Close
Close

Semangat HKN, Tagop Ada Di Pencarian Pemimpin Muda Maluku

Ambon, SBS.
Dalam semangat memperingati Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2017, Maluku sudah harus mencari pemimpin muda untuk membawa perubahan.

Dalam semangat itulah, maka organisasi Blue Ocean Management (BOM) melakukan kegiatan The Inspirasi dengan menghadirkan tiga narasumber yang dinilai merupakan pemuda Maluku yang dapat membawa perubahan kedepan, yaitu Bupati Kabupaten Buru Selatan (Bursel) Tagop Sudarsono Soulissa, Akademisi Universitas Pattimura DR. Benny Setha M.Si dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Pemuda Nasional Indonesia (KNPI) Provinsi Maluku Bisri Boy Latuconsina yang bertempat di Neo Coffe Ambon, Jumat (19/5).

Kegiatan yang bertemakan ‘’Mencari Pemimpin Muda Untuk Maluku Hebat’’ itu dihadiri oleh komponen masyarakat, Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) dan mendiskusikan persoalan-persoalan yang mesti menjadi tanggung jawab pemuda Maluku untuk diselesaikan, salah satunya adalah tentang Maluku sebagai Provinsi Kepulauan.

Merujuk pada persoalan tersebut, maka Tagop mengatakan bahwa tidak adanya pengakuan terhadap Maluku sebagai Provinsi Kepulauan, karena pemerintah daerah belum bekerja secara maksimal.

Menurutnya, dunia sudah mengakui bahwa Indonesia adalah Negara Kepulauan, namun kenapa Maluku tidak diakui oleh negaranya sendiri sebagai Provinsi Kepulauan.

“Tidak adanya pengakuan bahwa Maluku adalah Provinsi Kepulauan, karena pemerintah sudah bekerja tetapi belum makasimal. Dunia sudah mengakui bahwa Indonesia sebagai Negara kepulauan tetapi Maluku sampai dengan saat ini belum diakui oleh negaranya sendiri sebagai provinsi kepulauan,” ujar Bupati Bursel dua periode tersebut.

Terkait dengan persoalan tersebut, maka sudah saatnya pemuda-pemuda Maluku diberikan tanggung jawab untuk memimpin Maluku guna memberikan angin segar perubahan bagi Provinsi Maluku kedepan.

“Ini persoalan kita, maka dengan itu sudah saatnya untuk kita pemuda memimpin Maluku kedepan, karena kalau pemuda tidak diberikan tanggung jawab maka akan merasa kesal. Ya, kalaupun itu yang tua dengan ikhlas memberikan kesempatan kepada yang muda,” jelasnya.

Sementara itu Setha dalam kesempatannya mengatakan, kedepannya Maluku sudah harus mempunyai tokoh-tokoh muda untuk menjadi pemimpin di negeri kepulauan tersebut, karena baginya belum ada perubahan yang signifikan, dengan demikian saatnya untuk pemuda menjadi pemimpin untuk menyongsong perubahan, khususnya dalam bidang perikanan dengan bentangan lautan yang luas dan potensi laut yang dimiliki.

“Maluku sudah harus punya tokoh-tokoh muda untuk memimpin Maluku jauh lebih baik, karena saat ini belum ada perubahan yang signifikan, oleh karena itu kita siapkan yang muda menjadi pemimpin untuk menyongsong perubahan sesuai dengan yang kita harapkan, khususnya dalam bidang perikanan karena kita punya lautan yang luas dengan hasil laut yang banyak,” tutur akademisi perikanan tersebut.

Senada juga disampaikan oleh Latuconsina, bahwa provinsi kepulauan merupakan rangkaian perjuangan yang panjang, oleh karena itu harus membutuhkan pemimpin yang martir, pemimpin yang dikorbankan dan bukan sebaliknya. Karena kalau itu tidak diperhatikan, maka Maluku hanya bisa bermimpi dengan konsep-konsep yang cemerlang.

“Provinsi Kepulauan merupakan rangkaian perjuangan yang panjang. Dengan demikian butuh pemimpin yang martir, pemimpin yang dikorbankan, bukan mengorbankan orang lain dalam memimpin, karena kalau tidak kita hanya bisa bermimpi dengan konsep-konsep yang begitu baik’’tandas Latuconsina.

Mengakhiri kegiatan tersebut, Tagob yang baru selesai mengambil formulir pendaftaran beberapa jam sebelumnya untuk mendaftarkan diri sebagai Calon Gubernur Maluku Tahun 2018 mendatang mendapat respon positif dari seluruh peserta yang mengikuti kegiatan dimaksud. (SBS-KTFA)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

أحدث أقدم