Ketua Relawan Sultra Bersatu, Kapten
Inf. (Purn) La Araba Siompo mengaku sangat sedih ketika orang Buton dihina.
Karena itu ia meminta warga Buton Buru bersatu melawan penghinaan ini dengan
tak menentukan pilihannya kepada paslon RAMA.
Hal itu diungkapkan oleh Siompo di
hadapan warga Buru etnis Buton di Dusun Waeruba, Rabu (11/1) malam.
Kalau yang dihina adalah pribadi, ia
mengaku tak akan ambil pusing. Tapi bila yang dihina adalah suku, maka bukan
hanya sedih, tapi La Araba juga sangat murkah dan sangat mengecamnya.
"Di kita ini banyak orang
pintar, kenapa kita mau dihina-hina terus. Ayo bangkit dan kita lawan,"
tegaskan dia.
Hal yang sama juga diungkapkan
Pengurus DPC PPP Buru , Ode Fenti saat berbicara di hadapan warga Waeruba
semalam. Tanpa tedeng aling-aling, ia juga mengecam tindakan tidak terpuji yg
dilakukan Amus Besan calon wakil bupati dari paslon RAMA.
Untuk itu, ia memompa semangat warga
etnis Buton Buru agar bersatu melawannya dengan cara memilih pemimpin yang
santun dan juga jauh dari skandal perselingkuhan dan perdagangan miras serta wanita malam.
Sementara itu wartawan media ini
lebih jauh melaporkan pada kampanye siang hari di Desa Bara, Kecamatan
Airbuaya, kedatangan rombongan paslon BARU, Bakir - Rully disambut meriah oleh
warga setempat. Hal yang sama juga terjadi di Desa Waehotong BARU di sore hari
dan Dusun Waeruba di malam hari.
Khusus di Waeruba, kandidat kuat
bupati, Bakir Lumbessy selain memaparkan program kerja, juga berani memastikan
di akhir tahun 2017 nanti, dusun itu sudah berobah status menjadi desa.
Bahkan beberapa dusun di kecamatan
Airbuaya yang dari sisi persyaratan sudah bisa menjadi desa akan secepatnya
dialihkan status. Selanjutnya akan ada lagi penambahan kecamatan dengan memecah
Airbuaya menjadi dua kecamatan.
Walau mendapat sambutan meriah,
khusus di Desa Bara, ada tindakan yang tidak terpuji yang dilakukan oleh oknum
kades, sekdes, oknum kepsek serta para guru serta dibantu satu oknum pengusaha,
Taha Mamulaty yang memobilisasi sebagian warga keluar kampung, termasuk
anak-anak sekolah.
Tujuannya, agar mereka tak mendengar
program Paslon BARU soal APBD untuk rakyat, sehingga warga tak tergoda ikut
memilih BARU. Bahkan tower telkomsel yang dikelola Dinas Infokom juga sengaja
dimatikan agar komunikasi seluler terputus.
Fatalnya lagi, ada oknum yang
mengirim warga dari luar Desa Bara dalam kondisi mabuk untuk mengacaukan
kampanye. Bahkan di malam hari, ada beberapa anak sekolah yang diperalat untuk
merobek bendera partai PPP dan PKS.
Khusus soal perobekan bendera, Ketua
PPP, Aziz Hentihu dan Ketua PKS, Abdul Haer Latif Waekibo mengaku akan ada
langkah hukum dengan dibuat pelaporan tertulis dari partai masing masing.
Sedangkan menyangkut oknum yang
mabuk dan disuruh mengacaukan di lokasi kampanye, termasuk memobilisasi warga
keluar kampung, Aziz menyerahkan sepenuhnya kepada panwascam Airbuaya dan
Panwaslu serta aparat kepolisian untuk menindaklanjutinya. (SBS-10)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!