Komisi D DPRD Maluku
dalam kunjungan pengawasannya di Kabupaten Buru Selatan (Bursel) Selasa, (07/03)
menerima keluhan dari Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 1 Namrole dan para
guru terkait dengan sarana prasarana, infra struktur maupun tenaga pengajar
yang dibutuhkan sekolah tersebut, mengingat sekolah tersebut adalah
satu-satunya yang dijadikan sekolah teladan dan contoh bagi sekolah lain yang
ada di kabupaten yang di pimpin oleh Bupati Tagop Sudarsono Soulissa dan Wakil
Bupati Buce Ayub Seleky ini.
Dalam kunjungan
ini, Komisi D DPRD Maluku ini terdiri dari Jhon Rahantoknam dari PDI
Perjuangan, Ramli Mahulete dari PAN, Saoda Tethol dari Partai Gerindra, Temi Oersepuny
dari Partai Hanura dan Tin Renyaan dari Partai Nasdem.
Ketua tim Komisi
D DPRD Maluku, Jhon Rahantoknam yang di dampingi Sekda Kabupaten Bursel Ir.
Syharoel Pawa disela-selah kunjunganya, menjelaskan bahwa kehadiran mereka di Bursel
ini dalam rangka mengawasan terhadap perkembangan di berbagai bidang seperti
pendidikan, kesra, dan koperasi yang sudah menjadi tanggung jawab pemerintah
provinsi.
“Kunjungan kami
saat ini dengan agenda untuk melihat beberapa kegiatan yang di biayai oleh APBD
Provinsi maupun APBN,” kata Rahantoknam.
Selain itu, Rahantoknam
mengatakan dalam kunjungan ini, Komisi D juga akan melihat sekolah-sekolah yang
ada di Kabupaten Bursel, khususnya SMA dan SMK yang ada di pusat kota
Kabupaten, baik itu kondisi sekolah maupun proses belajar mengajar serta sarana
dan prasarana apa saja yang menjadi kebutuhan sekolah.
Lanjutnya, setelah
menyerap semua keluhan serta aspirasi dari para guru ia bersama kawan-kawan
akan memperjuangkan keluhan-keluhan tersebut serta mengupayakan dalam rangka
memajukan dunia pendidikan dan yang ada di Kabupaten Bursel.
“Kami juga ingin
melihat sekolah-sekolah karena sekarang ini SMA dan SMK sudah menjadi
kewenangan Provinsi termasuk dinas-dinas terkait yang di biayai oleh APBD, kami
akan lihat dan akan perhatikan,” ungkap Anggota DRPD Provinsi dari Partai PDI
Perjuangan itu.
Ia pun menambahkan,
bukan hanya dunia pendidikan yang menjadi perhatian dari Komisi D dalam
kunjungan kali ini tetapi juga terkait dunia kesehatan, sosial dan tenaga kerja
yang ada di kabupaten termuda di Maluku ini.
Sementara itu,
Kepsek SMA Negeri 1 Namrole, Dra. Salima Jafar mengungkapkan dalam pertemuan singkatnya
dengan Komisi D DPRD Maluku yang berlangsung di kantornya tersebut, telah
membahas beberapa point terkait kekurangan baik sarana maupun prasarana yang
belum dimiliki oleh sekolah unggulan Kabupaten Bursel itu.
“SMA ini masih
memiliki beberapa infrastruktur serta sarana yang belum dimiliki, diantaranya untuk
kenyamanan sekolah kami, masih dibutuhkan pagar yang belum di bangun sekitar
100 Meter lebih, juga Laboratorium IPA, Laboratorium Fisika, Laboratorium Kimia
dan Laboratorium Biologi belum ada. Selain itu, kami juga memintah kepada
Komisi D untuk memperjuangkan kesejahteraan guru, khususnya guru honorer yang
sampai saat ini belum diakomodir dalam daftar guru kontrak,” ungkap Jafar.
Ia menambahkan, untuk
SMA Negeri 1 Namrole sendiri masih kekurangan beberapa guru pada beberapa mata
pelajaran, namun ia berinisiatif dengan kekurangan tersebut ia pun memfungsikan
guru-guru yang bisa mengajar untuk mengisi kekosongan tersebut.
Jafar berharap,
dengan adanya kunjungan dari Komisi D DPRD Provinsi ini, diharapkan dapat
membawa perubahan bukan hanya sekedar pengambilan data atau pengecekan semata.
Karena
menurutnya, untuk kunjungan seperti ini sudah dilakukan beberapa kali oleh DPRD
Provinsi, namun belum membawa perubahan yang berarti bagi sekolahnya.
“Harapan saya
semoga untuk kunjungan Komisi D DPRD Provinsi kali ini bukan hanya untuk
mengambil data tetapi meyerap aspirasi dan memperjuangkanya, sehingga apa yang
menjadi keluhan kami dapat terealisasi sesuai dengan kebutuhan,” harapnya. (SBS-02)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!