Close
Close

Pilkada Maluku, Tagop Intens Jalin Komunikasi Bersama Parpol

Namrole, SB
Sebagai kader partai PDIP besutan Megawati Soekarno Putri, Tagop Sudarsono Soulissa tetap akan taat dan mengikuti seluruh tahapan yang akan dilakukan di tubuh PDIP guna mengantongi rekomendasi partai wong cilik itu untuk bertarung sebagai Calon Gubernur Maluku Tahun 2018 mendatang.

“Beta tetap mengikuti norma partai sebagai kader PDIP. Beta tetap mengikuti aturan itu, mekanisme partai,” kata Tagop kepada wartawan di Kantor Bupati Bursel, Senin (24/4) sore.

Kendati tetap sangat mengharapkan bisa bertarung di Pilkada Maluku menggunakan perahu PDIP, tetapi Tagop pun tak menutup diri untuk terus membangun komunikasi yang intens dengan berbagai partai politik yang lain.

“Tentunya komunikasi lintas partai juga beta lakukan dengan partai yang lain,” terangnya.

Disinggung soal partai apa saja yang sudah didekatinya, Tagop enggan untuk membeberkannya saat ini. “Itu rahasialah, beta belum bisa sampaikan,” ucapnya.

Menyangkut mengemukanya Said Assagaf sebagai inchumbent Gubernur Maluku dan Herman Koedoeboen dan dirinya sebagai figur yang akan bertarung dalam Pilkada Maluku nanti, Tagop mengaku siapa pun putera terbaik Maluku berhak untuk berkompetisi dalam pesta demokrasi itu.

“Beta kira siapa pun anak negeri yang punya keinginan untuk maju bertarung di Tahun 2018, itu hak demokrasi,” ujarnya.

Tagop pun menilai bahwa Said Assagaff dan Herman Koedoeboen pun merupakan figur-figur baik yang dimiliki Maluku saat ini.

“Saya kira inchumbent (Said Assagaf-red), Pak Herman juga figur-figur terbaik. Kita harus saling mengakui masing-masing punya kelebihan dan kekurangan kan,” ungkpanya.

Walau begitu, tambah Tagop, sebagai figure muda, dirinya pun berhak untuk berkompetisi di Pilkada Maluku untuk bisa melayani masyarakat di Bumi Pela Gandong ini secara luas.

“Saya sebagai figur muda yang merupakan bagian dari orang muda Maluku merasa bahwa sudah waktunya berperan serta dalam mengikuti kompetisi politik di Maluku ini, dan harus ada keberanian untuk itu. Kesiapan beta sebagai figur muda, keterwakilan dari anak-anak muda, masyarakat Buru sendiri, beta kira sudah waktunya kita menunjukkan bahwa kita juga bisa memimpin Maluku,” paparnya

Untuk siapa figur yang akan mendampingi dirinya, Tagop mengaku masih terus membangun komunikasi dengan sejumlah figur yang merupakan putera-putri terbaik asal wilayah Tenggara Maluku.

“Sampai hari ini kalau beta punya keinginan wakil itu menjadi keterwakilan dari saudara-saudara kita di Maluku Tenggara kan, tapi itu tidak menjadi harga mati. Karena beta yakin bahwa masyarakat Maluku Tenggara juga sudah cerdas, pemimpin yang walaupun bukan berasal dari wilayahnya, tapi dia mampu untuk melihat tantangan dan jawaban-jawaban kebutuhan masyarakat di Maluku Tenggara, itu dia bisa memimpin dan dia akan di pilih,” ungkapnya.

Soal figure seperti apa yang dikehendakinya, Tagop mengaku ingin berdampingan dengan figur yang juga muda.

“Beta kira untuk wakil yang muda-mudalah, yang seimbang dengan beta lebih bagus. Yang jelas kepala 4 (40-an Tahun),” terangnya.

Apalagi, lanjutnya, saat ini sudah menjadi trend dimana-mana bahwa pemimpin yang di pilih masyarakat di alam demokrasi modern ini ialah figur-figur muda.

“Di provinsi lain juga kan pemimpin sekarang itu rata-rata orang muda, Maluku kedepan itu harus punya pemimpin yang muda, lebih cakap dan tanggablah. Iya kan,” katanya.

Selain itu, Tagop pun mengutip pikiran politis yang pernah disampaikan oleh mantan Bupati Maluku Tenggara Barat (MTB) dua periode, Bitto Temmar yang turut menjadi spirit bagi dirinya ntuk bertarung dalam kanca perpolitikan Provinsi Maluku.

“Jadi saya setuju sekali dengan apa yang pernah menjadi pikiran-pikiran dari Pak Bitto Temar bahwa sudah waktunya untuk tidak ada lagi yang di sebut dengan politik terima kasih itu atau balas budi itu tidak ada lagi, saya setuju dengan itu sehingga kedepan kita bisa mendapatkan figur terbaik yang bisa memimpin di Maluku,” katanya.

Sebab, lanjutnya, Maluku kedepan membutuhkan figur Gubernur dan Wakil Gubernur yang harus berani dan inovatif serta mampu membawa Maluku lebih maju dan tak tertinggal dari berbagai daerah di Indonesia.

“Beta juga merasa yakin bahwa di Tahun 2018 ini akan ada sebuah proses loncatan yang begitu besar bagi orang Maluku seluruhnya yang tentunya akan melihat Maluku ini harus membutuhkan orang-orang yang punya langkah-langkah yang berani, kemudian dia harus inovatif dan mampu untuk melihat tantangan kedepan. Apalagi kita masuk pada era globalisasi kan,” jelasnya.

Apalagi, menurut Tagop, saat ini tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran di Maluku masih sangat memprihatinkan dan menjadi tugas yang harus diprioritaskan oleh pemimpin Maluku kedepannya.

“Pemimpin di Maluku kedepan dia harus mampu menjawab masalah di Maluku. Utamanya, masalah kemiskinan dan lapangan kerja, itu dulu. Yang lain-lain saya kira menjadi nomor berikutnya,” tukasnya.

Apalagi, tambahnya, secara nasional, Maluku dalam kepemimpinan Said Assagaff-Zeth Sahuburua saat ini pun tingkat kemiskinan masih cukup tinggi dan harusnya dapat lebih di tekan lagi.

“Masalah kita sebagai daerah yang notabenenya urutan ketiga secara nasional dianggab masih terbelakang dan terpuruk. Nah, kita sudah harus meninggalkan itu, dari angka kemiskinan yang kurang lebih 19 persen di Maluku itu harus bisa lebih turun lagi totalitasnya secara rata-rata meninggalkan angka nomor tiga termiskin di Indonesia. Itu yang harus kita lakukan seperti itu,” tuturnya. (SBS-02)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

أحدث أقدم