Namrole, SBS
Sungguh mengecewakan, karena hingga melewati pertengahan bulan Januari 2017 ini, masih banyak pegawai, baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di lingkup Pemerintah Kabupaten Buru Selatan (Bursel) yang masih saja malas berkator usai libur Tahun Baru.
Sungguh mengecewakan, karena hingga melewati pertengahan bulan Januari 2017 ini, masih banyak pegawai, baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di lingkup Pemerintah Kabupaten Buru Selatan (Bursel) yang masih saja malas berkator usai libur Tahun Baru.
Hal ini tergambar ketika dilaksanakannya upacara Hari
Kesadaran Nasional, Selasa (17/01) di halaman Kantor Bupati Bursel, ternyata
hanya dihadiri oleh sedikit PNS dan PTT. Ini menunjukkan bahwa kesadaran
pegawai di Bursel sebagai abdi Negara dan abdi masyarakat masih sangat minim.
Akibatnya, Asisten II Setda Kabupaten Bursel Ais
Lesnussa sebagai Inspektur Upacara (Irup) ketika membacakan sambutan Bupati
Tagop Sudasono Soulissa diselah-selah upacara tersebut pun secara tegas menginstruksikan
kepada pihak BKD dan Diklat Kabupaten Bursel yang dikomandoi oleh AM Laitupa
untuk menindak tegas setiap pegawai yang masih kedapatan malas berkantor.
“Saya tegaskan kepada pimpinan SKPD agar PNS maupun PTT yang sampai hari
ini masih belum melakukan aktivitas masuk kantor tanpa kejelasan, agar segera
dilakukan tindakan disiplin sesuai
ketentuan peraturan yang berlaku,” tegasnya.
Menurutnya, upacara peringatan Hari Kesadaran Nasional
yang diselenggarakan merupakan upaya untuk membangkitkan kesadaran dan semangat pegawai
sebagai aparatur pemerintah dalam rangka melaksanakan tugas-tugas pembangunan,
dan pelayanan kepada masyarakat di daerah tercinta ini.
Untuk itu, PNS sebagai aparatur dan administrator negara serta penggerak
roda birokrasi pemerintahan, selalu dituntut untuk mengedepankan peran utamanya
sebagai abdi negara dan abdi masyarakat yang memiliki tugas dan kewajiban dalam
melaksanakan kewajiban bernegara, sesuai dengan amanat konstitusi dan semua
peraturan hukum yang berlaku.
Dimana, lanjutnya, dalam perannya sebagai abdi masyarakat, pegawai
dituntut untuk selalu memberikan pelayanan publik terbaik kepada seluruh
masyarakat. Sedangkan, dalam perannya sebagai abdi pemerintah, pegawai harus
senantiasa memberikan dukungan pada pelaksanaan tugas keseharian pemerintah
yang dilakukan oleh segenap jajaran pemerintahan, baik di tingkat pusat sampai
ke daerah-daerah, termasuk Kabupaten Bursel.
“Sejalan dengan peran PNS sebagaimana Saya sebutkan, maka melalui
pelaksanaan upacara di hari ini, harus dapat pula dimaknai sebagai momentum
untuk meningkatkan kesadaran kita dalam menterjemahkan dan mengaplikasikan
makna serta arti dari Panca Prasetia Korps Pegawai Republik Indonesia yang
telah kita iafalkan secara bersama,” ujarnya.
Terkait dengan Panca Prasetia KORPRI, maka sebagai Public Service, PNS harus
dapat meningkatkan disiplin kerja, taat terhadap aturan serta mampu untuk
menghayati dan melaksanakan setiap tugas dan fungsi masing-masing secara
maksimal, sehingga kinerja dan disiplin aparatur di daerah ini dapat
ditingkatkan dengan baik.
“Dalam melakukan tugas keseharian kita saya berharap PNS di lingkungan
Kabupaten Bursel untuk selalu berujuk pada aturan dan perundang undangan,”
harapnya.
Tambahnya lagi, dengan adanya peringatan Hari Kesadaran Nasional
diharapkan dapat mampu memberikan dorongan kepada semua PNS untuk meningkatkan
rasa memiliki terhadap pemerintah Kabupaten Bursel.
“Rasa memiliki itu tergambar dari keinginan kita untuk menjadi bagian
yang utuh dari keluarga besar Pemerintah Kabupaten Bursel,” tuturnya.
Selain itu, menurutnya, dalam rangka harmonisasi kerja pendistribusian
kewenangan kepada bawahan harus terus dilakukan secara merata sehingga
masing-masing kita dapat diberdayakan dalam wujud pembinaan karier kedepan
sesuai bidang tugas di lingkungan kerja masing-msing.
“Semua ini kita lakukan dalam rangka meningkatkan semangat dan kesadaran
kita dalam berbangsa dan bernegara tanpa melihat berbagai latar belakang
hubungan kekerabatan maupun emosional dalam membina kehidupan kebersamaan
dengan menjauhkan prinsip-prinsip primordialisme dan feodalisme kedaerahan yang
sering mendominasi profesionalisme aparatur di daerah Fuka Bipolo yang
sama-sama kita cintai ini,” (SBS-02).
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!