Namrole, SBS
Jaringan
Telkomsel sebagai provider satu-satunya penyedia jasa layanan telekomunikasi di
Kota Namrole, Kabupaten Buru Selatan (Bursel) sejak Rabu (28/6) dini hari
hingga Jumat tenga hari (30/6) masih hilang.
Dari penelusuran
pihak Telkomsel maupun Telkom, ternyata penyebabnya bukanlah karena padamnya
listrik di Namrole maupun semata-mata karena habisnya batrei di pemancar atau
tower yang ada di Namrole, tetapi karena adanya kabel optik yang putus di
daerah pegunungan Modan Mohe, perbatasan Kabupaten Bursel dengan Kabupaten
Buru.
“Setelah
ditelusuri ternyata kabel optik putus lagi di perbatasan Buru-Bursel yang
sementara pembangunan jembatan di daerah Modan Mohe itu,” kata Koordinator
Telkomsel wilayah Kabupaten Buru Selatan, Margo Lesnussa kepada SBS, Jumat
(30/6).
Menurut Margo,
saat ini pihak Telkom sementara menelusuri penyebab putusnya kabel optic
tersebut, apakah karena longsor ataukah karena alat berat millik perusahaan
yang sementara mengerjakan jembatan di daerah tersebut.
“Itu ada
ditelusuri apakah karena longsor atau alat berat yang kasih putus. Beta masih
tunggu info dari pihak Telkom, karena tim Telkom sementara kerja,” ucapnya.
Margo mengaku
belum bisa memastikan kapan perbaikan kabel optik tersebut cepat selesai dan
masyarakat di Namrole bisa berkomunikasi dengan jaringan Telkomsel secara
normal lagi, namun pihaknya berharap perbaikan kabel optik oleh pihak Telkom
itu dapat secepatnya selesai.
“Mudah-mudahan
secepatnya selesai. Itu dari pihak Telkom sementara proses perbaikan,” ujarnya.
Terkait kondisi
itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat yang ada di Namrole maupun
masyarakat diluar Namrole yang punya kepentingan dengan akses telekomunikasi
dari Namrole dan ke Namrole dapat bersabar, karena putusnya jaringan tersebut
bukan kesengajaan dari pihak Telkomsel.
“Kami berharap
dan menghimbau kepada masyarakat untuk bisa bersabar, karena ini bukan
kesengajaan. Kami pun berharap perbaikan ini dapat secepatnya selesai dan
masyarakat bisa berkomunikasi secara normal lagi,” tuturnya.
Sebelumnya
diberitakan, Kota Namrole, Kabupaten Bursel kembali menjadi langganan hilangnya
sinyal Telkomsel yang merupakan provider satu-satunya penyediaan jasa layanan
telekomunikasi di Kota Namrole, Rabu (28/6).
Pantauan SBS,
hilangnya sinyal signal Telkomsel ini terjadi sejak pukul 02.00 WIT Rabu (28/6)
dini hari hingga Kamis malam dan karena hilangnya sinyal tersebut, masyarakat
selaku konsumen Telkomsel yang ada di Namrole pun tak bisa berkomunikasi
seperti biasanya
Akibat hilangnya
sinyal Telkomsel itu masyarakat di Namrole belum bisa menggunakan salah satu
jasa penyedia layanan telekomunikasi itu..
Tak hanya itu,
keluarga ataupun kenalan mereka yang ingin menghubungi mereka di Namrole pun
tak bisa tersambung akibat hilangnya sinyal tersebut.
“Iya dari jam
02.00 WIT tadi malam,” kata Pendeta James Tasane, warga Desa Waenono, Kecamatan
Namrole kepada Wartawan SBS, Rabu (28/6) malam.
Tak hanya
Tasane, Lin Taberima kepada SBS pun mengaku tak bisa menghubungi orang di
Namrole seperti hilangnya sinyal pada pertengahan bulan Juni lalu.
“Kayaknya bung.
Soalnya hubungi orang disana (Namrole-red) seng bisa masuk-masuk kayak kemarin
tu,” kata Lin Taberima, salah satu warga Desa Kamlanglale, Kecamatan Namrole
yang kebetulan berada di Ambon.
Hal itu pun
diakui oleh warga Desa Labuang, Kecamatan Namrole, Jemmy Jacobs.
“Kayaknya begitu
kappa, beta hubungi teman seng bisa-bisa,” kata Jacobs.
Sementara itu,
warga Desa Elfule, Kecamatan Namrole, Sari Laitupa pun mengakui bahwa Namrole
sudah menjadi langganan hilangnya jaringan Telkomsel maupun padamnya listrik.
“Andalan itu,
kalau seng sinyal, lampu yang giliran mati,” kata Laitupa.
Terkait itu,
coordinator Telkomsel wilayah Kabupaten Buru Selatan, Margo Lesnussa yang
dihubungi tak membantah tentang hilangnya sinyal di Namrole tersebut.
“Masalahnya
lampu mati. Jadi, kalau lampu mati, tetap sinyal mati. Sebab, batrei di
tiga-tiga tower itu tahan hanya 6-10
jam. Jadi, batrei itu par back up ketika lampu mati,” kata Lesnussa.
Dintanya, kapan
masyarakat bisa menikmati sinyal Telkomsel untuk berkomunikasi lagi, Lesnussa
mengaku tergantung normalnya listrik di Kota Namrole.
“Tergantung
lampu menyala,” jawab Lesnussa diplomatis.
Walau begitu,
Lesnussa mengaku bahwa tim dari Telkomsel Namlea telah dikirimkan ke Namrole
untuk menangani permasalahan tersebut sehingga kebutuhan masyarakat Namrole
akan sinyal Telkomsel bisa terpenuhi dan masyarakat sebagai konsumen pun bisa
berkomunikasi seperti biasa dengan lancar.
“Ada Tim dari
Namlea sudah menuju ke Namrole,” tuturnya. (SBS-01)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!