidak terpuji yang dilakukan Amus Besan calon wakil bupati dari paslon RAMA.
Untuk itu, ia memompa semangat warga etnis Buton Buru agar bersatu melawannya dengan cara memilih pemimpin yang santun dan juga jauh dari skandal perselingkuhan dan perdagangan  miras serta wanita malam. (SBS-02)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

أحدث أقدم