Close
Close

Ramly Tantang Camat Berkelahi Saat Kampanye di Wamlana

Ramly Umassugi
Namlea, SBS
Kandidat petahana Ramly Umasugi pernah menantang Camat Air buaya, M Rauf Hentihu berkelahi saat ia berkampanye di Wamlana, Ibukota Kecamatan Fenalisela belum lama ini.

Hal itu diungkapkan mantan Bupati Buru dua periode Husnie Hentihu saat tampil sebagai jurkam terakhir saat paslon BARU, kampanye di kompleks Perumahan Bukit Permai, Minggu (16/1) malam.
"Waktu kampanye di Wamlana undang orang mau baku pukul. ini katong mau pilih pemimpin atau pilih kepala geng," kata Husnie lantang.

Dipertegas lagi olehnya, kalau mau baku pukul, maka adik kandungnya yang ditantang berkelahi oleh Ramly tidak akan meladeninya.

"Ini katong mau pilih pemimpin, kalau mau baku pukul katong tar bisa,"kata Husnie yang disambut suara riuh massa.

Menurut Husnie, mestinya arena kampanye dari panggung ke panggung itu digunakan bukan untuk memfitnah, melainkan untuk adu otak, adu konsep yang menjadi jualan paslon ke masyarakat. Itu baru namanya kampanye dan silahkan jualan program.

Ia berharap agar semua memberikan pendidikan demokrasi yang baik kepada masyarakat. Bukan berpesta orang mabok.



Bahkan pada kesempatan itu, Husnie juga menyentil beberapa anggota dewan yang jadi jurkam di kubu seberang.

"Katanya dong batarea bapa Unie tar bikin apa-apa, bapa Unie korupsi. Bae-bae, jang beta buka kamong. Ada masih muda muda lai su pancuri,"ingatkan Husnie.

Dalam orasi singkat karena terbatas dengan waktu kampanye yang sudah harus selesai pukul 24.00 WIT, Husnie dalam kesempatan itu mengatakan kalau paslon BARU adalah figur yang pas dan cocok memimpin Buru ke depan. BARU hadir untuk membawa perubahan lebih baik, setelah rakyat menilai bupati di periode ini gagal dalam banyak hal.

Ia lalu mengulas pondasi pembangunan Kabupaten Buru saat masih memimpin bersama Bakir Lumbessy sebagai wakil bupati, dimana mereka sudah bersusah payah membangun dan menata perencanaan dengan baik dan mengedepankan pembangunan pertanian dalam arti yang luas sebagai sektor unggulan.

Namun, menurut Husnie kondisi kini berbalik. Sentra perikanan redup dan mati suri, lahan kering tak mendapat perhatian yang baik.

Bahkan lahan pertanian produktif yang di era kepemimpinannya sudah mencapai 6000 ha lebih, di musim tanam tahun ini hanya terealisasi seluas 4000 ha lebih.

"Ini kondisi berbahaya bagi masa depan daerah, padahal sudah ada komitmen untuk menetapkan daerah ini sebagai lumbung pangan," tegasnya.

Ia juga memaparkan tentang program Lumbung Ikan Nasional (LIN) di Maluku.
"Dimana kesiapan kita, dimana kesiapan masyarakat Buru untuk menyongsong ini?, semua kabur," tegas Husnie. (SBS-10)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

أحدث أقدم